Rumah Tapak
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLB) mencatatkan kinerja yang solid hingga Kuartal III 2025. Di tengah tekanan pasar properti nasional, penjualan properti dan kontribusi bisnis mal tetap menjadi penopang utama pendapatan perusahaan.


Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk Yenti Lokat (tengah), Marketing Director Tedi Guswana (kanan), dan Head of Marketing Kota Podomoro Tenjo Rubby Agustianto (kiri) saat melihat maket hunian hijau berkonsep ‘The Garden House’ dalam Pameran The Garden House yang berlangsung di Main Atrium Senayan City. Rabu 7 Agustus 2025. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia


Pengamat: Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Tak Manusiawi
Rencana pemerintah mengecilkan luas minimum rumah subsidi menjadi hanya 18 meter persegi menuai sorotan publik. Kebijakan ini dinilai tidak sejalan dengan prinsip hunian layak dan berpotensi mengorbankan kenyamanan hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk generasi muda.


Membangun Hunian dan Mobilitas (Bagian 3): Antara Hunian TOD dan Rumah Tapak
Konsep hunian TOD merujuk pada metode integrasi penggunaan transportasi umum dengan kawasan urban yang padat, atau yang dikenal dengan metode urban planning.


Pengamat Properti: Minat Masyarakat Terhadap Apartemen Masih Tetap Ada
Industri properti akan dihadapkan dengan tantangan yang berliku menjelang tahun 2023. Termasuk pilihan apakah akan menempati apartemen atau rumah tapak.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
