Tren Leisure

5 Rekomendasi Minyak Goreng Alternatif Selain Berbahan Sawit

  • Saat ini minyak kelapa sawit merupakan jenis minyak yang paling umum dipakai dalam memasak, mulai dari menumis sayuran, menggoreng, hingga deep frying. Meski begitu, ada sejumlah pilihan lain yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak goreng sawit.
45340.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID – Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang hampir selalu ada dalam bahan masakan. Menggunakan minyak dalam memasak adalah bagian penting dari banyak resep dan berperan menambah cita rasa pada hidangan.

Namun, menentukan minyak mana yang paling baik atau justru kurang sehat baik untuk tubuh maupun untuk masakan bisa menjadi tantangan tersendiri, mengingat begitu banyaknya pilihan yang tersedia. 

Minyak yang tergolong sehat adalah minyak yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal maupun ganda. Selain itu, ketika memilih minyak goreng, penting juga memperhatikan kandungan gizinya.

Perlu diketahui, saat ini minyak kelapa sawit merupakan jenis minyak yang paling umum dipakai dalam memasak, mulai dari menumis sayuran, menggoreng, hingga deep frying. Meski begitu, ada sejumlah pilihan lain yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak goreng sawit.

Pilihan Minyak yang Sehat untuk Memasak

Berikut rekomendasi minyak goreng yang sehat untuk memasak:

1. Minyak Kelapa

Sebagai alternatif minyak goreng sawit, minyak kelapa bisa menjadi pilihan untuk memasak. Meski tidak banyak digunakan oleh masyarakat sebagai minyak masak sehari-hari, minyak kelapa sebenarnya bisa dipakai pada suhu sedang hingga tinggi. Selain stabil pada panas tinggi, minyak ini juga cocok untuk membuat kue berkat aromanya yang khas dan harum.

2. Minyak Alpukat

Seperti namanya, minyak ini berasal dari buah alpukat yang diekstrak dari daging buahnya. Minyak alpukat memiliki banyak kegunaan dalam memasak, mulai dari menggoreng, memanggang, menumis, hingga dijadikan olesan pada sate.

Sejumlah penelitian menunjukkan kandungan dalam minyak alpukat bisa membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, sekaligus menjaga kesehatan jantung. Minyak ini juga diketahui meningkatkan penyerapan nutrisi dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Berbeda dengan minyak zaitun, minyak dari ekstrak buah alpukat memiliki titik asap yang cukup tinggi, sekitar 270 °C. Sehingga, minyak ini cocok untuk memasak dengan panas tinggi, seperti menggoreng.

3. Minyak Zaitun

Minyak zaitun (olive oil) dibuat dari buah zaitun yang diekstraksi secara mekanis tanpa bahan kimia tambahan. Minyak zaitun termasuk lemak sehat yang stabil hingga suhu sedang. Dengan begitu, minyak ini aman dipakai untuk menumis, memanggang, hingga menggoreng ringan (shallow frying).

Minyak zaitun semakin banyak dipilih untuk memasak karena dinilai lebih sehat dibandingkan minyak goreng biasa. Kandungan lemak tak jenuh tunggalnya dipercaya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga kesehatan jantung.

Tak heran, banyak orang mulai beralih dari minyak sawit atau mentega ke minyak zaitun untuk menumis maupun meracik salad. Kepopulerannya terus meningkat karena mengandung monounsaturated fatty acids (MUFA), vitamin E, dan antioksidan polifenol yang baik bagi tubuh.

4. Minyak Biji Bunga Matahari

Minyak biji bunga matahari dianggap merupakan minyak goreng sehat karena sekitar 85% komponennya terdiri dari asam lemak oleat dan linoleat yang mendukung kesehatan jantung. Minyak ini juga kaya senyawa antioksidan, meliputi vitamin E, karotenoid, dan fenol.

Penggunaannya cocok untuk teknik deep frying, yaitu menggoreng makanan dengan cara mencelupkannya ke dalam minyak bersuhu sangat tinggi. Hal ini karena minyak bunga matahari mampu bertahan pada panas tinggi tanpa mudah berasap.

5. Minyak Wijen

Penggunaan minyak wijen sebagai pilihan minyak sehat untuk memasak sudah tak asing lagi. Selain kaya lemak tak jenuh ganda, minyak ini juga mengandung senyawa antiradang dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Minyak wijen memiliki titik asap tinggi, sekitar 200 °C, sehingga cocok digunakan untuk menggoreng. Cita rasanya yang sedikit pedas serta aromanya yang khas dan bernuansa kacang juga mampu meningkatkan kelezatan berbagai hidangan.