Tren Pasar

Buka Jalan IPO Anak Usaha, Saham Telkom (TLKM) Dikerek ke Sini

  • Telkom (TLKM) bersiap melakukan spin-off aset fiber optik ke anak usahanya, TIF, sebagai langkah awal menuju IPO. Merespons potensi ini, analis Kiwoom Sekuritas menaikkan target harga saham TLKM menjadi Rp4.000.
Logo Telkom - Panji 1.jpg
Gedung Telkom di kawasan Jl Gatot Subroto Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengambil langkah strategis besar dengan memisahkan usaha (spin-off) aset jaringan serat optik ke anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Aksi korporasi ini dinilai sebagai pembuka jalan menuju penawaran umum perdana (IPO) saham TIF di masa depan.

Langkah ini menjadi fase pertama transformasi struktur holding emiten telekomunikasi pelat merah tersebut. Tujuannya adalah menempatkan TIF sebagai entitas yang mengelola dan memonetisasi aset jaringan secara mandiri, terpisah dari operasional layanan ritel induknya.

Senior Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menilai langkah ini krusial untuk efisiensi. "Langkah itu diharapkan meningkatkan efisiensi, memperjelas fokus bisnis, dan membuka jalan menuju IPO di masa mendatang," tulisnya dalam riset yang dikutip Selasa, 18 November 2025.

1. Pemindahan Aset Jumbo ke TIF

Telkom berencana memindahkan aset jaringan serat optik dalam jumlah masif ke anak usahanya. Sekitar 56% dari total aset fiber optik perseroan akan dialihkan kepemilikannya kepada TIF untuk dikelola secara terpusat dan profesional.

Aset yang dipindahkan mencakup jaringan backbone sepanjang 83.000 km dan akses fiber sejauh 500.000 km. Pengalihan ini akan menjadikan TIF sebagai raksasa infrastruktur telekomunikasi mandiri yang memiliki potensi valuasi besar saat dimonetisasi nanti.

2. Jadwal Persetujuan RUPSLB

Rencana aksi korporasi strategis ini telah mendapat lampu hijau dari regulator terkait. Selanjutnya, manajemen Telkom akan meminta persetujuan resmi dari para pemegang saham untuk memuluskan langkah pemisahan aset tersebut.

Agenda permintaan persetujuan ini akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rapat tersebut dijadwalkan akan digelar pada 12 Desember 2025 mendatang, menjadi tanggal penentu bagi eksekusi strategi ini.

3. Target Harga Saham TLKM Dinaikkan

Melihat potensi unlock value dari rencana spin-off dan prospek IPO anak usaha, Kiwoom Sekuritas merevisi target harga saham induknya. Target harga saham TLKM dinaikkan signifikan menjadi Rp4.000 per saham, dari target sebelumnya Rp3.200.

Target harga baru tersebut didasarkan pada pendekatan valuasi gabungan EV/EBITDA dan DCF. Angka ini mencerminkan keyakinan analis terhadap prospek jangka panjang perusahaan yang lebih positif dengan adanya potensi aksi korporasi lanjutan dari anak usaha infrastrukturnya.

4. Katalis di Tengah Tekanan Kinerja

Rencana IPO TIF menjadi katalis pertumbuhan yang sangat dibutuhkan di tengah tekanan kinerja induk usaha. Hingga akhir kuartal III-2025, TLKM mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 2,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp109,6 triliun akibat tekanan margin yang berlanjut.

Layanan inti seperti IndiHome juga mengalami perlambatan pertumbuhan yang nyata, hanya naik 0,5% YoY. Dengan kondisi ini, kesuksesan spin-off dan potensi IPO TIF diharapkan dapat memberikan nilai tambah baru bagi pemegang saham TLKM.

5. Risiko dan Tantangan ke Depan

Meski target harga dinaikkan, Kiwoom Sekuritas masih memberikan rekomendasi Hold untuk saham TLKM saat ini. Hal ini dikarenakan masih adanya sejumlah risiko fundamental yang membayangi kinerja operasional perusahaan dalam jangka pendek.

Risiko utamanya meliputi tekanan ARPU yang berlanjut di segmen fixed broadband, persaingan industri yang semakin ketat, serta kebutuhan belanja modal yang tinggi. Selain itu, faktor perubahan teknologi dan kebijakan pemerintah juga menjadi variabel yang perlu dicermati.