Transformasi Bawa Hasil, Saham TOBA Tembus Kenaikan 211 Persen: Masih Layak Dibeli?
- Penasaran kenapa saham TOBA bisa terbang 211%? Ternyata ini rahasia di balik transformasi 'ganti baju' mereka ke bisnis masa depan.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) benar-benar menjadi bintang di lantai bursa tahun ini. Sejak awal tahun, harga sahamnya telah melesat 211,5%, dan reli ini tampaknya masih jauh dari kata usai, menunjukkan keberhasilan transformasi bisnisnya.
Pada perdagangan sesi pertama hari ini saja, Selasa, 26 Agustus 2025, saham TOBA kembali melonjak 8,3% ke level Rp1.240. Kenaikan fantastis ini adalah buah dari perubahan radikal yang telah dijalankan perusahaan selama dua tahun terakhir.
Dahulu dikenal sebagai emiten batu bara, TOBA kini telah sukses bertransformasi menjadi perusahaan energi hijau dan berkelanjutan. Lantas, seperti apa wajah baru TOBA dan seberapa besar lagi potensi keuntungannya? Mari kita bedah tuntas.
1. Dari Batu Bara ke Bisnis Masa Depan
Manajemen TOBA secara sadar merombak total model bisnisnya. Perusahaan kini tidak lagi bergantung pada batu bara, melainkan fokus pada tiga pilar bisnis masa depan yang dinilai lebih berkelanjutan dan memiliki prospek pertumbuhan tinggi.
Ketiga pilar tersebut adalah kendaraan listrik, energi baru terbarukan (EBT), dan pengelolaan limbah. Langkah berani ini ternyata membuahkan hasil yang sangat manis, seperti yang tercermin pada pergerakan harga sahamnya yang luar biasa.
Transformasi ini juga membuahkan hasil pada kinerja keuangan. Pada semester I-2025, segmen bisnis proyek hijau atau energi terbarukan berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan fantastis sebesar 440%, membuktikan strateginya berada di jalur yang benar.
2. Ekosistem Motor Listrik Electrum
Di segmen kendaraan listrik, TOBA menjadi salah satu pemain utama melalui merek Electrum. Bekerja sama dengan Gojek (GOTO Group) sejak 2021, fokusnya tidak hanya pada pengembangan motor listrik, tetapi juga pada pembangunan infrastruktur penukaran baterai.
Kemitraan strategis dengan Gojek ini memberikan Electrum akses ke pasar yang sangat luas, mulai dari para mitra pengemudi hingga ekosistem logistik. Ini menjadi fondasi yang sangat kuat bagi pertumbuhan bisnis kendaraan listrik TOBA di masa depan.
3. Pembangkit Listrik dan Pengelolaan Limbah
Di segmen EBT, TOBA telah melebarkan sayapnya ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Batam dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Lampung. Kedua proyek ini akan menjadi sumber pendapatan berulang yang stabil bagi perusahaan.
Selain itu, TOBA juga secara agresif masuk ke bisnis pengelolaan limbah. Melalui serangkaian akuisisi perusahaan di Singapura dan Indonesia, TOBA kini tidak hanya mengumpulkan limbah, tetapi juga mengolahnya menjadi sumber energi baru.
Ekspansi ini dimulai dengan akuisisi AMES di Singapura, dilanjutkan dengan ARAH Environmental di Indonesia. Teranyar, perseroan juga mencaplok Sembcorp Environment Pte Ltd, menunjukkan keseriusan mereka untuk mendominasi sektor pengelolaan limbah.
4. Pandangan Analis: Sinyal Cuan Jangka Pendek
Kinerja saham yang impresif dan transformasi bisnis yang solid ini membuat para analis optimistis. BRI Danareksa Sekuritas, misalnya, secara spesifik memberikan rekomendasi Beli untuk saham TOBA dengan strategi swing trade.
Mereka melihat saham TOBA cenderung menguat setelah berhasil pullback dari area support kuatnya di Rp920-Rp990. Berdasarkan analisis teknikal tersebut, mereka melihat adanya potensi kenaikan lanjutan yang sangat menarik dalam beberapa hari ke depan.
Dalam catatannya pada Selasa, 26 Agustus 2025, BRI Danareksa Sekuritas menyatakan bahwa saham TOBA berpotensi melanjutkan penguatan hingga ke level Rp1.255-Rp1.450. Namun, trader diimbau waspada jika harga tembus ke bawah Rp1.000.

Alvin Bagaskara
Editor
