Tren Pasar

Gelombang IPO Baru: BEI Konfirmasi 7 Emiten, Rumor MDKA hingga Konsumer Raksasa

  • Pasar modal Indonesia makin semarak. BEI konfirmasi tujuh calon emiten resmi antre IPO, sementara rumor panas melibatkan anak usaha MDKA, OT Group, hingga bank digital. Mana yang benar-benar melantai?
Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pesta Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tampaknya masih jauh dari kata usai. Setelah diramaikan oleh 22 emiten baru yang sukses menghimpun dana Rp10,39 triliun, kini ada tujuh perusahaan lagi yang sudah masuk dalam antrean (pipeline) untuk melantai di bursa.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengonfirmasi bahwa hingga 29 Agustus 2025, tujuh calon emiten ini sedang dalam proses untuk menjadi perusahaan publik. Namun, di luar daftar resmi ini, pasar justru sedang 'berisik' oleh rumor-rumor IPO raksasa yang jauh lebih besar.

Kabar mengenai potensi IPO dari anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) hingga raksasa konsumer Orang Tua (OT) Group sontak menjadi sorotan utama. Lantas, siapa saja yang sedang mengantre secara resmi dan seberapa besar potensi dari para 'calon sultan' yang masih dirumorkan?

1. Antrean Resmi: 7 Perusahaan dari Berbagai Sektor

Berdasarkan data BEI, tujuh perusahaan yang sedang mengantre ini berasal dari berbagai skala bisnis. Tiga di antaranya merupakan emiten dengan skala aset besar (di atas Rp250 miliar), sementara empat perusahaan lainnya berasal dari skala aset menengah, menunjukkan dinamika pasar yang sehat dan beragam.

Sektornya pun sangat bervariasi. Ada dua perusahaan dari sektor Industrial, dan masing-masing satu dari sektor Material Dasar, Konsumen Non-Siklikal, Keuangan, Teknologi, serta Transportasi & Logistik. Diversifikasi ini menawarkan banyak pilihan baru bagi para investor di sisa tahun ini.

2. Harta Karun Emas Pani Milik MDKA

Rumor yang paling santer beredar adalah rencana IPO anak usaha MDKA yang mengelola Proyek Emas Pani di Gorontalo. Proyek ini digadang-gadang sebagai 'harta karun' dengan potensi cadangan emas masif, yang membuat potensi IPO-nya dinilai bisa menjadi yang terbesar tahun ini, bahkan mengalahkan rekor IPO CDIA.

Upaya unlock value atau 'membuka nilai' dari aset paling berharga MDKA ini tentu menjadi sentimen yang sangat dinanti-nantikan oleh pasar. Jika terealisasi, IPO ini tidak hanya akan melambungkan nilai anak usahanya, tetapi juga berpotensi memberikan sentimen positif lanjutan bagi harga saham induknya.

3. Raksasa Konsumer Orang Tua (OT) Group

Kabar mengenai IPO Orang Tua (OT) Group juga kembali menghangat. Namun, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, Harianus Zebua, pada Juli lalu menyatakan bahwa perusahaan masih dalam tahap konsolidasi internal sehingga belum ada progres signifikan.

Meskipun begitu, pasar tetap menantikan langkah dari raksasa barang konsumer ini. Jika OT Group benar-benar melantai di bursa, ini akan menjadi salah satu IPO di sektor konsumer yang paling ditunggu-tunggu, mengingat skala bisnis dan merek-mereknya yang sudah sangat mengakar di masyarakat.

4. Ekspansi Lanjutan Prajogo Pangestu

Emiten-emiten terafiliasi taipan Prajogo Pangestu juga tak luput dari rumor. PT Griya Idola, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan perusahaan tambang emas di bawah naungan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) santer dikabarkan akan melantai di bursa.

Namun, rumor ini telah dibantah. Corporate Communication Group Barito Pacific, Angelin Sumendap, menjelaskan bahwa hingga saat ini kedua perusahaan tersebut masih belum memiliki rencana untuk IPO. Mereka kini disebut masih sedang fokus pada implementasi strategi pengembangan bisnis.

5. Dari Properti Hingga Bank Digital

Selain nama-nama di atas, ada beberapa rumor menarik lainnya. PT Summarecon Investment Property, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), juga dikabarkan mempertimbangkan IPO. Di sektor perbankan, bank digital Superbank dan BPD Bank Jakarta juga disebut-sebut tengah mempersiapkan langkah untuk go public.

Kabar ini menunjukkan bahwa gairah untuk menjadi perusahaan terbuka kini merambah ke berbagai sektor, tidak hanya terbatas pada komoditas. Investor kini memiliki lebih banyak pilihan untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan dengan model bisnis yang unik dan inovatif.

6. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Bagi investor, ramainya antrean IPO ini adalah kabar baik yang berarti semakin banyak pilihan investasi baru yang akan datang. Namun, penting untuk membedakan antara informasi resmi dari BEI dengan rumor yang beredar di pasar.

Meskipun rumor IPO dari perusahaan-perusahaan besar sangat menggoda, investor disarankan untuk tetap bijak dan menunggu prospektus resmi dirilis. Rencana bisa berubah, dan keputusan investasi terbaik selalu didasarkan pada riset mendalam, bukan sekadar spekulasi.