Excl

Kebijakan ini merupakan upaya untuk memulihkan profitabilitas industri telekomunikasi yang selama ini tertekan, termasuk oleh kontraksi pendapatan sebesar 3,0% pada kuartal I-2025.
Gedung Telkom .jpg
Gedung kantor Telkom di kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Operator Seluler Indosat Ooredoo .jpg

Adu Ketangguhan ISAT, TLKM, dan EXCL di Tengah Dinamika Kuartal I-2025

Tiga raksasa operator telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia telah merilis kinerja keuangan kuartal I-2025. Hasilnya, ISAT mencetak laba di tengah penurunan pendapatan, TLKM tetap dominan meski margin tergerus, dan EXCL tertekan beban operasional.
Tower_Bersama (1).webp

Beban Bengkak, Laba Bersih TBIG Susut Jadi Rp1,36 Triliun

Rincian pendapatan tersebut meliputi Rp2,3 triliun dari PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Rp1,76 triliun dari PT Indosat Tbk (ISAT), Rp1,26 triliun dari PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan Rp943,5 miliar dari PT Smart Telecom.
20250325_145433.jpg

RUPS Setujui Merger XL-Smartfren, Inilah Dampak terhadap Pangsa dan Pendapatan

Dari sisi operasional, perusahaan hasil merger ini akan memiliki 94,5 juta pelanggan dengan pangsa pasar mencapai 25%. Sementara itu, sinergi bisnis yang dihasilkan diproyeksikan memberikan nilai tambah US$300-400 juta per tahun sebelum pajak.