Asing Serok BBRI Rp2,6 Triliun Sebulan, Analis Kasih Target Harga Segini
- Asing serok saham BBRI gila-gilaan! Apa yang bikin mereka begitu yakin? Bongkar kekuatan dana murah dan margin sehat di balik reli ini.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi primadona di lantai bursa. Pada perdagangan sesi pertama hari ini saja, Senin, 25 Agustus 2025, saham bank BUMN ini berhasil melonjak 2,93% ke level Rp4.220 dengan nilai transaksi yang sangat masif mencapai Rp634,80 miliar.
Kenaikan ini bukan sekadar euforia sesaat. Dalam sebulan terakhir, investor asing tercatat melakukan aksi borong gila-gilaan dengan total pembelian bersih (net buy) mencapai Rp2,66 triliun. Aksi serok dari para raksasa global ini sontak menjadi sinyal yang sangat kuat bagi pasar.
Di tengah reli ini, analis dari KB Valbury Sekuritas merilis evaluasi terbaru mereka. Lantas, seberapa cerah prospek BBRI dan apa yang menjadi pendorong utama di balik optimisme ini? Mari kita bedah tuntas.
1. Aksi Borong Asing yang Tak Terbendung
Bensin utama di balik reli saham BBRI adalah aliran dana asing yang sangat deras. Hari ini saja, saham ini kembali menjadi yang paling banyak diburu asing dengan net buy mencapai Rp145,6 miliar, melanjutkan tren positif yang sudah terbentuk selama sebulan terakhir.
Aksi akumulasi yang konsisten dari investor global ini adalah sinyal kepercayaan yang sangat kuat. Ini menunjukkan bahwa di mata smart money global, valuasi saham BBRI saat ini dinilai sangat menarik untuk investasi jangka panjang, mendorong harga sahamnya bangkit 6,84% dalam sebulan.
2. Kinerja Solid: Sesuai Jadwal Menuju Target
Kepercayaan investor ini bukan tanpa dasar. Analis KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, dalam risetnya pada Minggu, 3 Agustus 2025, menyatakan bahwa kinerja laba bersih BBRI pada semester pertama sudah mencapai 45% dari target setahun penuh.
“BBRI berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2025 sebesar 7-9% yoy, didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 6% yoy hingga saat ini,” tulis Akhmad Nurcahyadi dikutip Senin, 25 Agustus 2025, mengonfirmasi bahwa mesin bisnis perusahaan berjalan sesuai rencana.
3. Fondasi Dana Murah & Margin yang Sehat
Salah satu kekuatan fundamental utama BBRI adalah kemampuannya dalam menghimpun dana murah atau CASA. Di tengah kondisi likuiditas yang mengetat, pertumbuhan CASA BBRI yang kuat sebesar 10,6% menjadi penopang utama profitabilitas.
Lebih dari itu, Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) perusahaan juga tercatat sangat sehat di level 7,8%. Angka ini bahkan melampaui panduan yang diberikan oleh manajemen sendiri, menunjukkan kemampuan bank dalam mencetak keuntungan dari bisnis intinya.
4. Manajemen Risiko yang Terjaga
Kekhawatiran pasar sebelumnya mengenai biaya kredit (Cost of Credit) juga berhasil diredam. Manajemen BBRI berkomitmen untuk menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) tetap di bawah 3%, sebuah target yang dinilai sangat realistis oleh para analis.
Dengan perkembangan terkini, keyakinan bahwa target Cost of Credit (CoC) tahun ini akan tercapai semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit yang agresif tetap diimbangi dengan manajemen risiko yang sangat pruden dan hati-hati.
5. Rekomendasi Analis: Beli dengan Target Harga Rp4.470
Dengan mempertimbangkan semua fundamental yang solid ini, KB Valbury Sekuritas dengan yakin mempertahankan rekomendasi Beli untuk saham BBRI. Mereka melihat adanya ruang kenaikan yang masih sangat menarik bagi para investor.
Target harga saham BBRI berbasis model Gordon Growth (GGM) ditetapkan di level Rp4.470. Target ini memberikan potensi upside yang solid dari harga saat ini, didukung oleh kombinasi antara pertumbuhan bisnis yang kuat dan valuasi yang menarik.

Alvin Bagaskara
Editor
