Tren Ekbis

Proyek MRT Fatmawati-TMII Bisa Hemat Waktu dan Kocek Gen Z

  • MRT Fase Empat Fatmawati–TMII dijadwalkan mulai dibangun 2026 menggunakan skema KPBU. Proyek ini akan terintegrasi maksimal dengan moda transportasi lain (LRT, KRL) untuk menghemat waktu dan biaya, serta mempermudah mobilitas anak muda.
MRT-Kembali-Normal.webp
MRT (https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2020/08/MRT-Kembali-Normal.jpg?tr=w-995)

JAKARTA, TRENASIA.ID - PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah merencanakan perluasan jaringan melalui pembangunan fase empat, yaitu rute yang membentang dari Fatmawati hingga TMII. 

Rute strategis ini dirancang untuk mencapai integrasi transportasi yang maksimal, sehingga  tidak hanya terhubung dengan jalur MRT Lebak Bulus–Bundaran HI dan LRT Jabodebek saja, tetapi juga dengan KRL serta Transjakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa pekerjaan konstruksi fase empat ini akan dimulai setelah penyelesaian fase tiga (Medan Satria–Tomang), yang ditargetkan bergulir pada tahun depan.

"Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan," kata Tuhiyat dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia di Jakarta.

Rute dengan 10 stasiun ini mulai dari Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan direncanakan akan memanfaatkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebagai sumber pembiayaan, serta meninggalkan model pinjaman JICA yang digunakan untuk proyek-proyek MRT sebelumnya.

Ekspansi rute ini menjadi keuntungan besar bagi para pekerja ataupun anak-anak muda yang ada di sekitar Jabodetabek. Pasalnya, rute terbaru mampu terintegrasi langsung terhadap halte bahkan stasiun yang memudahkan mobilitas masyarakat.

Melansir dari laman MRT Jakarta pada Senin, 15 Desember 2025, PT MRT Jakarta mencatatkan sebanyak 4.487.284 pelanggan menggunakan layanan MRT pada Oktober 2025. 

Selama hari kerja Senin-Jumat, angka keterangkutan (ridership) di bulan Oktober 2025 mencapai 157.977 pelanggan per hari dan pada akhir pekan mencapai 106.727 pelanggan. Dari total angka keterangkutan tersebut, banyak masyarakat yang melakukan pemberhentian atau menuju keberangkatan pada lima stasiun. 

Lima stasiun tersebut adalah Stasiun Dukuh Atas BNI, Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M BCA, Stasiun Bundaran HI Bank Jakarta, dan Stasiun Istora Mandiri.

Kelima stasiun tersebut merupakan stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi publik, dan bangunan mall yang menjadi tujuan bagi anak-anak muda. Selain integrasi, tingginya penggunaan stasiun tersebut juga dipengaruhi oleh transit mitra feeder, aktivitas gaya hidup, maupun event.

Kemudahan Ekspansi Rute Fatmawati-TMII Bagi Anak Muda

Ekspansi rute MRT Fatmawati-TMII ini membawa dampak positif signifikan, terutama bagi mobilitas generasi muda dan masyarakat luas. Pertama, rute ini secara drastis akan menghemat waktu tempuh harian.

Hal ini yang membuat perjalanan dari rumah ke kantor atau kampus menjadi lebih terprediksi dan efisien karena terhindar dari kemacetan, sehingga waktu yang dihemat dapat digunakan untuk kegiatan produktif atau istirahat.

Kedua, sistem ini menciptakan integrasi multimodal yang kuat, sehingga mampu menghubungkan KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, dan Transjakarta dalam satu jaringan yang mulus. 

Ketiga, ekspansi ini membuka akses yang lebih mudah dan terjangkau ke pusat rekreasi dan budaya, seperti TMII yang sangat diminati anak muda untuk kegiatan sosial serta budaya.

Secara ekonomi, ekspansi ini menawarkan biaya transportasi yang lebih efisien, membantu mahasiswa dan pekerja entry level menghemat pengeluaran harian. Selain itu, proyek ini mendukung gaya hidup ramah lingkungan, dengan mendorong peralihan dari kendaraan pribadi, serta memperluas jangkauan peluang kerja.

Hal ini mampu menjadi kebijakan yang positif karena aksesibilitas tinggi, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan baru.