Tren Pasar

Gagal Kalahkan Pasar, Sekuritas Ini Rombak Skuad Saham Lawan Kutukan September

  • UOB Kay Hian merilis 8 saham pilihan baru untuk hadapi September Effect. Fokus pada BBCA, ARCI, BRMS, MTEL, serta sektor emas dan nikel.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 5.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pasar saham Indonesia sepekan terakhir bergerak penuh anomali. Di saat investor asing ramai-ramai keluar dengan aksi jual bersih Rp5,3 triliun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara ajaib justru berhasil ditutup menguat tipis 0,47%. Reli ini ternyata hanya ditopang oleh segelintir saham sultan di sektor komoditas.

Fenomena ini membuat para analis harus putar otak dan merombak total skuad saham pilihan mereka. UOB Kay Hian Sekuritas, misalnya, secara terang-terangan mengakui bahwa portofolio saham pilihan mereka di bulan Agustus tertinggal dari IHSG, karena ketinggalan kereta dari reli saham konglomerat seperti DSSA dan CUAN.

Kini, mereka telah merilis delapan saham pilihan utama (top picks) baru untuk menghadapi "September Effect". Lantas, siapa saja jagoan baru yang masuk dan siapa yang kena tendang dari daftar? Mari kita bedah tuntas.

1. Membedah Kutukan September Effect

September Effect adalah istilah yang merujuk pada anomali pasar atau kecenderungan historis di mana pasar saham global, termasuk IHSG, seringkali mencatatkan kinerja yang lemah pada bulan September. Ini bukanlah mitos, melainkan sebuah pola statistik yang telah diamati selama bertahun-tahun.

Beberapa teori mencoba menjelaskan fenomena ini. Salah satunya adalah investor yang kembali dari liburan musim panas dan mulai menjual sahamnya untuk merealisasikan keuntungan. Ada pula yang berpendapat ini terkait dengan siklus anggaran reksa dana institusional.

Daftar saham pilihan baru dari UOB Kay Hian ini dapat dilihat sebagai sebuah strategi yang dirancang khusus. Tujuannya adalah untuk melawan atau menavigasi potensi pelemahan pasar dengan memilih emiten-emiten yang memiliki katalis fundamental kuat secara individual.

2. Perombakan Skuad: Siapa Saja yang Didepak?

Untuk menghadapi tantangan di bulan September, UOB Kay Hian melakukan perombakan besar pada daftar "Alpha Picks" mereka. Tiga emiten yang sebelumnya menjadi andalan kini resmi didepak dari daftar, sebuah langkah yang menunjukkan adanya perubahan strategi yang sangat signifikan.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dikeluarkan karena menghadapi tekanan fundamental. KLBF dinilai berisiko terdepak dari Indeks MSCI, sementara MYOR menghadapi tekanan margin akibat kenaikan harga bahan baku kopi.

Sementara itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga ikut tersingkir dari daftar. Emiten ini dinilai sedang diselimuti oleh sentimen negatif setelah munculnya laporan mengenai keterbatasan pasokan BBM di SPBU swasta, yang dapat memengaruhi kinerjanya.

3. Skuad Baru September: Bank, Tambang, dan Telekomunikasi

Sebagai gantinya, UOB memasukkan nama-nama baru yang dinilai lebih prospektif dan tangguh. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masuk ke dalam daftar karena kinerjanya dinilai paling tangguh di antara bank-bank besar lain yang justru mencatatkan pertumbuhan negatif.

Selain itu, ada empat emiten dari sektor sumber daya alam yang kini menjadi andalan. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) diuntungkan oleh sentimen kenaikan harga emas, sementara HRUM dan NCKL didukung oleh stabilnya harga nikel.

Melengkapi skuad baru ini, ada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dari sektor telekomunikasi. Selain itu, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tetap dipertahankan karena kinerjanya yang masih positif.

4. Target Harga dan Potensi Cuan

Rekomendasi baru ini juga diiringi oleh target harga yang sangat optimistis, menunjukkan adanya potensi keuntungan yang signifikan dari harga saat ini. ASSA menjadi yang paling potensial dengan target harga Rp1.300 atau potensi upside 53,8%.

Tidak ketinggalan, ARCI juga memiliki target fantastis di Rp1.280 (potensi +51,5%). Saham MTEL juga dinilai memiliki ruang kenaikan yang besar dengan target harga Rp820 per lembar sahamnya, atau setara dengan potensi keuntungan sebesar 40,2%.

Saham blue chip seperti BBCA dan BBNI juga dinilai masih memiliki ruang kenaikan yang besar. Target harga untuk BBCA dipatok di Rp10.500 (+31,3%), sementara target untuk BBNI berada di level Rp5.100 (+18,3%).

5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Bagi investor, perombakan skuad dari sekuritas besar seperti UOB Kay Hian ini adalah sinyal yang sangat jelas mengenai ke mana arah pasar selanjutnya. Terlihat adanya pergeseran fokus dari saham konsumer ke saham-saham berbasis komoditas (emas & nikel) dan perbankan yang paling tangguh.

Meskipun pasar pekan lalu didominasi oleh segelintir saham sultan seperti DSSA dan ANTM, daftar baru dari UOB ini menawarkan serangkaian kandidat juara yang berbeda untuk bulan September. Ini adalah momen bagi investor untuk kembali melakukan evaluasi portofolio.

Investor disarankan untuk mempertimbangkan rotasi sektor ini. Namun, tetap penting untuk menyesuaikannya dengan profil risiko masing-masing. Daftar saham pilihan ini bisa menjadi acuan, namun keputusan akhir tetap berada di tangan Anda.