Merger Gojek-Grab Dikonfirmasi Mensesneg, Saham GOTO Langsung Naik
- Saham GOTO melesat 8,2% diiringi net buy Rp82,7 M. Analis soroti target teknikal Rp84. Pahami sentimen merger GOTO-Grab yang dikawal Danantara.

Alvin Bagaskara
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak tajam pada Senin, 10 November 2025. Kabar bahwa pemerintah tengah membahas potensi merger atau akuisisi dengan rivalnya, Grab, menjadi pemicu utama kenaikan harga saham GOTO.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.27 WIB, saham GOTO meningkat 8,20% ke level Rp66 per unit. Nilai transaksi perdagangan GOTO juga sangat tinggi, mencapai Rp318,03 miliar, menunjukkan minat pasar yang kuat terhadap sentimen ini.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti sentimen ini. "Ada sentimen dari GOTO terutama datang dari proses merger dengan Grab yang rumornya akan dibantu oleh Danantara dalam proses deal-nya," ujar Michael, Senin, 10 November 2025.
1. Konfirmasi Pemerintah Soal Penggabungan
Kabar ini bukan sekadar rumor. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi buka suara terkait kabar penggabungan Grab dan GoTo. Ia mengonfirmasi bahwa pemerintah memang sedang membahas rencana tersebut, yang terkait dengan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol).
"Iya salah satunya (membahas penggabungan Grab-GoTo)," ujar Prasetyo usai mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
2. Peran Sentral Danantara dan Skema Akuisisi
Prasetyo juga mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan memiliki peran sentral. Keterlibatan Danantara mengindikasikan adanya proses korporasi berskala besar yang sedang dibicarakan oleh pemerintah untuk memfasilitasi aksi penggabungan ini.
Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah masih menimbang skema terbaik, apakah merger atau akuisisi. Menariknya, ketika ditanya apakah benar skemanya adalah Grab akan dibeli oleh GoTo, Prasetyo menjawab singkat, "Rencana begitu."
3. Alasan Intervensi Pemerintah
Prasetyo mengatakan langkah ini tidak hanya berkaitan dengan urusan korporasi. Ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan mitra pengemudi dan perusahaan aplikator, termasuk dalam hal kebijakan tarif layanan di masa depan.
"Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja... Kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi," kata Prasetyo, menjelaskan alasan utama pemerintah terlibat dalam proses tersebut.
4. Pandangan Teknikal Saham GOTO
Selain faktor sentimen, Michael Yeoh juga menekankan pentingnya indikator teknikal bagi saham GOTO. Ia menilai bahwa pergerakan harga bisa memberi sinyal positif jika level resistance tertentu berhasil ditembus secara konsisten.
"Secara teknikal, GOTO akan reversal bullish jika berhasil ditutup di atas harga Rp67, yang artinya memvalidasi pattern GOTO untuk memiliki target ke angka Rp84," imbuh dia.
5. Latar Belakang Kinerja Fundamental
Reli GOTO hari ini juga didukung oleh latar belakang kinerja fundamental yang solid. Pada rilis kinerja akhir Oktober lalu, GOTO mencatatkan pencapaian penting di kuartal III-2025, yang menunjukkan perbaikan operasional secara signifikan.
Perusahaan berhasil mencatatkan laba sebelum pajak disesuaikan positif untuk pertama kalinya (Rp62 miliar). Selain itu, EBITDA Grup yang disesuaikan juga mencapai rekor sebesar Rp516 miliar, yang membuat GOTO menaikkan panduan kinerjanya untuk setahun penuh 2025.

Alvin Bagaskara
Editor