Peluang Besar Bisnis Buah Indonesia: Dari Ekspor, Produk Olahan, hingga Agrowisata
- Permintaan buah terus meningkat seiring gaya hidup sehat. Pelajari potensi, tantangan, dan tips sukses memasarkan buah di era digital.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Buah-buahan kini bukan sekadar kebutuhan konsumsi, melainkan sektor ekonomi yang kian menjanjikan. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat mendorong permintaan buah terus naik, baik di pasar domestik maupun global.
Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) tahun 2024, Indonesia termasuk dalam lima besar produsen buah tropis terbesar dunia. Komoditas unggulan seperti manggis, salak, pepaya, hingga mangga menjadi andalan. Meski begitu, ekspor buah Indonesia masih rendah, kurang dari 5% dari total produksi, dengan pasar utama berada di ASEAN, Australia, dan Timur Tengah.
Selain ekspor, potensi besar juga datang dari produk turunan buah, mulai dari jus, sirup, selai, hingga kapsul kesehatan. Tren agrowisata yang menggabungkan kebun buah dengan pariwisata juga membuka peluang baru dalam mendongkrak nilai tambah sektor ini.
Laporan Segar Kumala Indonesia, perusahaan distribusi buah dan sayur segar, menyoroti berbagai kendala yang menghambat pengembangan buah lokal. Distribusi yang belum efisien membuat produk sulit menjangkau pasar lebih luas, sementara fluktuasi harga akibat musim panen dan cuaca sering merugikan petani.
Selain itu, standar kualitas dan regulasi keamanan pangan masih menjadi pekerjaan rumah, terutama bagi produsen kecil yang belum sepenuhnya memahami aturan tersebut. Hal ini kerap membatasi akses buah lokal untuk masuk ke pasar modern maupun ekspor.
Teknologi dan Dukungan Pemerintah Jadi Kunci
Untuk menjawab tantangan tersebut, adopsi teknologi pertanian, dukungan pemerintah, serta strategi pemasaran digital menjadi solusi utama.
Penggunaan teknologi seperti irigasi tetes, pupuk organik, dan pemantauan cuaca berbasis digital dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kualitas buah. Pemerintah bersama sektor swasta juga diharapkan aktif mendukung lewat program pelatihan petani, pembangunan Agro Techno Park, dan penyediaan akses pembiayaan.
Dari sisi pemasaran, platform e-commerce dan layanan pesan antar terbukti membantu pedagang menjangkau konsumen lebih luas, terutama generasi muda yang akrab dengan belanja online. Tren kemasan ramah lingkungan juga semakin penting seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu keberlanjutan.
Tips Jualan Buah agar Tetap Laris
Bagi pedagang pasar tradisional maupun UMKM, ada beberapa langkah praktis agar penjualan buah tetap kompetitif:
- Pilih kualitas terbaik – Pastikan buah yang dijual segar dan menarik secara visual.
- Simpan dengan benar – Gunakan pendingin suhu terkontrol agar buah tahan lebih lama.
- Rotasi stok (FIFO) – Terapkan prinsip First In, First Out untuk mengurangi kerugian.
- Buat display menarik – Kombinasikan warna buah dan konsep musiman agar kios lebih atraktif.
- Kuasai informasi produk – Ceritakan manfaat kesehatan, musim panen, hingga tips konsumsi kepada pembeli.
- Layanan ramah & inovasi produk – Tawarkan diversifikasi seperti jus segar, salad, atau buah potong siap saji.
- Manfaatkan teknologi digital – Gunakan aplikasi inventaris, promosi di media sosial, hingga marketplace untuk memperluas pasar.
- Ikuti tren baru – Buah organik dan buah eksotis semakin diminati.
- Kelola keuangan dengan baik – Catat pemasukan dan pengeluaran secara rapi untuk evaluasi berkala.
Dengan potensi besar yang dimiliki, ditambah strategi modernisasi dan dukungan kebijakan, sektor buah-buahan Indonesia bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga memperkuat posisi di pasar internasional.

Muhammad Imam Hatami
Editor
