Tren Pasar

CBRE Bikin Heboh Bursa, Cuan Triliunan Mengalir ke Para Sultan

  • Reli spektakuler CBRE bikin heboh pasar. Bongkar daftar pemegang saham utama, potensi cuan triliunan, dan agenda bisnis besarnya.
CBRE.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID – Hingga, Kamis, 9 Oktober 2025, Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) masih menjadi buah bibir terpanas di Bursa Efek Indonesia. Bagaimana tidak, saham ini telah melesat ke level Rp1.800-an, atau meroket lebih dari 9.373% sejak awal tahun 2025.

Padahal, sejak IPO pada 2023, sahamnya hanya bergerak stagnan di level gocapan. Bahkan pada awal tahun ini, harga saham CBRE pernah menyentuh level terendahnya di Rp19 per saham, hingga harus masuk ke dalam papan pemantauan khusus.

Di balik reli fantastis ini, tersimpan agenda transformasi bisnis raksasa dan nama-nama investor kakap yang kini tengah menikmati keuntungan di atas kertas yang nilainya fantastis. Lantas, siapa sebenarnya sosok di balik emiten ini? Mari kita bedah tuntas.

1. Para Sultan Pemegang Saham Utama

Berdasarkan data registrasi pemegang efek per 30 September 2025, pengendali utama saham CBRE adalah PT Omudas Investment Holdco. Perusahaan ini menggenggam 2,77 miliar lembar saham atau setara dengan 61,13% kepemilikan.

Di belakangnya, ada dua investor institusional besar lainnya. PT Republik Capital Indonesia tercatat memiliki 513 juta lembar saham (11,3%), sementara entitas investasi asal Singapura, Bes Trust Pte. Ltd, memiliki 342 juta lembar saham (7,54%).

Sementara itu, penerima manfaat akhir atau pemilik sesungguhnya dari perusahaan ini adalah Suganto Gunawan, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama. Ia menjadi sosok sentral di balik semua manuver strategis yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

2. Hitung-hitungan Cuan di Atas Kertas

Dengan kenaikan harga saham dari Rp19 menjadi Rp1.800 hingga perdagangan hari ini, potensi keuntungan di atas kertas yang diraih para pemegang saham utama CBRE terbilang fantastis. Lonjakan harga tersebut mengerek nilai kepemilikan mereka ke level triliunan, meski saham ini sempat terpuruk di titik terendah pada awal tahun.

Pemegang saham terbesar, PT Omudas Investment Holdco, menjadi pihak yang paling diuntungkan. Menggenggam 2,77 miliar lembar saham, nilai kepemilikan perusahaan ini diperkirakan melonjak hingga sekitar Rp4,93 triliun.

Dua investor institusional besar lainnya juga ikut menikmati cuan jumbo. PT Republik Capital Indonesia berpotensi mengantongi Rp914,6 miliar, sementara Bes Trust Pte. Ltd. mencatat potensi keuntungan di atas kertas sekitar Rp609,5 miliar.

3. Akuisisi Kapal Raksasa US$100 Juta

Bensin utama di balik reli fantastis dan optimisme pasar ini adalah rencana aksi korporasi raksasa yang akan mengubah wajah bisnis perusahaan. CBRE berencana untuk mengakuisisi satu unit kapal super canggih, yaitu pipe-laying & lifting vessel, senilai US$100 juta (sekitar Rp1,6 triliun).

Akuisisi kapal raksasa dari China ini akan mengubah total model bisnis CBRE. Dari yang semula hanya fokus pada kapal tunda dan tongkang, kini perusahaan akan masuk ke level yang lebih tinggi, yaitu melayani proyek-proyek berat seperti instalasi anjungan minyak lepas pantai.

4. Euforia FOMO Investor Ritel

Reli harga yang masif ini secara signifikan menarik perhatian investor ritel. Hal ini terbukti dari ledakan jumlah pemegang saham perusahaan, yang meningkat drastis dari hanya 7.431 pihak menjadi 22.428 pihak hanya dalam waktu satu bulan.

Fenomena ini menunjukkan adanya euforia Fear of Missing Out (FOMO) yang sangat kuat di kalangan investor ritel. Mereka berbondong-bondong masuk untuk ikut menunggangi gelombang kenaikan harga saham yang sangat tajam ini.

5. Momen Krusial Berikutnya

Cerita ini akan mencapai puncaknya pada RUPSLB tanggal 27 Oktober 2025. Persetujuan atas rencana akuisisi kapal US$100 juta akan menjadi validasi dan katalis penentu arah pergerakan saham CBRE selanjutnya.

Bagi investor, ini adalah momen yang sangat krusial. Keputusan dalam RUPSLB akan menentukan apakah narasi transformasi bisnis yang selama ini menjadi pemicu reli dapat terus berlanjut, atau justru akan menghadapi tantangan baru.