Bisnis Kopi Berkelanjutan Ala ALKO, Bantu Jaga Ekosistem Hijau
- PT ALKO Sumatra Kopi membuktikan kopi adalah peluang ekonomi hijau. Simak 5 prinsip berkelanjutan ALKO, dari traceability blockchain hingga agroforestri, yang sukses mengekspor kopi Kerinci ke New York.

Maharani Dwi Puspita Sari
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Tahukah kamu bahwa kopi mampu menjadi salah satu peluang keberlanjutan? Indonesia saat ini sedang menggencarkan program berbasis environmental, social, and governance (ESG) atau keberlanjutan yang dapat mengembangkan ekonomi hijau.
Di balik secangkir kopi yang nikmat, ternyata mengandung hutan yang terjaga, udara bersih, kesejahteraan petani, dan desa yang berkembang. Tren keberlanjutan ini telah merambah ke industri-industri yang banyak diminati oleh banyak anak muda. Melalui secangkir kopi, kamu dapat membantu menjaga ekosistem lingkungan dan sosial.
Salah satu industri kopi yaitu PT ALKO Sumatra Kopi, berhasil menanam, memproses, dan menghasilkan kopi yang berkelanjutan. Kopi tersebut berhasil mengembankan konsep keberlanjutan dengan prinsip:
1. Sistem digital & traceability lewat blockchain
Sejak 2019, ALKO menggunakan sistem digital terintegrasi untuk mencatat data tiap petani, kebun, proses panen, dan pascapanen sehingga semua kopi bisa dilacak asal-usulnya secara transparan. Hal ini mampu memberi nilai positif, sekaligus memberi perlindungan bagi petani agar produknya diakui dapat secara adil.
2. Praktik pertanian ramah lingkungan & agroforestri
Petani didorong mempraktikkan metode bertani yang menjaga tanah dan alam, seperti penggunaan pupuk organik, menjaga kesuburan tanah, dan agroforestri yang menjaga ekosistem sekitar.
3. Pendampingan & edukasi bagi petani
ALKO memberi pelatihan gratis kepada para petani dari teknik menanam, panen, pasca panen, hingga manajemen agribisnis dan wirausaha. Selain itu, ALKO juga turut serta mendampingi kelompok tani wanita. Momen ini mampu membuka peluang transformasi dari petani tradisional ke agripreneur modern.
4. Rantai pasok adil & akses ke pasar global
Kopi dari ALKO, sesuai dengan standar traceability dan kualitas tinggi, sehingga berhasil menembus pasar internasional. ALKO telah berhasil melakukan ekspor kopi spesialti Kerinci ke New York dan Jepang tahun 2025.
5. Model ekonomi hijau & keberlanjutan jangka panjang
ALKO tidak hanya fokus pada sektor produksi, tetapi juga membangun ekosistem dari petani, konservasi alam, pengolahan, hingga ekspor. Pendekatan ini menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk masa depan pertanian kopi yang berkelanjutan.
Transformasi ini bukan hanya soal kuantitas atau kualitas kopi, tetapi soal harga adil, stabilitas ekonomi keluarga petani, dan kesempatan kerja yang lebih baik. Kopi mereka kini bisa diekspor ke luar negeri, serta memberi peluang pendapatan baru dan harapan bagi komunitas petani.
Selain itu, dengan praktik ramah lingkungan, petani juga berkontribusi menjaga kelestarian melalui penanaman yang tidak merusak alam dan menjaga keberlanjutan tanah.
Dampak & Harapan: Kopi sebagai Jalan dan Referensi Baru
Melalui model seperti ALKO, kopi bukan hanya perihal komoditas saja, melainkan menjadi jembatan antara petani lokal dengan pasar global. Kopi menjadi instrumen transformasi dari petani kecil dengan keterbatasan, berubah jadi bagian dari rantai kopi global dengan identitas dan transparansi.
Dengan konsep keberlanjutan tersebut, ALKO menunjukkan bahwa pertanian tradisional bisa jadi model agribisnis modern. Kopi Kerinci tidak hanya memiliki cita rasa yang khas, tetapi juga cerita dan tanggung jawab terhadap alam serta manusia.
Hadirnya kopi yang dihasilkan oleh PT ALKO Sumatra Kopi ini menjadi salah satu referensi bagi pelaku usaha dan anak muda lainnya, untuk mengembangkan konsep bisnis berkelanjutan secara modern serta terstruktur.
Anak-anak muda yang memiliki hobi nongkrong dan minum kopi, kini harus bijak untuk memilih produk kopi yang mengusung tema hijau guna keberhasilan penerapan ekonomi sirkular dan kelestarian lingkungan.
Kopi "hijau" atau sustainable coffee tidak hanya menjanjikan kualitas rasa yang lebih baik, tetapi juga menjamin proses produksi yang adil bagi petani dan minim dampak buruk terhadap lingkungan, mulai dari proses tanam hingga pengolahan limbah.

Chrisna Chanis Cara
Editor
