JAKARTA, TRENASIA.ID – Pasar saham Indonesia 'mengamuk' pada perdagangan hari ini, Selasa, 12 Agustus 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 'terbang' tinggi&nbsp;2,44%&nbsp;dan ditutup di level&nbsp;7.791,70, bahkan sempat menembus level psikologis 7.800 pada perdagangan intraday.Bensin utama di balik reli fantastis ini adalah aksi borong masif dari investor asing. Tak tanggung-tanggung, mereka tercatat melakukan pembelian bersih atau&nbsp;net buy&nbsp;senilai total&nbsp;Rp2,20 triliun&nbsp;hanya dalam satu hari perdagangan yang sangat ramai.Reli ini terutama dipimpin oleh sektor Teknologi dan Keuangan yang melesat kencang. Lantas, saham&nbsp;blue chip&nbsp;apa saja yang menjadi 'anak emas' incaran asing, dan siapa yang justru 'dibuang'? Mari kita bedah tuntas peta aliran dana hari ini.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-pasar/misteri-target-harga-bbca-kenapa-dipangkas-di-tengah-kinerja-solid">Misteri Target Harga BBCA: Kenapa Dipangkas di Tengah Kinerja Solid?</a></li></ul><h2>1. Trio Perbankan Jadi Incaran Utama</h2>Aksi borong investor asing hari ini sangat terpusat pada saham-saham perbankan&nbsp;big caps. Ini adalah sinyal kepercayaan yang sangat kuat dari smart money global terhadap prospek fundamental ekonomi dan sektor keuangan Indonesia.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)&nbsp;menjadi yang paling banyak diserok asing dengan nilai&nbsp;net buy&nbsp;fantastis mencapai&nbsp;Rp718,25 miliar. Disusul oleh&nbsp;PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)&nbsp;sebesar&nbsp;Rp576,12 miliar&nbsp;dan&nbsp;PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)&nbsp;sebesar&nbsp;Rp511,51 miliar.Selain trio perbankan, saham&nbsp;PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)&nbsp;juga menjadi primadona dengan&nbsp;net buy&nbsp;Rp343,88 miliar. Tidak ketinggalan, saham energi&nbsp;PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)&nbsp;juga kecipratan dana asing sebesar&nbsp;Rp130,45 miliar.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-pasar/di-balik-kinerja-stabil-bbca-tersimpan-potensi-upside-40-persen">Di Balik Kinerja Stabil BBCA, Tersimpan Potensi Upside 40 Persen</a></li></ul><h2>2. Saham Tambang Kompak Dibuang</h2>Di saat asing berpesta di saham perbankan, mereka justru melakukan aksi jual atau distribusi pada saham-saham di sektor komoditas. Ini menandakan adanya rotasi sektoral yang sangat jelas, di mana investor beralih ke sektor yang lebih defensif.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)&nbsp;menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan nilai&nbsp;net sell&nbsp;mencapai&nbsp;Rp75,21 miliar. Diikuti oleh emiten batu bara&nbsp;PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)&nbsp;yang dijual sebesar&nbsp;Rp45,78 miliar.Daftar jual asing juga diisi oleh&nbsp;PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI),&nbsp;PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan&nbsp;PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), melengkapi gambaran rotasi sektor yang terjadi di pasar.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-pasar/perang-di-saham-antm-asing-jual-kenapa-ritel-malah-nampung">Perang di Saham ANTM: Asing Jual, Kenapa Ritel Malah Nampung?</a></li></ul><h2>3. Para Juara Pesta Hari Ini</h2>Di luar pergerakan para raksasa, reli IHSG hari ini juga diwarnai oleh aksi 'terbang' dari saham-saham lapis kedua dan ketiga. Beberapa di antaranya bahkan berhasil mencatatkan kenaikan fantastis hingga terkunci di batas atas atau&nbsp;Auto Reject Atas&nbsp;(ARA).Saham-saham seperti&nbsp;TNCA, DKHH, PPRE, dan GRPH&nbsp;kompak ditutup ARA dengan kenaikan lebih dari 34%. Tidak ketinggalan,&nbsp;IMPC, INRU, dan UANG&nbsp;juga ikut berpesta dengan kenaikan 25%, menunjukkan euforia pasar yang merata.<h2>4. Apa Artinya Ini Bagi Investor Ritel?</h2>Bagi investor ritel, aksi borong masif asing di saham-saham perbankan adalah sinyal&nbsp;bullish&nbsp;yang sangat kuat. Ini menunjukkan bahwa di mata investor global, valuasi saham&nbsp;big banks&nbsp;Indonesia saat ini dinilai menarik untuk investasi jangka panjang.Di sisi lain, aksi jual di saham-saham komoditas seperti ANTM dan ITMG menjadi sinyal waspada. Ini bisa menandakan adanya potensi tekanan lebih lanjut pada sektor ini, seiring dengan pergeseran fokus investor ke sektor lain yang dianggap lebih prospektif.

Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Aktifitas Bursa Saham - Panji 2.jpg

Asing borong saham bank BBRI & BBCA senilai triliunan, tapi jual ANTM.  Apakah ini pertanda sinyal rotasi sektor di balik reli IHSG?

Harga Emas Hari Ini

Kenapa Asing Kompak Borong Saham BBRI hingga BBCA, Tapi Jual ANTM?