Tren Pasar

ARCI Pulih dari Rugi, Bidik Produksi Emas 150 Ribu Ons di 2026

  • Archi Indonesia mencatat laba US$71 juta di kuartal III-2025 dan menyiapkan ekspansi produksi emas besar-besaran pada 2026.
hibah-1.jpg
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) (Dok/ARCI)

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melaporkan pembalikan kinerja yang signifikan. Emiten emas ini berhasil mencatat laba bersih US$71,09 juta hingga kuartal III-2025. Kinerja ini berbanding terbalik dari rugi US$3,90 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja solid ini mendorong Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi "Buy" untuk saham ARCI. Target harga dipatok di Rp1.800 per saham. Analis melihat potensi kenaikan melimpah dari harga penutupan Rp1.195, didukung oleh katalis operasional baru.

Analis Mandiri Sekuritas, Farah Rahmi Oktaviani, Ariyanto Kurniawan, dan Vanessa Taslim, menyoroti target produksi baru. Mereka optimis kinerja positif akan berlanjut, didukung oleh operasional tambang baru di Pit Kopra yang akan menjadi kontributor utama ke depan.

1. Bedah Kinerja Operasional Kuartal III-2025

Pembalikan laba ini didukung oleh lonjakan pendapatan usaha sebesar 52,6%. Pendapatan ARCI tercatat mencapai US$328,70 juta, naik signifikan dari US$215,31 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya, berkat harga emas yang tinggi dan volume produksi.

Peningkatan pendapatan ini diikuti oleh efisiensi operasional yang signifikan. Laba bruto tercatat tumbuh hampir empat kali lipat menjadi US$142,80 juta, dari sebelumnya hanya US$35,43 juta. Laba usaha juga melesat menjadi US$138,34 juta dari US$26,50 juta.

Manajemen ARCI menyampaikan bahwa produksi emas perusahaan tetap sesuai rencana. Target produksi untuk tahun 2025 ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 25%, didukung oleh strategi peningkatan kualitas bahan baku dan efisiensi tambang yang terus berjalan.

2. Katalis Masa Depan: Produksi 150 Ribu Ons dari Pit Kopra

Analis Mandiri Sekuritas menyoroti sinyal kuat terkait panduan produksi tahun 2026. “Perusahaan juga memberi sinyal kuat terkait panduan produksi tahun 2026, meski angka resmi baru akan disampaikan kemudian,” tulis riset Mandiri Sekuritas.

Manajemen ARCI mengungkapkan bahwa target produksi tahun 2026 berada pada kisaran minimal 150 ribu ons emas (150 koz). Target ambisius ini akan disokong oleh peningkatan kadar campuran bijih (blending grades) dan dimulainya operasional tambang baru.

Tambang baru di Pit Kopra disebut akan menjadi salah satu kontributor produksi utama ke depan. Inilah yang menjadi katalis jangka menengah utama yang mendasari optimisme analis terhadap valuasi saham ARCI ke depan.

3. Implikasi bagi Investor dan Rekomendasi

Dengan kombinasi kinerja kuartal III yang solid dan prospek produksi 2026 yang kuat, Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi "Buy" saham ARCI. Target harga 12 bulan ke depan dipatok di level Rp1.800 per saham.

Target harga tersebut mencerminkan potensi upside yang signifikan dari harga penutupan terakhir di Rp1.195. Rekomendasi ini didasari keyakinan bahwa pemulihan operasional dan peningkatan efisiensi akan terus berlanjut di tengah harga emas global yang kuat.