Industri

3 Strategi Indonesia Capai Target Karbon Netral Tahun 2060

  • Kementerian ESDm menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang di sektor energi untuk bisa mencapai target karbon netral atau net zero emission (bebas emisi karbon) pada 2060.

<p>Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat hadir dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat hadir dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang di sektor energi untuk bisa mencapai target karbon netral atau net zero emission (bebas emisi karbon) pada 2060.

“Di sektor energi, kami menargetkan bisa mencapai karbon netral pada 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional dengan sejumlah strategi,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dikutip dari Antara, Senin, 7 Juni 2021.

Strategi pertama, melalui pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang masif. Pengembangan EBT meliputi solar panel, angin, biomassa, panas bumi, tenaga air, laut, hidrogen, juga Battery Energy Storage System (BESS).

Kedua, mengurangi utilisasi sumber energi fosil dengan co-firing biomassa serta mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU).

“PLTU terakhir akan diberhentikan pada 2058 dan PLTGU di 2054,” ujar Arifin.

Pada periode tersebut, tidak diperbolehkan adanya PLTU baru, kecuali telah memiliki perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) atau yang tengah dalam masa pembangunan.

Pengurangan sumber energi fosil juga dilakukan dengan melakukan konversi pembangkit diesel dengan pembangkit EBT.

Ketiga, mengembangkan interkoneksi transmisi dan jaringan listrik pintar. Pemerintah juga terus mendorong penggunaan kendaraan listrik pada 2030 dengan target 2 juta mobil listrik dan 1,3 juta motor listrik.

Untuk diketahui, pemerintah menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 834 juta ton Co2.

Ada pun sektor energi diharapkan dapat menurunkan emisi sebesar 314 juta ton Co2 dengan kemampuan sendiri dan 398 juta ton Co2 dengan bantuan internasional.

Sementara itu, realisasi hingga 2020, penurunan emisi Co2 sektor energi mencapai 64,4 juta ton atau 111% dari target sebesar 58 juta ton. Capain tersebut dikontribusi dari energi baru dan terbarukan, efisiensi energi dan bahan bakar rendah karbon. (LRD)