Spill Setup ANTM: Emas Gacor, Siap Cuan Akhir Tahun
- Harga emas tembus rekor US$4.530/oz. Mandiri Sekuritas rekomendasikan saham ANTM dengan status Bullish Continuation dan target harga Rp3.270.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Bursa saham domestik memulai perdagangan awal pekan pada Senin, 29 Desember 2025 dengan sentimen beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih membayangi pergerakan pasar di tengah lesunya kinerja bursa regional Asia. Namun instrumen investasi emas justru mencatatkan kinerja gemilang dengan mencetak rekor harga tertinggi baru.
Harga emas pasar global tercatat menembus level psikologis baru di angka fantastis US$4.530 per troy oz. Lonjakan harga logam mulia ini dipicu oleh tingginya permintaan aset aman atau safe haven dunia. Investor global cenderung mengalihkan dana mereka ke emas akibat ketidakpastian geopolitik yang meningkat tajam.
Sentimen positif harga komoditas ini memberikan angin segar bagi pergerakan saham emiten pertambangan emas. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu saham yang direkomendasikan oleh Mandiri Sekuritas pada awal pekan ini. Analis melihat adanya potensi penguatan lanjutan pada saham pelat merah tersebut secara teknikal.
1. Rekor Emas Dunia
Tim Riset Phintraco Sekuritas menyoroti fenomena kenaikan harga emas yang sangat fantastis di pasar global. "Harga emas kembali mencapai level tertinggi baru, ditopang oleh meningkatnya kenaikan permintaan akan aset safe-haven," tulis riset tersebut. Kenaikan ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap situasi global.
Rekor harga baru di level US$4.530 per troy oz menandakan tingginya minat beli investor institusi. Logam mulia kini menjadi primadona investasi mengalahkan instrumen berbasis energi fosil yang justru sedang melemah. Minyak mentah dunia tercatat mengalami penurunan harga akibat sentimen perdamaian geopolitik.
Divergensi kinerja antara emas dan minyak memberikan sinyal kuat kemana arah arus uang global mengalir. Investor lebih memilih kilau emas untuk mengamankan nilai aset mereka di penghujung tahun 2025. Tren ini diprediksi masih akan berlanjut seiring ketidakpastian ekonomi makro global.
2. Peluang Saham ANTM
Setali tiga uang, Mandiri Sekuritas melihat peluang menarik pada saham ANTM di tengah koreksi IHSG. Indeks komposit tercatat melemah 0,55% ke level 8.537 pada penutupan perdagangan terakhir pekan ini. Namun saham ANTM justru menunjukkan pola pergerakan teknikal yang sangat solid dan menjanjikan.
Head of Technical Analyst Mandiri Sekuritas Hadiyansyah memasukkan saham ANTM dalam radar perdagangan harian unggulan sekuritas. Saham emiten tambang ini dinilai memiliki status Bullish Continuation atau potensi kelanjutan tren naik. “Pola grafik harga mengindikasikan adanya momentum beli yang masih cukup kuat,” jelasnya dalam risetnya.
Korelasi positif antara harga komoditas emas dunia dengan kinerja saham tambang menjadi faktor pendorong utama. Kenaikan harga emas global biasanya akan diikuti oleh apresiasi harga saham produsen emas domestik. ANTM memiliki korelasi yang cukup erat dengan pergerakan harga komoditas acuan dunia.
3. Target Harga dan Stop Loss
Mandiri Sekuritas menetapkan target harga spesifik untuk perdagangan saham ANTM dalam jangka waktu pendek ini. Posisi harga terakhir saham ANTM tercatat berada di level Rp3.220 per lembar saham di bursa. Target harga atau Take Profit (TP) dipatok pada level Rp3.270.
Strategi manajemen risiko juga disiapkan dengan ketat untuk mengantisipasi potensi pembalikan arah pasar saham mendadak. Analis menetapkan level Stop Loss (SL) di angka Rp3.190 untuk membatasi kerugian investor. Disiplin dalam eksekusi rencana perdagangan sangat ditekankan dalam rekomendasi teknikal harian ini.
Level-level harga tersebut didasarkan pada analisis pergerakan grafik harian dan volume transaksi saham ANTM. Investor disarankan untuk mematuhi batasan risiko tersebut mengingat volatilitas pasar yang masih cukup tinggi. Potensi keuntungan harus selalu diimbangi dengan kesiapan menanggung risiko kerugian terukur.
4. Likuiditas dan Holiday Mode
Kondisi pasar saham saat ini memang sedang memasuki fase likuiditas tipis jelang libur panjang akhir tahun. "Likuiditas pasar saham saat ini memang lagi tipis-tipisnya karena holiday mode," catat analisis pasar terkini. Volume transaksi harian cenderung menurun dibandingkan hari perdagangan aktif biasanya.
Namun situasi pasar yang sepi justru membuka peluang bagi saham-saham dengan sentimen spesifik yang kuat. Saham berbasis komoditas seperti ANTM menjadi pengecualian menarik di tengah pasar yang cenderung sideways. Sentimen eksternal harga emas global menjadi bahan bakar utama pergerakan harga saham.
Investor cerdas dapat memanfaatkan momen ini untuk melakukan akumulasi selektif pada saham berkinerja teknikal bagus. Pemilihan saham yang tepat di tengah pasar yang lesu dapat memberikan imbal hasil optimal. ANTM menjadi salah satu opsi rasional di tengah ketidakpastian pergerakan indeks komposit.

Alvin Bagaskara
Editor
