Padat Karya

Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro menilai paket stimulus ekonomi 8+4+5 berpotensi menyerap jutaan tenaga kerja baru, khususnya di sektor yang padat karya, sektor informal, dan wilayah pedesaan.
da81ca52-cb98-46e2-bede-02617a62f8bc.jpg
Ilustrasi industri padat karya.
da81ca52-cb98-46e2-bede-02617a62f8bc.jpg

Tarif Impor Turun, APINDO: Industri Padat Karya Dapat Angin Segar

Dua kesepakatan dagang besar dengan AS dan Uni Eropa membawa harapan baru bagi industri padat karya Indonesia. Tapi, jalan menuju pasar global tak bebas dari tantangan.
Aksi Fashion Peduli UMKM - Panji 2.jpg

Industri Padat Karya jadi Tulang Punggung Penyerapan Tenaga Kerja

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, berpendapat bahwa industri padat karya perlu mendapat perhatian khusus, terutama karena terjadi penurunan dari segi kontribusi.
<p>Ribuan buruh mengikuti aksi unjuk rasa di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Rabu, 7 Oktober 2020. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan buruh atas pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR yang dianggap merugikan kaum buruh. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>

Penguatan Sektor Padat Karya jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kontribusi berbagai industri dalam negeri menjadi sangat krusial. Salah satu sektor yang berperan penting adalah industri padat karya, yang telah lama menjadi tulang punggung dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.