Tren Ekbis

Driver Ojol Tewas Terlindas Mobil Brimob saat Demo, GoTo Buka Suara

  • Masyarakat kini menunggu hasil investigasi resmi: apakah insiden ini murni kecelakaan akibat situasi ricuh, atau terdapat unsur kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan.
Ojol dilindas mobil brimob (1).png
Tangkapan layar video mobil barracuda Brimob melindas ojek online (ojol) di Pejompongan, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025. (TrenAsia/Tangkapan layar Instagram/storyrakyat_)

JAKARTA, TRENASIA.ID -  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya angkat bicara terkait insiden tragis yang menimpa salah satu mitra pengemudi ojek online di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seorang driver Gojek dikabarkan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis milik Brimob saat kericuhan pecah pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.

Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan menegaskan bahwa pihak perusahaan tengah melakukan investigasi lebih lanjut bersama pihak berwenang.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan keprihatinan atas terjadinya insiden di Pejompongan. Doa dan simpati tulus kami sampaikan untuk korban serta keluarga yang terdampak. Saat ini kami terus melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan kejelasan identitas korban lebih lanjut,” ujar Ade Mulya dalam pernyataan resmi yang diterima TrenAsia, Kamis, 28 Agustus 2025.

Kronologi Insiden Pejompongan: Ojol Tewas Tergilas Rantis Brimob

Kericuhan di Pejompongan bermula ketika massa aksi dan aparat kepolisian saling berhadapan pada Kamis malam. Dalam sebuah video amatir warga yang beredar di media sosial Instagram, terlihat situasi mencekam di sekitar lokasi.

Sebuah kendaraan taktis Brimob, atau yang biasa disebut Baracuda, melaju cepat di tengah kerumunan massa. Di saat bersamaan, seorang pengemudi ojek online tampak tersungkur ke jalan dan kemudian tergilas kendaraan tersebut.

Saksi mata menyebutkan bahwa sebelum tergilas, driver ojol sempat menoleh ke arah kendaraan taktis tersebut. Namun, laju mobil yang begitu cepat membuat ia tak sempat menghindar. Teriakan warga sempat terdengar ketika tubuh korban terlindas, membuat kendaraan berhenti sejenak, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan dan kembali melindas korban yang sudah tergeletak di jalan.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, namun nyawanya tidak tertolong. Kabar kematian ini memicu amarah warga dan rekan-rekan sesama driver ojol yang berada di lokasi.

Reaksi Publik: Massa Ojol Geruduk Markas Brimob

Tak lama setelah insiden itu, kabar tewasnya driver ojol cepat menyebar melalui media sosial dan grup komunitas pengemudi. Ratusan driver ojek online dari berbagai wilayah Jakarta berbondong-bondong menuju Markas Brimob.

Aksi protes ini dipicu oleh rasa solidaritas sesama driver dan tuntutan atas keadilan bagi korban. Massa menilai insiden tersebut sebagai bentuk kelalaian serius yang merugikan warga sipil.

Ketegangan pun meningkat di depan Markas Brimob. Massa sempat melempari aparat dengan botol dan benda tumpul, sementara polisi berusaha meredam situasi agar tidak semakin memburuk.

Baca Juga: Pekerja Informal Kena Mental: Dari Jalanan hingga Layanan Marketplace

Kapolri Minta Maaf, Propam Dikerahkan

Insiden ini tidak hanya mengguncang publik, tetapi juga langsung mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menyampaikan permintaan maaf atas dugaan kelalaian yang menyebabkan tewasnya pengemudi ojol tersebut.

Kapolri memastikan bahwa pihaknya tengah menelusuri kebenaran peristiwa ini serta mencari kejelasan mengenai keberadaan korban. Ia juga memerintahkan Propam Polri untuk menangani kasus ini secara menyeluruh.

“Propam akan melakukan pemeriksaan mendalam agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Listyo Sigit.

Sikap Resmi GoTo: Jaga Kondusivitas dan Tunggu Investigasi

Di tengah memanasnya situasi, GoTo mengimbau semua pihak agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban.

“Kami akan terus menyampaikan informasi resmi apabila terdapat perkembangan baru terkait insiden ini. Kami juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban sehingga situasi tetap kondusif,” ujar Ade Mulya.

Pernyataan ini menegaskan komitmen perusahaan untuk mendampingi keluarga korban serta memastikan bahwa investigasi berjalan transparan.

Mengapa Insiden Ini Jadi Sorotan Besar?

Kasus tewasnya driver ojol di Pejompongan menyita perhatian publik karena beberapa alasan penting:

Melibatkan aparat keamanan. Kendaraan taktis Brimob, yang seharusnya digunakan untuk mengamankan situasi, justru terlibat dalam insiden yang menewaskan warga sipil.

Korban adalah driver ojol. Ojek online merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan, sehingga banyak orang merasa kehilangan kedekatan emosional.

Solidaritas komunitas ojol. Komunitas pengemudi ojek online dikenal kompak dan cepat bergerak jika ada salah satu anggotanya yang mengalami musibah.

Tingginya eksposur di media sosial. Video amatir dan postingan akun publik mempercepat penyebaran kabar hingga viral di berbagai platform.

Penutup: Publik Menanti Kejelasan

Insiden Pejompongan yang menewaskan driver ojol menjadi pukulan besar, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi komunitas pengemudi ojek online serta masyarakat luas.

GoTo telah menyatakan komitmennya untuk mendukung investigasi dan memastikan informasi yang valid disampaikan kepada publik. Di sisi lain, Kapolri juga sudah memerintahkan langkah serius lewat Propam agar kasus ini segera terang benderang.

Masyarakat kini menunggu hasil investigasi resmi: apakah insiden ini murni kecelakaan akibat situasi ricuh, atau terdapat unsur kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan.