Tren Leisure

Pilihan Kafe Ramah Lingkungan dan Estetik di Surabaya

  • Di Surabaya, tren kafe hijau tumbuh pesat sebagai wujud gaya hidup berkelanjutan. Tak sekadar tempat nongkrong, konsep green cafe seperti Verte dan Santigi Garden menunjukkan bagaimana bisnis kuliner bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan pemberdayaan komunitas lokal.
ow4s2kKSyEQAeABAkClfdAhhIUzAodElzgt0Oa~tplv-sdweummd6v-text-logo-v1_QHNoYXJvbmJyb21v_q75.jpeg

JAKARTA, TRENASIA.ID - Di kota Surabaya, tren kafe ramah lingkungan mulai mengambil alih panggung industri kuliner urban. Ini bukan sekadar soal estetika ruang yang hijau, tapi juga tentang bagaimana sebuah usaha mampu “bernapas bersama alam” dan bersinergi dengan komunitas lokal. 

Terdapat dua contoh kafe hijau yang menonjol dan mencuri perhatian, yakni Verte Green Eats & Coffee dan Santigi Garden The Green Cafe & Herbs.

Verte Green Eats & Coffee

Verte Green Eats & Coffee berlokasi di Jl. Jambi No. 47, Darmo, Surabaya. Kafe ini dikenal sebagai plant based cafe dengan seluruh menu berbasis nabati dan suasana rumah lama bergaya kolonial yang direnovasi dengan dominasi kayu serta dekorasi modern-vintage

Di kafe ini, pelanggan dapat menikmati berbagai sajian menu dari lokal hingga mancanegara mulai dari Portobello Wellington, Katsu Curry Rice berbasis sayuran. Mulai dari harga Rp50-100 ribuan saja, Anda bisa mendapatkan menu yang lezat bersama kopi, smoothies dan mocktail. Tempat ini beroperasi setiap hari pukul 10.00-22.00 WIB.

Santigi Garden – The Green Café & Herbs

Santigi Garden merupakan kafe yang berlokasi di Jl. Prapen Indah E-16, Surabaya. Tempat ini mengusung konsep “Health, Tranquility & Peaceful Mind” dengan galeri bonsai, area hijau yang luas, dan menu organik serta rempah-rempah. 

Founder dari kafe ini adala Ir. Stephanus Prasasto dan Dra. Fiona Natasia, bersama akademisi lainnya mengambil segmen pelaku bisnis muda, profesional serta komunitas akademis. 

Kafe ini dibuat bagi orang-orang yang membutuhkan ketenangan dari kejenuhan dan kepadatan Kota Surabaya. Para pengunjung dapat menikmati setiap sudut penuh tanaman hias, sambil memanjakan mata dan bercengkrama bersama orang tersayang. Anda dapat berkunjung ke kafe ini setiap hari kecuali di hari Rabu. 

Jam operasionalnya dimulai pada pukul 10.00-19.00 WIB. Selain itu, Anda juga dapat menikmati hidangan lezat seperti Ayam Penyet Sambal Tempong, Nasi Goreng Ayam Santigi, Chicken Katsu, Salad Organik, dan menu vegetarian lain. Fasilitas yang ditawarkan juga cukup menarik seperti workspace, taman bonsai, ruang VIP, dan lainnya.

Kafe-kafe seperti ini mengimplementasikan beberapa elemen utama, seperti:

  1. Sistem zero waste atau pengurangan limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan lokal. Para pelaku dapat melakukan kerjasama dengan pengrajin lokal untuk furnitur daur ulang, dan pengelolaan sampah organik secara mandiri.
  2. Interior dan suasana yang bersinergi dengan alam seperti area outdoor, tanaman hias sebagai elemen dekoratif dan fungsi, serta pemilihan bangunan yang mendukung ventilasi dan kenyamanan alami.
  3. Kolaborasi dengan ekonomi lokal yang dilakukan mulai dari petani sayuran atau rempah, pengrajin kayu/rotan, hingga komunitas kreatif yang mendukung konsep ramah lingkungan.
  4. Diferensiasi dari banyak kafe konvensional, sehingga tidak hanya menu dan kopi saja, melainkan memberi kesan pengalaman yang mencerminkan gaya hidup dan nilai keberlanjutan. Konsep ini sangat menarik dan cocok untuk konsumen yang mencari tempat lebih dari sekadar nongkrong.

Kafe-kafe hijau tersebut, menunjukkan bahwa bisnis kuliner bisa berjalan selaras dengan nilai lingkungan dan ekonomi kreatif lokal. Bagi pelaku usaha yang ingin tampil dengan konsep berbeda, hal ini bukan hanya karena “tren” semata, tetapi sebagai komitmen jangka panjang. 

Model green cafe ni bisa menjadi strategi yang kuat di tengah perubahan perilaku konsumen yang semakin sadar terhadap keberlanjutan. Kafe dengan misi lebih dari sekadar kopi memiliki peluang besar untuk tumbuh, melakukan ekspansi, dan memberi dampak positif lebih luas bagi kota dan komunitas lokal.