Driver Ojol
Perusahaan transportasi berbasis aplikasi atau transportasi online didorong mendemokratisasi pengelolaannya sebagai solusi jangka panjang terhadap bisnis jasa tersebut. Hal itu menyusul polemik antara aplikator dan pengemudi ojek online (ojol) yang terus berulang tanpa ada titik temu.

Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Immanuel Ebenezer didampingi Head og Region Gojek Gede Manggala saat berdiskusi dengan mitra driver dalam acara kopdar di Kantor Gojek Kemang Timur, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Layanan Ojol Lumpuh Sehari, Masyarakat Harapkan Solusi Damai
Ribuan pengemudi ojol gelar Aksi 205 dengan mogok layanan selama 24 jam. Masyarakat terpecah antara dukungan terhadap tuntutan dan kekhawatiran atas mobilitas harian. Simak respons penumpang dan tuntutan lengkap para mitra ojol di sini.

Demo Ojol: Keluhkan Sistem Aceng dan Slot, Apa Itu?
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) melakukan demo besar-besaran di berbagai daerah hari ini, Selasa 20 Mei 2025, dengan nama Aksi 205. Demo ini merupakan bentuk protes para pengemudi terhadap aplikator yang diduga tidak mematuhi ketentuan regulasi yang berlaku.
![<p>Driver Grab Bike mengenakan Grab Protect pelindung yang membatasi antara pengemudi dan penumpang saat diluncurkan di Jakarta, Senin 8 Juni 2020. Penumpang ojek online (ojol) kini tak perlu khawatir menggunakan transportasi ini di tengah pandemi Corona, Grab memberikan pengamanan dengan Grab Protect bagi pengemudi yang membatasi antara driver dan penumpang untuk meminimalisir kontak penyebaran COVID-19. […]</p>](https://ik.trn.asia/uploads/2020/06/Grab-Protect-Inovasi-Pandemi-Covid-19-5.jpg?tr=w-200,h-125)
Transformasi Status Ojol jadi UMKM: Solusi dalam Kebuntuan Regulasi?
Di tengah polemik panjang mengenai status hukum pengemudi ojek online (ojol), muncul wacana baru yang dinilai sebagai jalan tengah yang potensial dengan menetapkan pengemudi ojol sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya kategori pengusaha mikro.