Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga Saat Puasa?
- Waktu paling aman untuk berolahraga adalah ketika tubuh sudah terhidrasi dengan baik. Oleh karena itu, berolahraga 1–2 jam setelah berbuka menjadi pilihan yang tepat.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA – Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia—waktu untuk refleksi, beribadah, dan meningkatkan diri. Dalam hal kebugaran, mereka yang menjalankan Ramadan mungkin perlu menyesuaikan rutinitas agar tetap seimbang.
Puasa di bulan Ramadan bukan menjadi penghalang untuk tetap berolahraga guna menjaga kebugaran tubuh. Berolahraga selama Ramadan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan menjaga energi sepanjang hari.
Dilansir dari Places Leisure, waktu terbaik untuk berolahraga saat berpuasa adalah 1–2 jam setelah berbuka puasa atau setelah salat Tarawih di malam hari.
- Catat! Diskon Listrik 50 Persen Akan Berakhir pada 28 Februari 2025
- Erick Thohir Bantah Isu Rebutan Kekuasaan di BPI Danantara
- Skandal Korupsi Pertamina : Mafia Migas Kembali Merampok Uang Rakyat
Waktu paling aman untuk berolahraga adalah ketika tubuh sudah terhidrasi dengan baik. Oleh karena itu, berolahraga 1–2 jam setelah berbuka menjadi pilihan yang tepat. Tubuh telah memperoleh kembali energinya dari makanan, dan jeda waktu tersebut cukup untuk proses pencernaan sebelum mulai beraktivitas fisik.
Setelah berbuka, Anda dapat minum untuk menggantikan cairan yang hilang selama beraktivitas, sehingga olahraga menjadi lebih efektif. Namun, jika tidak memiliki kesempatan berolahraga pada waktu tersebut, masih ada beberapa pilihan waktu lain yang bisa disesuaikan selama berpuasa.
Dilansir dari ugm.ac.id, dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM Tony Arjuna S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D., menjelaskan olahraga saat berpuasa tetap dapat dilakukan, asalkan pada waktu yang tepat, seperti menjelang waktu berbuka atau setelah salat Tarawih.
Selain itu, ia tidak menyarankan berolahraga di pagi hari saat berpuasa. Menurutnya, aktivitas fisik pada pagi hari kurang ideal dan bisa berisiko, terutama bagi yang belum terbiasa. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan kalori selama olahraga, yang dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah lebih cepat.
Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan rasa lapar bertahan sepanjang hari. Risiko ini semakin tinggi bagi penderita diabetes, karena dapat memicu hipoglikemia yang berpotensi membahayakan nyawa.
Ia juga menekankan pentingnya mengatur waktu berolahraga saat berpuasa. Hal ini dikarenakan tubuh perlu beradaptasi ketika berolahraga dalam kondisi berpuasa. Oleh karena itu, aktivitas fisik tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti sebelum berpuasa, karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.
Ia menjelaskan, jika seseorang tidak berolahraga pada hari pertama dan kedua puasa, rasa lapar yang dialami akan berbeda dibandingkan hari-hari berikutnya. Ini disebabkan oleh fase awal di mana tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.
Adapun, Dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kunjung Ashadi menjelaskan terdapat beberapa pilihan waktu yang disarankan untuk berolahraga saat berpuasa, yaitu sebelum berbuka atau sekitar satu jam menjelang waktu berbuka, setelah berbuka puasa atau setelah salat Tarawih, serta sebelum sahur.
Dilansir dari unesa.ac.id, tidak semua jenis olahraga bisa dilakukan saat berpuasa. Ia merekomendasikan latihan kardiovaskular atau kardio, seperti jogging, jalan cepat, dan bersepeda. Berenang tidak disarankan karena berisiko membatalkan puasa.
Latihan Kekuatan
Selain itu, latihan kekuatan juga menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kebugaran selama berpuasa. Jenis latihan ini mencakup push-up, sit-up, back-up, plank, dan squat.
Latihan kelenturan juga penting untuk menjaga keluwesan tubuh dan mencegah cedera. Latihan ini bisa dilakukan melalui yoga, pilates, atau gerakan sederhana seperti cium lutut dan peregangan sesuai dengan ruang sendi.
Dilansir dari ifi.or.id, olahraga ringan, seperti jalan cepat atau senam sederhana, dapat membantu memperlancar aliran darah, menjaga kesehatan jantung, dan menambah energi.
- Cetak Sejarah Baru, Trimegah Luncurkan Reksa Dana Sepak Bola Pertama di Indonesia
- Ikhtiar Khatam Al-Qur’an di Bulan Ramadan, Inovasi ngaji.ai Bantu Kita Konsisten
- Saham BBRI, BMRI, dan BBNI Tertekan, Efek Kewajiban Biayai 3 Juta Rumah?
Aktivitas fisik yang ringan juga dapat mengurangi stres serta meningkatkan suasana hati, sehingga puasa dapat dijalani dengan lebih tenang dan penuh kesabaran.
Selain itu, rutin berolahraga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, serta masalah kesehatan lainnya, sehingga memberikan perlindungan tambahan selama bulan puasa. Dengan berolahraga ringan, kita dapat menjaga kesehatan tubuh sekaligus memastikan kelancaran ibadah puasa Ramadan.

Amirudin Zuhri
Editor
