UNTR (United Tractors) Akuisisi Tambang Emas PSAB Senilai Rp8,8 Triliun
- United Tractors (UNTR) resmi akuisisi tambang emas milik PSAB senilai Rp8,8 triliun. Langkah strategis ini jadi sinyal diversifikasi dari batu bara ke mineral.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Raksasa alat berat dan pertambangan, PT United Tractors Tbk (UNTR), secara resmi mengumumkan langkah paling strategisnya tahun ini. Perusahaan secara agresif melanjutkan ekspansi bisnisnya ke sektor mineral dengan mengakuisisi tambang emas milik PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB).
Dalam transaksi jumbo ini, UNTR akan mengambil alih saham PT Arafura Surya Alam (ASA) dan PT Mulia Bumi Persada (MBP). Total nilai perusahaan (enterprise value) dari akuisisi ini mencapai angka fantastis, yaitu US$540 jutaatau sekitar Rp8,8 triliun.
Langkah ini menandai babak baru bagi UNTR, yang secara perlahan tapi pasti mulai 'mengganti bajunya' dari perusahaan yang identik dengan batu bara menjadi raksasa di sektor mineral, terutama emas. Lantas, seperti apa detail dari manuver besar ini? Mari kita bedah tuntas.
1. Detail Transaksi Akuisisi Jumbo
Berdasarkan pengumuman resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 15 September 2025, akuisisi ini akan dilakukan melalui dua anak usaha UNTR. Pertama, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), akan membeli 99,99996% saham ASA.
Kedua, PT Energia Prima Nusantara (EPN), akan mengakuisisi sisa saham minoritas di ASA dan MBP. Penjual dalam transaksi ini adalah PT J Resources Nusantara (JRN), anak usaha PSAB, serta Jimmy Budiarto sebagai pengendali utama PSAB.
Corporate Secretary UNTR, Sara K Loebis, menjelaskan bahwa seluruh pihak akan berupaya untuk memenuhi semua persyaratan pendahuluan. Batas waktu penyelesaian transaksi ini ditargetkan maksimal pada 23 Desember 2025.
2. Misi Utama: Perkuat Otot di Bisnis Emas
Manajemen UNTR secara tegas menyatakan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk perluasan bisnis di sektor mineral, khususnya pertambangan emas. Ini adalah langkah strategis untuk mendiversifikasi sumber pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada bisnis batu bara yang sangat volatil.
Lebih dari itu, perusahaan juga telah menyiapkan strategi lindung nilai (hedging) untuk melindungi harga jual emas dari lini bisnis barunya ini. Langkah ini menunjukkan keseriusan dan kehati-hatian UNTR dalam memasuki sektor yang sangat dinamis ini.
3. Apa Kata Pihak Penjual?
Dari sisi penjual, PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB) mengonfirmasi bahwa anak usahanya, JRN, memang berniat untuk melepas kepemilikan di Arafura Surya Alam. Mereka juga membenarkan bahwa nilai perusahaan yang disepakati mencapai US$540 juta.
Langkah divestasi ini kemungkinan besar merupakan bagian dari strategi PSAB untuk merestrukturisasi portofolio bisnisnya. Dana segar triliunan rupiah dari hasil penjualan ini tentu akan menjadi 'amunisi' baru bagi perusahaan untuk agenda-agenda strategisnya ke depan.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, manuver UNTR ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya pasrah pada kondisi pasar batu bara, tetapi secara proaktif mencari 'mesin uang' baru yang lebih prospektif dan berkelanjutan di sektor emas.
Akuisisi ini akan secara signifikan memperkuat posisi UNTR sebagai salah satu pemain utama di industri pertambangan mineral Indonesia. Investor kini menantikan bagaimana sinergi dari aset baru ini akan dieksekusi dan direalisasikan dalam kinerja keuangan UNTR di masa depan.

Alvin Bagaskara
Editor
