Tren Pasar

Investor Asing Serok Rp5,5 Triliun, Saham Antam (ANTM) Meroket ke Puncak Baru

  • Laba Antam (ANTM) melonjak 240% pada semester I-2025, ditopang penjualan emas 163%. Saham ANTM terbang 124% sejak awal tahun, asing serok Rp5,5 triliun.
<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>

Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Di saat pasar saham penuh dengan ketidakpastian, pesta pora justru terjadi di saham BUMN pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Diterbangkan oleh laba yang meroket 240% dan aksi serok gila-gilaan dari investor asing, harga sahamnya kini telah terbang 124% sejak awal tahun.

Pada perdagangan sesi I hari ini saja, Selasa, 2 September 2025, sahamnya kembali melesat +6,88% ke level Rp3.420. Kinerja fantastis ini sontak memicu pertanyaan besar: apa 'resep rahasia' di balik kinerja gemilang ini dan seberapa besar kepercayaan investor asing?

Lantas, sedalam apa pesta yang sedang terjadi di dapur Antam? Dan seberapa besar kepercayaan investor asing terhadap emiten BUMN ini? Mari kita bedah tuntas rapor lengkap kinerja gemilangnya.

1. Rapor Keuangan: Laba Meledak 240%

Fundamental Antam pada semester I-2025 menunjukkan performa yang sangat impresif. Perusahaan berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp5,14 triliun. Angka ini meroket 240% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp1,51 triliun.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tak kalah fantastis. Angka ini mencapai Rp4,69 triliun, melonjak dari Rp1,55 triliun pada paruh pertama 2024. Kinerja cemerlang ini menjadi fondasi yang sangat kokoh bagi reli harga sahamnya.

2. Mesin Uang Utama: Berkah dari Penjualan Emas

Mesin uang utama di balik ledakan laba ini adalah segmen emas. Penjualan emas menjadi kontributor terbesar, menyumbang 84% dari total pendapatan Antam. Nilai penjualannya meroket 163% menjadi Rp49,54 triliun, dari sebelumnya Rp18,83 triliun.

Pertumbuhan ini secara langsung mendongkrak total penjualan bersih Antam sebesar 155% menjadi Rp59,02 triliun. Dominasi penjualan domestik yang mencapai 97% juga menunjukkan betapa kuatnya permintaan emas di dalam negeri saat ini.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua segmen berkinerja positif. Penjualan feronikel justru tercatat turun 86% secara tahunan. Meskipun begitu, profitabilitas dari penjualan bijih nikel dan emas yang jauh lebih tinggi berhasil menutupi pelemahan di segmen ini.

3. Sinyal Kepercayaan: Asing Serok Saham Rp5,54 Triliun

Kinerja fundamental yang gemilang ini divalidasi oleh aksi borong dari investor asing. Pagi ini saja, saham ANTM menjadi yang paling banyak diburu asing dengan nilai pembelian bersih (net buy) mencapai Rp178,8 miliar, melanjutkan tren akumulasi.

Aksi borong ini sudah berlangsung konsisten. Dalam sepekan terakhir, asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp520 miliar, yang mendorong harga sahamnya naik 18,75%. Jika ditarik sejak awal tahun, total net buy asing di saham ANTM telah mencapai Rp5,54 triliun.

Lonjakan harga pada hari Senin kemarin bahkan berhasil melampaui target trading harian yang direkomendasikan oleh KB Valbury Sekuritas. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya momentum beli yang sedang terjadi di pasar terhadap saham Antam.

4. Pandangan Para Analis: Kompak Rekomendasi 'Beli'

Para analis pun kompak memberikan pandangan bullish. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, merekomendasikan "Beli" dengan target harga Rp3.450, didorong oleh potensi penurunan suku bunga The Fed dan tensi geopolitik.

Pandangan yang lebih optimistis datang dari analis Indo Premier Sekuritas, Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan. Meskipun ada ancaman keterbatasan pasokan, mereka tetap mempertahankan rekomendasi "Beli" dengan target harga yang jauh lebih tinggi, yaitu di level Rp3.900.

“Kami tidak mengubah rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga Rp3.900, didukung oleh estimasi pertumbuhan EPS 2025 yang kuat sebesar 93% yoy,” pungkas mereka dalam risetnya, menunjukkan keyakinan yang sangat tinggi.

5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Bagi investor, fenomena ANTM saat ini menyajikan sebuah kombinasi resep investasi yang nyaris sempurna. Ada fundamental yang sangat kuat, divalidasi oleh aksi borong masif dari smart money global, dan didukung oleh pandangan optimistis dari para analis.

Ini adalah sinyal yang sangat kuat bahwa prospek ANTM ke depan dinilai masih sangat cerah. Kombinasi antara efisiensi operasional dan momentum kenaikan harga komoditas emas menempatkan ANTM sebagai salah satu saham paling menarik di bursa saat ini.