Tren Pasar

Menakar Dampak Rights Issue PANI bagi Investor dan Prospek Sahamnya

  • PANI mau jadi induk kerajaan properti Aguan-Salim! Siapin dana Rp19 T buat nyaplok CBDK. Apa artinya buat cuan kamu?
RUPSLB PANI - Panji 5.jpg
Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PT PANI) Sugianto Kusuma saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PANI di Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Emiten properti kongsi Grup Salim dan Agung Sedayu, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), mengumumkan gebrakan raksasa. Perusahaan bersiap untuk mengambil alih kendali penuh atas PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dengan mengakuisisi 44,10% saham senilai total Rp16,12 triliun.

Untuk mendanai akuisisi jumbo ini, PANI akan meminta restu dari para pemegang sahamnya untuk menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Nilai dari aksi korporasi ini pun tak kalah fantastis, berpotensi mencapai Rp19,24 triliun.

Langkah strategis ini menandai babak baru konsolidasi kerajaan bisnis properti Aguan dan Salim. Lantas, seperti apa detail dari manuver raksasa ini dan apa artinya bagi para investor? Mari kita bedah tuntas.

1. Misi Utama: Mencaplok Penuh Kendali CBDK

Fokus utama dari rencana ini adalah untuk meningkatkan kepemilikan PANI di dalam CBDK dari yang semula 45,9% menjadi 90%. Untuk mencapai ini, PANI akan membeli 22,05% saham dari PT Agung Sedayu dan 22,05% saham lainnya dari PT Tunas Mekar Jaya.

Langkah ini akan secara efektif menjadikan CBDK sebagai anak usaha yang terkonsolidasi penuh di bawah PANI. Ini adalah strategi untuk menyatukan dan memperkuat aset-aset properti di bawah satu payung kendali yang lebih solid.

2. Amunisi Jumbo: Rights Issue Potensi Rp19,24 Triliun

Untuk mendanai akuisisi ini, PANI akan menerbitkan sebanyak 1,21 miliar lembar saham baru melalui mekanisme rights issue. Jika mengacu pada harga saham saat ini, aksi korporasi ini berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp19,24 triliun.

Manajemen PANI menjelaskan, selain untuk akuisisi CBDK, sisa dana dari rights issue ini juga akan digunakan untuk menyuntikkan modal ke anak-anak usaha lainnya. Di antaranya adalah PT Cahaya Inti Sentosa, PT Karunia Utama Selaras, dan PT Panorama Eka Tunggal.

3. Sinyal Kepercayaan dari Bos Besar

Sinyal kepercayaan diri yang sangat kuat datang dari internal perusahaan. Seluruh saham baru yang diterbitkan dalam private placement sebelumnya senilai Rp300 miliar diserap habis oleh pemegang saham pengendali, PT Multi Artha Pratama.

Langkah ini, ditambah dengan rencana rights issue jumbo, menunjukkan komitmen penuh dari para bos besar di balik PANI. Ini adalah sinyal bullish yang mengindikasikan bahwa orang dalam sangat yakin dengan prospek bisnis perusahaan di masa depan.

4. Bedah Hitungan Analis: Potensi Kenaikan Nilai Aset 23%

Analis dari Tim Riset Stockbit telah membuat hitung-hitungan menarik mengenai dampak akuisisi ini. Mereka memperkirakan Nilai Aset Bersih (NAV) PANI berpotensi naik sebesar 23% setelah kepemilikannya di CBDK meningkat menjadi 90%.

Berdasarkan nilai akuisisi, harga pembelian saham CBDK secara implisit berada di level Rp6.450 per lembar. Sementara itu, untuk harga pelaksanaan rights issue PANI, analis memperkirakan akan berada di rentang Rp13.800 hingga Rp17.250, tergantung pada jumlah saham baru yang diterbitkan.

5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Bagi investor, serangkaian aksi korporasi ini adalah sinyal konsolidasi besar-besaran dari Grup Salim dan Agung Sedayu. PANI kini secara tegas diposisikan sebagai kapal induk atau kendaraan utama untuk semua proyek properti raksasa mereka.

Meskipun akan ada efek dilusi dari penerbitan saham baru, potensi kenaikan nilai aset bersih (NAV) yang signifikan dan solidnya fundamental bisnis pasca-akuisisi menjadi daya tarik utamanya. Investor kini menantikan detail harga pelaksanaan rights issue untuk mengkalkulasi langkah selanjutnya.