Tren Inspirasi

NJIS Perkuat Pendidikan Holistik Lewat Komunikasi, Akademik, dan Emosional

  • Di tengah perubahan global yang semakin cepat, North Jakarta Intercultural School (NJIS) menekankan pentingnya keseimbangan antara komunikasi yang sehat, kekuatan akademik, dan kesejahteraan emosional siswa. Pendekatan ini diyakini mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, suportif, dan relevan dengan tantangan masa depan.
motion_photo_2063359032501781355.jpg
NJIS (Trenasia)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Di tengah perubahan dunia yang semakin cepat, sekolah tidak lagi hanya dituntut menghasilkan siswa dengan nilai akademik tinggi, tetapi juga individu yang mampu berkomunikasi secara sehat, mengelola emosi, dan beradaptasi dengan berbagai tantangan. 

North Jakarta Intercultural School (NJIS) menempatkan keseimbangan antara komunikasi, akademik, dan kesehatan emosional sebagai fondasi utama dalam proses pembelajaran.

NJIS meyakini bahwa komunikasi yang terbuka antara guru dan siswa merupakan kunci terciptanya lingkungan belajar yang aman dan suportif. 

Sebagai informasi, North Jakarta Intercultural School merupakan sekolah internasional yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) dengan fokus pada pengembangan akademik, karakter, dan kesejahteraan siswa secara menyeluruh.

"Hubungan positif antara guru dan siswa menjadi fondasi pembelajaran di NJIS. Pendidikan sosial dan emosional berjalan berdampingan dengan akademik. Akademik tetap penting, tetapi tidak berdiri sendiri. Hubungan yang kuat membuat siswa merasa dilihat, didengar, dan dihargai, sehingga stres menurun dan performa akademik justru meningkat,” ungkap Head of School NJIS, Ezra Alexander.

Ezra juga menjelaskan, penelitian menunjukkan bahwa ketika sekolah fokus pada pembelajaran sosial-emosional, siswa menjadi lebih bahagia, lebih stabil, dan prestasi akademiknya meningkat. Oleh karena itu, NJIS secara sadar menjadwalkan waktu untuk pembelajaran sosial-emosional, istirahat yang cukup, aktivitas luar ruangan, serta kegiatan ekstrakurikuler.

“Setiap siswa memiliki guru wali atau penasihat yang bisa diajak berbicara secara personal. Selain itu, sekolah menyediakan berbagai kegiatan setelah jam pelajaran, mulai dari seni, olahraga, hingga STEM, untuk mendukung perkembangan menyeluruh siswa,” tegas Ezra.

Sebagai sekolah berbasis internasional, NJIS memiliki komunitas global dengan lebih dari 20 kewarganegaraan siswa dan beragam latar belakang guru. Keberagaman ini memperkaya perspektif, memperkuat empati, mengurangi prasangka, serta mempersiapkan siswa untuk bekerja dan hidup di dunia yang saling terhubung.

Hubungan yang positif membuat siswa merasa didengar, dihargai, dan berani menyampaikan pendapat maupun kesulitan yang mereka hadapi. Pendekatan ini membantu mengurangi tekanan akademik sekaligus meningkatkan keterlibatan siswa di kelas.

NJIS menerapkan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, reflektif, dan berani mencoba. Proses belajar tidak hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi juga pada perjalanan siswa dalam memahami materi, memecahkan masalah, dan belajar dari kesalahan. Dalam hal ini, kegagalan dipandang sebagai bagian dari proses belajar, bukan sesuatu yang harus ditakuti.

Sejalan dengan itu, kesejahteraan emosional siswa menjadi perhatian utama. NJIS secara aktif menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dengan membatasi penggunaan handphone di sekolah, menyediakan ruang aman bagi siswa, serta menjadwalkan waktu khusus untuk pembelajaran sosial dan emosional. 

Langkah ini bertujuan membantu siswa mengenali dan mengelola emosi mereka secara sehat. Sekolah juga memastikan setiap siswa memiliki pendamping atau guru wali yang dapat menjadi tempat berbagi secara personal. Pendampingan ini memperkuat komunikasi dua arah dan membantu siswa merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik maupun sosial.

Sekolah yang dibangun dengan komunitas multikultural ini, memanfaatkan keberagaman sebagai sarana membangun empati dan perspektif global. Interaksi lintas budaya mendorong siswa untuk saling memahami perbedaan, berkomunikasi dengan hormat, serta bekerja sama dalam lingkungan yang beragam.

Melalui pendekatan holistik yang mengintegrasikan komunikasi yang sehat dan dukungan emosional yang kuat, NJIS berupaya membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional, agar siap menghadapi masa depan yang terus berubah.