ASII Jadi Primadona Bursa Lagi, Trader dan Investor Siap Panen Keuntungan?
- Saham ASII melejit 15,8% sebulan. Analis ungkap strategi trading buy, dividen jumbo, dan target harga baru yang bikin investor optimistis.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham raksasa konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) kini kembali menjadi primadona di lantai bursa. Setelah sempat lesu, saham ini ngegas dan berhasil melejit 15,8% dalam sebulan terakhir, memicu optimisme baik dari kalangan trader jangka pendek maupun investor jangka panjang.
Pada perdagangan Jumat, 12 September 2025, saham ASII ditutup naik 2,25% ke level Rp5.675. Momentum kuat ini membuat para analis ramai-ramai memberikan contekan strategi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari saham ini.
Di balik reli jangka pendek ini, ternyata tersimpan sebuah agenda rombak total yang menjadi pendorong fundamental jangka panjangnya. Lantas, seperti apa sinyal cuan dari kedua sisi ini? Mari kita bedah tuntas.
1. Sinyal Cuan Jangka Pendek dari KB Valbury
Bagi para trader yang berburu keuntungan harian, analis dari KB Valbury Sekuritas memberikan sinyal yang sangat menarik. Mereka secara spesifik menyematkan rekomendasi "Trading Buy" untuk saham ASII pada perdagangan hari ini, Senin, 15 September 2025.
Target harga harian dipatok berpotensi menembus level Rp5.775, dengan area masuk ideal di rentang Rp5.575 hingga Rp5.675. Ini adalah sinyal adanya potensi kenaikan lanjutan dalam beberapa hari ke depan yang bisa dimanfaatkan oleh para trader aktif.
Meskipun begitu, para trader juga diimbau untuk tetap waspada dan disiplin dalam mengelola risikonya. “Waspada jika harga menembus Rp5.575. Stop loss di level Rp5.375,” tulis riset KB Valbury Sekuritas, memberikan panduan manajemen risiko yang jelas.
2. Harta Karun di Balik Agenda Rombak Total
Di balik momentum jangka pendek, ada agenda rombak total yang menjadi pendorong fundamental jangka panjangnya. Menurut riset dari Macquarie, induk usaha Astra, Jardine, berniat untuk mempertajam fokus bisnis ASII mulai tahun depan dengan strategi baru.
Rencananya, perusahaan hanya akan fokus pada tiga bisnis inti, sementara aset-aset lain yang dianggap non-inti akan dilepas atau dijual. Langkah strategis inilah yang menjadi harta karun sesungguhnya bagi para investor jangka panjang yang sabar menunggu.
Perampingan ini bertujuan untuk membuat perusahaan lebih lincah dan fokus pada sektor-sektor yang paling prospektif. Aksi korporasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemegang saham di masa depan.
3. Potensi Durian Runtuh Dividen Spesial
Penjualan aset non-inti ini diprediksi akan menghasilkan dana segar yang sangat besar. Macquarie memperkirakan Astra bisa meraup dana setara dengan Rp640 hingga Rp788 per lembar saham dari hasil divestasi tersebut.
Dana jumbo inilah yang menjadi pusat perhatian pasar. Sebagian dana diproyeksikan akan digunakan untuk mendanai akuisisi di bisnis kesehatan senilai sekitar US$1,15 miliar. Namun, sebagian besar lainnya berpotensi dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen spesial.
Selain itu, Macquarie juga memprediksi rasio pembagian dividen reguler Astra akan meningkat menjadi 60% untuk tahun buku 2026. Dengan proyeksi laba bersih mencapai Rp32,5 triliun, potensi dividen per sahamnya bisa mencapai sekitar Rp480-an.
4. Analis Super Optimistis: Target Harga Dikerek Naik 34%
Melihat prospek cerah dari agenda rombak total ini, Macquarie secara signifikan menaikkan target harga saham ASII sebesar 34% menjadi Rp6.450, dengan rekomendasi "Outperform". Target harga ini mencerminkan valuasi yang dinilai masih sangat menarik.
Optimisme ini juga didasari oleh kenaikan proyeksi laba bersih per saham (EPS) untuk tahun 2025 dan 2026 masing-masing sebesar 7% dan 14,4%. Proyeksi ini didorong oleh kontribusi kuat dari segmen United Tractors, otomotif, dan jasa keuangan.
Target harga baru ini juga mencerminkan valuasi PER 2025 dan 2026 sebesar 8,4 kali dan 8 kali. Angka ini setara dengan standar deviasi -1 yang rata-rata mencapai 8,8 kali, menunjukkan adanya ruang kenaikan yang masih sangat wajar.
5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, fenomena ASII saat ini menawarkan dua sisi peluang yang sangat menarik. Untuk trader jangka pendek, ada momentum teknikal yang sangat kuat dengan panduan level yang jelas dari para analis untuk bisa dimanfaatkan.
Sementara itu, bagi investor jangka panjang, ada cerita transformasi fundamental yang sangat menjanjikan. Potensi harta karun dari penjualan aset dan guyuran dividen spesial menjadi katalis yang akan menopang harga sahamnya dalam jangka menengah hingga panjang.
Kombinasi antara sentimen jangka pendek dan prospek fundamental jangka panjang inilah yang membuat saham ASII kembali menjadi primadona. Investor kini menantikan realisasi dari rencana-rencana strategis yang telah diungkapkan oleh para analis tersebut.

Alvin Bagaskara
Editor
