Tren Pasar

IHSG Masuk Musim Laba, Analis Jagokan Saham KLBF, CPIN dan AKRA

  • IHSG diprediksi uji 8.400, didorong musim rilis kinerja. Simak analisis IPOT dan rekomendasi saham pilihan: KLBF, CPIN, dan AKRA pekan ini.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 5.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan berpeluang melanjutkan penguatan menuju level 8.400 pada pekan ini. Momentum ini didukung oleh masuknya arus modal asing yang solid dan stabilitas fundamental makroekonomi domestik.

Indo Premier Sekuritas (IPOT) IHSG melanjutkan tren positif pekan lalu dan ditutup di level 8.271, atau naik sekitar 4,5%. Penguatan ini didukung oleh inflow investor asing yang mencatatkan pembelian bersih Rp4,3 triliun di pasar reguler, setelah IHSG sempat menyentuh level tertinggi baru di 8.348.

Equity Analyst IPOT, David Kurniawan menilai, musim rilis laporan keuangan emiten kuartal III-2025 akan menjadi katalis utama dan penentu arah pasar berikutnya. "Earning season kali ini akan menjadi penentu arah pasar berikutnya," ujarnya dalam riset pada Minggu, 26 Oktober 2025.

1. Proyeksi IHSG dan Dinamika Pasar

David bilang memprediksi IHSG pekan ini akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan menguat. Indeks diperkirakan akan bergerak dalam rentang support 8.150 hingga resistance di 8.400, ditopang oleh berbagai sentimen pekan lalu.

Dari sisi global, data GDP China kuartal III melambat ke 4,8% (yoy). Namun, pasar juga menantikan pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada 30 Oktober 2025 untuk membahas negosiasi tarif dagang.

Di pasar komoditas, harga emas mencatat penurunan tajam. Sebaliknya, harga minyak mentah WTI justru menguat karena kekhawatiran pasokan, yang dipicu oleh sanksi baru AS terhadap produsen Rusia, yang berpotensi menguntungkan emiten energi.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%. Selain itu, terdapat sentimen jangka panjang dari rencana Danantara melebur asset management BUMN menjadi entitas nasional dengan AUM US$8 miliar.

2. Strategi Menghadapi Musim Rilis Kinerja

David mengakui kondisi pasar modal masih akan positif, dipengaruhi oleh katalis kunci earning season. Pelaku pasar akan menyoroti kinerja emiten besar di berbagai sektor untuk mencari arah pergerakan pasar berikutnya.

Ia menyarankan strategi yang berbeda untuk trader dan investor jangka panjang dalam menyikapi rilis laporan keuangan ini. "Para trader wajib menyimak laporan keuangan yang release 1-2 minggu kedepan dan memanfaatkan momentum earning season," saran David.

"Sementara itu untuk investor, tetap pantau pertumbuhan growth fundamental dan akumulasi secara bertahap," tambahnya, membedakan strategi untuk dua tipe investor tersebut.

3. Rekomendasi Saham Pilihan IPOT

Merespons dinamika ini, IPOT merekomendasikan tiga saham yang dinilai menarik. Pertama adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan rekomendasi Buy dan target harga Rp1.325, didukung valuasi P/E yang rendah dan sinyal uptrendteknikal.

Kedua, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) direkomendasikan Buy dengan target harga Rp5.500. Saham ini dinilai mulai keluar dari downtrend channel-nya dan memiliki katalis positif dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketiga, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) direkomendasikan Buy dengan target Rp1.300. "Emiten ini tertopang tensi AS dan Rusia yang memicu supply shock minyak. Selain itu, AKRA mencatatkan kenaikan laba 12% pada Q3/2025," jelas riset tersebut.

4. Opsi Pendapatan Tetap

Selain saham, IPOT juga melihat peluang di instrumen pendapatan tetap. Dengan imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun Indonesia yang berada di area 6%, instrumen ini dinilai menarik sebagai alternatif diversifikasi portofolio investasi.

IPOT merekomendasikan obligasi PBS038 yang memiliki kupon per tahun 6.875% dan jatuh tempo pada 15 Desember 2049. "YTM [Yield to Maturity] saat ini tercatat di level 6,6% bahkan lebih menarik daripada rata-rata ID10," tutup riset tersebut.