Sinyal Bullish IHSG, Saham BRIS, BBTN, dan BBRI Jadi Incaran
- Euforia IHSG berlanjut didorong window dressing dan penguatan rupiah. Saham bank BBRI, BRIS, dan BBTN jadi top pick analis di tengah potensi profit taking.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Euforia di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut. Pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 9 Oktober 2025, IHSG tampil perkasa dan ditutup melesat 1,04% ke level 8.250,94. Indeks bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi barunya sepanjang masa di level 8.272.
Sentimen positif ini didorong oleh menguatnya nilai tukar Rupiah dan dimulainya aksi window dressing. Secara historis, bulan Oktober memang seringkali menjadi bulan yang positif bagi IHSG. Para analis pun memproyeksikan tren penguatan ini masih berpotensi berlanjut.
Namun, di balik euforia ini, ada risiko aksi ambil untung (profit taking) yang perlu diwaspadai. Lantas, seberapa kuat potensi penguatan IHSG dan saham apa saja yang menjadi jagoan para analis? Mari kita bedah tuntas.
1. Sinyal Teknikal: Potensi Lanjut Naik ke 8.300
Dari sisi teknikal, sinyal-sinyal penguatan masih terlihat sangat jelas. Indikator MACD telah membentuk Golden Cross, sementara Stochastic RSI juga kembali mengarah ke atas. Ini adalah sinyal bahwa momentum beli masih sangat kuat di pasar.
IHSG juga berhasil bertahan di atas level psikologis 8.200, yang kini menjadi area support barunya. Dengan kondisi ini, para analis melihat adanya potensi penguatan lanjutan dalam jangka pendek.
Tim riset Phintraco Sekuritas menulis bahwa IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya. "Diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji rentang level 8.272 hingga 8.300," tulis mereka pada Jumat, 10 Oktober 2025.
2. Awan Kelabu di Akhir Pekan: Waspadai Aksi Ambil Untung
Meskipun sinyal teknikalnya bullish, investor tetap diimbau untuk waspada. Potensi pullback atau koreksi jangka pendek akibat aksi ambil untung menjelang akhir pekan sangat mungkin terjadi, terutama setelah reli kencang beberapa hari terakhir.
Jika terjadi koreksi, level pivot di 8.200 dan support terdekat di 8.150 akan menjadi area krusial yang perlu dicermati. Kemampuan IHSG untuk bertahan di atas level-level ini akan menentukan arah pergerakannya pekan depan.
3. Rapor Ekonomi Domestik yang Bervariasi
Dari sisi data ekonomi domestik, gambaran yang muncul cukup bervariasi. Pertumbuhan penjualan ritel pada Agustus 2025 tercatat melambat menjadi 3,5%, meskipun ini menandai pertumbuhan selama empat bulan berturut-turut.
Di sektor otomotif, penjualan sepeda motor pada September 2025 menunjukkan peningkatan 7,3%. Namun sebaliknya, penjualan mobil justru kembali terkontraksi 15,1%, menunjukkan adanya perbedaan daya beli di berbagai segmen masyarakat.
4. Rekomendasi Saham Pilihan Phintraco Sekuritas
Di tengah pasar yang dinamis ini, Phintraco Sekuritas merilis lima saham pilihan utama mereka. Di antaranya adalah duo perbankan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
Selain itu, ada juga saham menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Melengkapi daftar ini, ada duo emiten sawit yaitu PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
5. Jagoan dari Analis Lain
Analis dari sekuritas lain juga memiliki jagoan mereka masing-masing. Nafan Aji Gusta dari Mirae Assetmerekomendasikan akumulasi beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), yang dinilai berada dalam fase oversold dengan target resistance di Rp4.730.
Sementara itu, Muhammad Alfatih dari Samuel Sekuritas menjagokan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Saham ini direkomendasikan "Beli" karena menunjukkan pola bullish hammer dengan target resistance di Rp1.005.
Terakhir, Achmad Yaki dari BCA Sekuritas merekomendasikan "Beli" untuk saham PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Ia melihat adanya potensi rebound jika harga berhasil bertahan di atas level support Rp1.235.

Alvin Bagaskara
Editor
