Tren Global

PM Bulgaria Mundur Usai Protes Besar Gen Z, Sinyal Perubahan Politik Eropa?

  • Ribuan anak muda turun ke jalan di Sofia dan sejumlah kota besar lainnya selama berhari-hari. Mereka menuntut pemerintahan yang bersih, transparan, serta bebas dari dominasi elite politik lama yang selama bertahun-tahun dituding sarat praktik korupsi.
54121181_6.jpg
Demonstrasi generasi muda Bulgaria tuntut PM mundur (DW)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Bulgaria mencatat sejarah politik di kawasan Eropa setelah Perdana Menteri negara Balkan tersebut mengundurkan diri menyusul gelombang protes besar yang dipimpin Generasi Z. 

Aksi ini dinilai sebagai protes Gen Z berskala nasional pertama di Eropa yang berhasil menjatuhkan kepala pemerintahan, sekaligus menandai babak baru dalam dinamika politik benua tersebut.

Ribuan anak muda turun ke jalan di Sofia dan sejumlah kota besar lainnya selama berhari-hari. Mereka menuntut pemerintahan yang bersih, transparan, serta bebas dari dominasi elite politik lama yang selama bertahun-tahun dituding sarat praktik korupsi. 

Protes ini tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu dan dimobilisasi secara masif melalui media sosial, menjadikannya berbeda dari demonstrasi konvensional sebelumnya.

Baca juga : Strategi UMKM Merespons Kenaikan UMP 2026 Agar Tetap Cuan

Kebangkitan Politik Generasi Z 

Selama ini, Generasi Z kerap dipersepsikan apatis terhadap politik formal. Namun, peristiwa di Bulgaria justru menunjukkan kebangkitan politik generasi muda yang terorganisasi, sadar isu, dan memiliki daya tekan nyata. 

Dilansir laporan media Jerman, Deutsche Welle (DW), Rabu, 16 Desember 2025, Anak-anak muda tampil sebagai aktor utama yang menyuarakan keresahan atas masa depan ekonomi, ketimpangan sosial, serta stagnasi politik yang mereka anggap menghambat peluang generasi mereka.

Narasi yang dibangun dalam protes ini tidak berfokus pada figur atau partai tertentu, melainkan pada tuntutan perubahan sistemik. Generasi Z Bulgaria menolak sekadar pergantian elite, dan menuntut perombakan tata kelola negara yang dinilai gagal menghadirkan keadilan dan akuntabilitas. 

Keberhasilan memaksa PM mundur memperlihatkan bahwa kekuatan politik generasi baru bukan lagi simbolik, melainkan nyata. Meski menjadi kemenangan moral bagi demonstran, pengunduran diri PM justru membuka babak krisis politik baru bagi Bulgaria. 

Negara ini tercatat telah menggelar tujuh kali pemilihan umum dalam empat tahun terakhir, namun berulang kali gagal membentuk pemerintahan mayoritas yang stabil. Resignasi PM hampir pasti akan memicu pemilu kembali. Namun pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa pemilu tidak otomatis menghasilkan perubahan struktural. 

Tantangan terbesar tetap datang dari kuatnya pengaruh aktor politik lama, termasuk Boyko Borissov yang mendominasi politik Bulgaria selama dua dekade, serta oligark Delyan Peevski yang masih memiliki jejaring politik dan ekonomi signifikan.

Implikasi Serius bagi Uni Eropa

Krisis politik Bulgaria juga menjadi perhatian serius Uni Eropa. Bulgaria dijadwalkan bergabung dengan zona Euro pada Januari 2026, sementara negara ini selama bertahun-tahun dikategorikan sebagai salah satu anggota UE dengan tingkat korupsi tertinggi.

Ketidakmampuan Bulgaria membentuk pemerintahan yang kredibel dan stabil berpotensi mengganggu proses adopsi Euro, menciptakan risiko ekonomi domestik, serta memicu ketegangan baru di internal UE. 

Bagi Uni Eropa, situasi ini menjadi ujian terhadap efektivitas standar tata kelola dan supremasi hukum yang selama ini digaungkan Uni Eropa kepada negara anggotanya.

Fenomena Bulgaria tidak berdiri sendiri. Sepanjang 2024–2025, gelombang protes yang dipimpin Generasi Z telah muncul di berbagai belahan dunia, termasuk Nepal, Kenya, Madagaskar, dan sejumlah negara lain. 

Kesamaan tuntutannya mencolok, mulai dari perlawanan terhadap korupsi, kritik terhadap elite lama, hingga kekecewaan mendalam terhadap institusi formal yang dianggap gagal menjawab tantangan zaman.

Bulgaria menjadi kasus pertama di Eropa yang menunjukkan bahwa pola global ini telah merambah ke jantung demokrasi Barat. Hal ini menandakan bahwa keresahan generasi muda bersifat lintas negara dan tidak terbatas pada kawasan berkembang semata.

Baca juga : Rapor IPO 2025: Volume Sepi, Tapi Saham Konglomerat Terbang Tinggi

Model Baru Mobilisasi Politik Digital

Salah satu aspek paling menonjol dari protes di Bulgaria adalah metode mobilisasi yang sepenuhnya berbasis digital. Tidak ada struktur organisasi hierarkis, tidak ada pemimpin tunggal, dan tidak ada partai penggerak utama. Gerakan ini tumbuh secara organik melalui influencer media sosial, meme politik, serta video pendek di TikTok dan Instagram.

Koordinasi dilakukan secara cepat melalui grup digital, membuat gerakan ini sulit diprediksi dan sulit dilemahkan. Para pengamat menyebut model ini sebagai bentuk politik pascapartai, di mana tekanan politik tidak lagi dimonopoli oleh institusi formal, melainkan digerakkan langsung oleh warga, terutama generasi muda.

Peristiwa di Bulgaria diperkirakan akan menjadi preseden penting bagi Eropa. Pemerintah di negara-negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi dan ketidakpercayaan publik yang tinggi kemungkinan akan menghadapi tekanan serupa dari generasi muda yang semakin vokal dan terhubung secara digital.

Selain itu, kegagalan Bulgaria membangun pemerintahan yang stabil dapat menjadi sumber ketegangan baru di Uni Eropa, terutama di tengah tantangan ekonomi, geopolitik, dan integrasi regional yang semakin kompleks. 

Di saat yang sama, metode mobilisasi digital ala Gen Z Bulgaria berpotensi ditiru oleh kelompok aktivis di negara Eropa lain.

Mundurnya Perdana Menteri Bulgaria menandai kemenangan simbolik besar bagi Generasi Z, namun belum menjamin perubahan sistemik yang berkelanjutan. Sejarah menunjukkan bahwa menjatuhkan pemerintahan lebih mudah dibandingkan membangun sistem politik yang bersih dan stabil.

Meski demikian, satu hal menjadi jelas, suara generasi muda Eropa tidak lagi bisa diabaikan. Cara mereka berpolitik, memobilisasi massa, dan menekan kekuasaan telah mulai mengubah aturan main demokrasi tradisional.