RATU Incar Blok Migas Baru, Siapkan Dana Ekspansi US$164 Juta
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) tengah memfinalisasi akuisisi hak partisipasi blok migas baru melalui skema tender. Emiten afiliasi Happy Hapsoro ini memiliki kapasitas pendanaan hingga US$164 juta.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Emiten afiliasi Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), mengungkap strategi agresifnya di sektor hulu migas. Perseroan tengah membidik akuisisi hak partisipasi (PI) di beberapa blok potensial sebagai langkah awal transformasi bisnis jangka panjang menjadi operator independen.
Manajemen RATU mengonfirmasi bahwa proses pencarian aset baru kini tengah berlangsung intensif. Target akuisisi tersebar di beberapa wilayah strategis, termasuk Jawa Timur, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Timur, serta rumor kuat mengenai Blok Kasuri yang sempat disinggung sejak awal tahun.
Direktur Utama RATU, Sumantri, memastikan beberapa proses akuisisi melalui skema tender terbuka telah memasuki tahap akhir. "Tender ini akan diumumkan dalam satu hingga dua minggu ini," ungkapnya dalam paparan publik, Rabu, 26 November 2025.
1. Progres Akuisisi dan Target Waktu
Sumantri menjelaskan bahwa proses akuisisi dilakukan melalui dua jalur, yakni negosiasi langsung dengan pemilik aset dan skema tender terbuka. Khusus untuk jalur tender, perseroan optimistis pengumuman pemenang dapat dilakukan dalam waktu dekat, yakni satu hingga dua pekan mendatang.
Target waktu penyelesaian transaksi telah ditetapkan secara moderat oleh manajemen. RATU membidik realisasi akuisisi aset baru paling cepat pada akhir tahun ini atau selambat-lambatnya pada kuartal pertama tahun depan, sebagai bukti kerja keras tim dalam memperluas portofolio.
2. Isu Blok Kasuri dan Kerahasiaan Data
Pasar menyoroti potensi akuisisi di Blok Kasuri, Papua Barat. Namun, manajemen RATU menyatakan terikat perjanjian kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement) sehingga tidak dapat merinci nama blok secara spesifik. Meski demikian, manajemen memastikan sedang mengevaluasi aset potensial tersebut secara serius.
"Saya tidak bisa menjawab secara spesifik blok mana yang berproses. Tetapi saya memang bisa memastikan kita sedang melihat aset yang potensial kita akuisisi," tegas Sumantri, menjawab spekulasi pasar mengenai target aset migas bernilai strategis tersebut.
3. Kapasitas Pendanaan US$164 Juta
Dari sisi finansial, RATU memiliki posisi neraca yang sangat solid untuk mendukung ekspansi. Direktur RATU, Adrian Hartadi, menjabarkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) membaik signifikan ke level 0,20 kali per kuartal III-2025, turun dari 0,39 kali sebelumnya.
Dengan posisi leverage yang rendah, perseroan memiliki fleksibilitas pendanaan yang luas. Adrian menghitung, jika rasio DER dimaksimalkan hingga 4 kali, RATU masih memiliki ruang untuk menarik pinjaman bank baru hingga sebesar US$164 juta untuk membiayai akuisisi.
4. Peta Jalan Transformasi Bisnis
Sementara itu, Direktur RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, memaparkan peta jalan transformasi jangka panjang. Dalam fase awal (1-3 tahun), prioritas utama adalah ekspansi investasi non-operasional melalui akuisisi Participating Interest (PI) pada blok migas (PSC) berskala besar tanpa menjadi operator.
Saat ini, RATU telah memiliki dua portofolio utama. Perseroan memegang hak partisipasi sebesar 2,24% di Blok Cepu dan 8% di Blok Jabung. Portofolio ini menjadi fondasi arus kas yang stabil sebelum perusahaan melangkah ke fase operasional yang lebih kompleks.
5. Visi Menjadi Operator Independen
Memasuki jangka menengah hingga panjang (6-10 tahun), RATU menargetkan evolusi strategis menjadi operator blok migas independen. Perseroan berencana mengakuisisi dan mengoperasikan langsung blok migas dengan skala produksi yang lebih besar guna memberikan nilai tambah maksimal bagi pemegang saham.
Visi ini menempatkan RATU tidak hanya sebagai investor pasif, melainkan pemain aktif di sektor hulu. "RATU memiliki visi menjadi perusahaan berfokus pada eksplorasi dan produksi migas... serta berkontribusi pada ketahanan energi nasional," tandas Alexandra.

Alvin Bagaskara
Editor
