Tren Pasar

IHSG Goyang Akibat Demo, Pemerintah Turun Gunung Bawa Sederet Amunisi

  • Pasar Goyang Akibat Demo, Pemerintah Turun Gunung Bawa Sederet Amunisi JAKARTA – Setelah pasar keuangan berguncang hebat akibat gejolak sosial akhir pekan lalu,
Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Setelah pasar keuangan berguncang hebat akibat gejolak sosial akhir pekan lalu, pemerintah akhirnya turun gunung. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, memimpin langsung langkah tersebut dengan menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 1 September 2025.

Kehadiran ini bertujuan untuk meredam kekhawatiran investor. Benar saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok 3,5% pada awal sesi, berhasil rebound dan hanya terkoreksi tipis pada penutupan sesi pertama, menunjukkan intervensi pemerintah mampu menenangkan pasar.

Berdasarkan data yang dipantau TrenAsia.id, pelemahan IHSG ini didorong oleh tertekannya sektoral IDX Finance sebesar 1,6%. Kondisi ini disebabkan oleh pelemahan saham perbankan besar di mana saham BMRI, BBCA, dan BBRI kompak diparkir di zona merah. 

Dalam konferensi pers di BEI, Airlangga menegaskan bahwa gejolak politik hanya bersifat sementara. Ia juga menyampaikan duka cita bagi delapan korban jiwa, seraya memaparkan sederet amunisi yang disiapkan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

1. Fondasi Ekonomi yang Solid

Amunisi pertama yang disajikan pemerintah adalah deretan data fundamental ekonomi makro yang solid. Airlangga menegaskan bahwa dampak dari gejolak sosial ini hanya akan bersifat jangka pendek, karena fondasi ekonomi Indonesia masih sangat kuat dan tangguh.

Beberapa indikator utama yang dipaparkan antara lain adalah pertumbuhan PDB kuartal II-2025 yang mencapai 5,12% dan PMI Manufaktur yang berekspansi di angka 51,5. Inflasi juga tetap terkendali, sementara neraca perdagangan konsisten mencatatkan surplus.

Data-data ini membuktikan bahwa guncangan politik tidak serta merta meruntuhkan perekonomian. “Investor perlu melihat tren jangka menengah dan panjang,” jelas Airlangga, menekankan bahwa fundamental ekonomi riil masih berada dalam kondisi yang sangat sehat.

2. Stimulus dan Percepatan Belanja Negara

Tidak hanya mengandalkan data masa lalu, pemerintah juga membeberkan strategi untuk menjaga momentum pertumbuhan di sisa tahun ini. Salah satunya adalah dengan melanjutkan stimulus ekonomi sebesar Rp61 triliun yang akan digelontorkan ke semester kedua.

Selain itu, pemerintah juga akan mendorong percepatan realisasi belanja negara minimal 25% dari total APBN, atau setara dengan Rp694 triliun. Langkah ini diharapkan dapat menjaga perputaran roda perekonomian di tengah potensi perlambatan akibat ketidakpastian.

Stimulus ini adalah bukti nyata kehadiran negara di tengah pasar yang sedang bergejolak. “Dengan percepatan belanja, roda ekonomi bisa terus bergerak sehingga dampak dari ketidakpastian sosial bisa segera teredam,” ujar Airlangga menekankan.

3. Program Peningkatan Daya Beli

Untuk menjaga konsumsi domestik yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi, pemerintah telah menyiapkan serangkaian program peningkatan daya beli masyarakat. Program-program ini menyasar berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga perumahan yang strategis.

Di sektor pariwisata, akan ada diskon transportasi dan paket wisata libur Natal dan Tahun Baru. Untuk perumahan, kuota program KPR FLPP akan ditingkatkan menjadi 350 ribu rumah dan insentif PPN DTP 100% akan dilanjutkan.

Akselerasi program Makan Bergizi Gratis juga menjadi fokus utama, menargetkan 75 juta penerima pada November. “Konsumsi rakyat adalah benteng utama ekonomi kita. Karena itu, program daya beli bukan hanya soal angka, tapi soal menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Airlangga.

4. Menjawab Tuntutan Buruh

Pemerintah juga secara spesifik menjawab isu ketenagakerjaan yang menjadi salah satu pemicu utama aksi demonstrasi. Telah dibentuk Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satuan Tugas Pencegahan PHK sebagai respons langsung atas aspirasi yang berkembang.

Inisiatif ini mencakup sistem peringatan dini (early warning system), program pelatihan ulang (reskilling), dan penguatan dialog sosial antara pengusaha dan pekerja. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani akar permasalahan yang ada di lapangan.

Airlangga bilang bahwa pemerintah tidak menutup telinga terhadap aspirasi buruh. “Melalui dialog sosial dan kebijakan konkret, kami pastikan kesejahteraan pekerja tetap menjadi prioritas, karena buruh adalah tulang punggung perekonomian,” tegas Airlangga.

5. Pesan Kunci untuk Investor

Konferensi pers ini ditutup dengan pesan kunci dari Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional. Pemerintah meyakinkan para investor dan emiten bahwa penyampaian aspirasi dijamin selama dilakukan dengan baik dan damai.

Bagi investor, pesannya jelas: pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga stabilitas dan tidak akan membiarkan gejolak berlarut-larut. Para pengusaha diimbau untuk tetap tenang dan optimistis agar roda perekonomian dapat terus berputar.

Kepercayaan investor adalah kunci utama untuk melewati masa sulit ini. “Kami ingin menegaskan bahwa pemerintah akan selalu hadir menjaga stabilitas, sehingga dunia usaha bisa beraktivitas dengan tenang tanpa dihantui ketidakpastian politik,” pungkas Airlangga.