Jaga Stabilitas Populasi, Eropa Berikan Tunjangan Menarik Untuk Punya Anak
- Misalnya di Inggris, pemerintah memberikan tunjangan sebesar 24,87 Euro atau setara dengan Rp414.956 (Kurs Rp16.685) tiap minggunya.

Bintang Surya Laksana
Author


Ilustrasi/halodoc
(Istimewa)JAKARTA - Dalam suatu penelitian, uang menjadi alasan utama mengapa seseorang tidak mau memiliki anak. Melansir Euronews, penelitian yang dilakukan oleh perusahaan Apryl menyebutkan sebanyak 59 persen responden yang berisi wanita muda dan dewasa di Inggris menyebutkan kekhawatiran akan keuangan menjadi alasan nomor satu mengapa mereka menunda atau memutuskan tidak akan memiliki anak.
Uni Eropa mencatatkan tingkat kesuburan rata-rata pada 2020 adalah 1,50 kelahiran hidup per wanita. Padahal untuk menjaga populasi agar tetap stabil tanpa perlu mengundang migrasi perlu kelahiran hidup per wanita sekitar 2,1.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sejumlah negara di Eropa memberikan tunjangan bagi mereka yang memiliki anak.
Misalnya di Inggris, pemerintah memberikan tunjangan sebesar 24,87 Euro atau setara dengan Rp414.956 (Kurs Rp16.685) tiap minggunya. Sedangkan untuk anak kedua dan selanjutnya akan mendapatkan 16,48 Euro (Rp274.969). Masyarakat juga mendapatkan 571 Euro (Rp9,52 juta) untuk membantu biaya memiliki anak.
- Honda–Pertamina Riset Bersama Penggunaan Mobil Listrik Niaga
- Jokowi Tambah Gaji ASN 8 Persen Tahun Depan, Uang Pensiun Juga Naik
- Peru Mulai Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Selanjutnya Finlandia di Lestijärvi, antara 2012 dan 2022 terkenal karena memberi 10.000 Euro (Rp166,85 juta) untuk setiap bayi yang baru lahir sebagai upaya untuk meningkatkan angka kelahiran kota. Namun kebijakan tersebut harus diakhiri karena banyak keluarga yang menerima bantuan keuangan mencairkan uang tersebut dan kemudian pindah ke tempat lain.
Di Hungaria, pemuda-pemuda yang menikah di Hungaria juga dapat mencari pinjaman dari bank hingga sekitar 30.000 Euro (Rp500,55 juta). Mereka akan dibebaskan untuk membayar bunga apabila dapat mempunyai anak dalam waktu lima tahun. Kemudian pinjaman tersebut sepenuhnya dihapuskan jika mereka memiliki setidaknya tiga anak. Selanjutnya, perempuan yang memiliki empat anak dibebaskan secara permanen dari pembayaran pajak penghasilan.
Sejumlah negara lain seperti Spanyol, Italia, Yunani, dan Perancis juga disebut memiliki kebijakan untuk memberikan tunjangan pada ibu yang memiliki anak.
Namun belum ada data yang menyebutkan apakah strategi kebijakan pemberian tunjangan yang dilakukan berbagai negara tersebut dapat meningkatkan angka kelahiran di sana.

Rizky C. Septania
Editor
