IHSG Anjlok, Danantara Siap Turun Gunung Bawa Amunisi Rp16 Triliun
- IHSG anjlok 2,22% menembus level 8.000. Di tengah tekanan ini, sovereign wealth fund Indonesia, Danantara, siap menyuntik dana Rp16 triliun untuk menstabilkan pasar saham dan memperkuat likuiditas bursa.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Kabar baik datang di tengah koreksi yang menghantam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat indeks anjlok 2,22% menembus level 8.000, sovereign wealth fund Indonesia, Danantara, mengumumkan akan segera turun gunung dengan amunisi jumbo.
Chief Investment Officer BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengonfirmasi lembaganya siap mengeksekusi injeksi dana segar ke pasar modal. Nilainya mencapai Rp16 triliun dan akan direalisasikan dalam waktu dekat untuk menopang IHSG.
Sinyal intervensi ini sontak menjadi sentimen paling ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. Lantas, dari mana dana ini berasal dan bagaimana strategi Danantara untuk kembali menstabilkan bursa saham? Mari kita bedah tuntas analisisnya.
1. Amunisi Rp16 Triliun dari Dividen BUMN
Amunisi yang akan disuntikkan ke pasar modal ini berasal dari hasil pengelolaan dividen BUMN yang diterima oleh pemerintah. Menurut Pandu, dana ini harus segera disalurkan dalam waktu dua bulan ke depan, sehingga instrumen yang dipilih harus sangat likuid.
Sebagian dana akan diarahkan ke public market equity atau pasar saham. Suntikan dana segar dari institusi sebesar Danantara ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas pasar serta menjaga kepercayaan investor yang kini sedang goyah akibat koreksi pasar.
“Mulai secepatnya lah. Kami hanya punya waktu dua bulan untuk menyalurkan dana itu. Jadi instrumen yang kami pilih harus likuid, cepat, dan aman,” kata Pandu di sela acara Capital Market Summit & Expo 2025 pada Jumat, 17 Oktober 2025.
2. Misi Utama: Mengatasi Penyakit Bursa yang Dangkal
Pandu secara blak-blakan menyebut bahwa masalah utama pasar modal Indonesia adalah likuiditas yang masih tergolong dangkal. Ia membandingkan nilai transaksi harian BEI yang baru mencapai sekitar US$988 juta dengan bursa lain di Asia.
Angka ini dinilai sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran ekonomi dan populasi Indonesia. “Kalau dilihat dari ukuran ekonomi dan populasi, seharusnya nilai transaksi harian kita bisa mencapai US$5-8 miliar per hari. Kita tidak boleh kalah dari India,” tegasnya.
3. Peran Baru Danantara: Penjaga Stabilitas Harga
Selain menambah likuiditas, Danantara akan mengambil peran krusial baru sebagai liquidity provider. Artinya, Danantara akan secara aktif turun tangan untuk membantu menstabilkan harga saham ketika terjadi tekanan jual yang ekstrem di pasar domestik.
Managing Director Danantara, Rohan Hafas, mengonfirmasi bahwa langkah ini sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan. Salah satunya adalah saat IHSG sempat tertekan hebat hingga harus mengalami trading halt pada pertengahan tahun 2025.
“Danantara sempat masuk ke pasar modal saat bursa mengalami tekanan cukup dalam. Itu bagian dari peran kami sebagai liquidity provider untuk menjaga kepercayaan investor,” ujarnya, menjelaskan fungsi vital lembaga tersebut dalam menopang stabilitas pasar.
4. Ke Mana Dana Ini Akan Diarahkan?
Lalu, saham apa yang akan dibeli oleh Danantara? Pandu menyebut, dari total dana investasi Danantara (US$10 miliar), alokasi ke pasar modal akan berkisar 5-10%. Angka ini setara dengan Rp8,2 triliun hingga Rp16,5 triliun.
Ia menegaskan bahwa alokasi ini tidak hanya akan terbatas pada saham-saham BUMN. Danantara juga akan masuk ke perusahaan publik non-BUMN yang dinilai memiliki fundamental kuat serta potensi pertumbuhan bisnis yang tinggi.
Semua investasi ini akan difokuskan pada instrumen-instrumen yang paling likuid. “Fokusnya adalah instrumen yang likuid dan berdampak positif pada ekonomi nasional,” tuturnya, menjelaskan kriteria utama dari pemilihan portofolio investasi lembaga tersebut.
5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, sinyal ini adalah sebuah jaring pengaman (safety net) yang sangat penting. Ini berarti, jika terjadi koreksi tajam di pasar, ada satu investor raksasa dengan amunisi besar yang siap untuk menampung tekanan jual.
Kabar ini memberikan ketenangan psikologis di tengah koreksi IHSG yang hari ini menembus level 8.000. Investor kini akan menantikan realisasi dari janji suntikan dana Rp16 triliun ini, yang diharapkan dapat menjadi katalis pembalikan arah pasar.

Alvin Bagaskara
Editor
