Resmi Jadi Komut, Rahayu Saraswati Punya Opsi Beli Saham Pengendali TRIN
- Rahayu Saraswati resmi menandatangani rencana pembelian saham TRIN hingga 20% dari pemegang saham utama. Langkah ini menyusul penunjukannya sebagai Komisaris Utama di tengah lonjakan harga saham sebesar 710%.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) semakin mempererat hubungannya dengan keluarga Djojohadikusumo. Setelah resmi menunjuk Rahayu Saraswati sebagai Komisaris Utama pekan lalu, pemegang saham pengendali kini sepakat melepas sebagian kepemilikan sahamnya kepada keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Kesepakatan strategis ini ditandatangani pada 2 Desember 2025. Dua pemegang saham utama, yakni PT Kunci Daud Indonesia (KDI) dan PT Intan Investama Internasional (III), berencana mengalihkan saham mereka. Langkah ini menegaskan posisi Saraswati sebagai mitra strategis jangka panjang, bukan sekadar pengawas.
Masuknya figur politik dan bisnis ini terjadi di tengah lonjakan kinerja fundamental dan harga saham perseroan yang ekstrem. Saham TRIN tercatat telah melesat 710% sepanjang tahun ini, bahkan sempat terkena suspensi bursa akibat volatilitas transaksi yang luar biasa tinggi.
1. Skema Pembelian Bertahap hingga 20%
Rencana transaksi ini dirancang dalam dua tahap strategis. Pada fase awal, jumlah saham yang dapat dialihkan kepada Rahayu Saraswati mencapai 5% dari total saham beredar. Namun, terdapat opsi tambahan yang memungkinkan kepemilikannya meningkat hingga 20% pada tahap selanjutnya.
Mengenai harga pelaksanaan, manajemen belum membuka angka pastinya. Nilai per lembar saham akan ditentukan pada saat transaksi dilakukan. Manajemen menegaskan bahwa rencana ini tidak memberikan dampak negatif terhadap operasional, melainkan memperkuat struktur permodalan dan jaringan bisnis perseroan.
2. Peran Ganda: Pengawas dan Pemilik
Langkah pembelian saham ini melengkapi peran Saraswati yang baru saja diangkat sebagai Komisaris Utama dalam RUPSLB pekan lalu. Putri Hashim Djojohadikusumo ini diharapkan membawa perspektif baru dan jejaring kolaborasi luas untuk mempercepat agenda transformasi perusahaan menuju tahun 2026.
Co-Founder & Group CEO TRIN, Ishak Chandra, menyambut optimistis langkah ini. "Kehadiran beliau membawa visi yang sejalan dengan arah transformasi perseroan," ujarnya. Sinergi ini diyakini memperkuat keyakinan manajemen bahwa TRINLAND siap melangkah ke tahap pertumbuhan berikutnya dengan standar lebih tinggi.
3. Momentum Kinerja Laba Melonjak
Masuknya keluarga Djojohadikusumo terjadi saat fundamental TRIN berada di posisi puncak. Hingga kuartal III-2025, TRIN membukukan laba bersih Rp31 miliar. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 150% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Momentum pertumbuhan juga terlihat secara kuartalan. Laba bersih perseroan melonjak 484% dibandingkan kuartal II-2025. Capaian ini dinilai sebagai hasil eksekusi strategi bisnis yang efektif, memberikan modal finansial yang kuat bagi manajemen baru untuk melakukan ekspansi proyek properti ke depan.
4. Saham Meroket 710% dan Masuk FCA
Kinerja cemerlang dan sentimen "nama besar" ini memicu respons pasar yang eksplosif. Saham TRIN tercatat sebagai top gainer dengan kenaikan harga 710% secara year-to-date (YTD) ke level Rp940. Dalam tiga bulan terakhir saja, kenaikan menembus angka 910%.
Akibat lonjakan harga yang kumulatif tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan suspensi perdagangan. Setelah gembok dibuka pada 2 Desember 2025, saham TRIN kini resmi dipindahkan ke Papan Pemantauan Khusus dan diperdagangkan dengan mekanisme Full-Call Auction (FCA).
5. Prospek Transformasi Bisnis
Dengan masuknya dana dan pengaruh dari mitra strategis baru, TRIN menargetkan posisi sebagai pengembang terkemuka. Fokus utamanya adalah menghadirkan ruang hidup yang berbudaya dan berkelanjutan, serta memberi nilai tambah bagi generasi masa depan melalui proyek-proyek inovatif.
Kombinasi antara kepemimpinan baru, struktur pemegang saham yang lebih kuat, dan fundamental keuangan yang sehat menjadi modal utama. Investor kini menanti realisasi proyek-proyek baru di bawah pengawasan Rahayu Saraswati yang diharapkan dapat menjaga keberlanjutan tren positif perusahaan.

Alvin Bagaskara
Editor
