Tren Pasar

Baru Mulai Investasi Saham, Pilih jadi Trader atau Investor, Ya?

  • Banyak dari kita mengira semua orang yang membeli saham itu disebut "investor". Padahal, dalam dunia pasar modal, ada perbedaan besar antara investor dan trader. Simak perbedaannya di sini!
Ilustrasi Pengamatan IHSG - Panji 1.jpg
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA - Di tengah makin mudahnya akses internet dan teknologi finansial, anak muda kini tak lagi asing dengan investasi saham. Baik di Jakarta maupun di kota-kota besar lainnya, generasi milenial dan Gen Z mulai aktif masuk ke pasar modal. 

Lewat aplikasi di ponsel, mereka bisa beli-jual saham dari mana saja, kapan saja. Tapi satu pertanyaan penting yang perlu dijawab sebelum mulai: kamu ingin jadi investor, atau justru trader?

Trader vs Investor: Mana yang Lebih Cocok?

Banyak dari kita mengira semua orang yang membeli saham itu disebut "investor". Padahal, dalam dunia pasar modal, ada perbedaan besar antara investor dan trader.

Seorang trader biasanya aktif melakukan transaksi jual beli saham dalam waktu yang relatif singkat, kadang hanya dalam hitungan jam atau hari. Fokus mereka adalah mencari keuntungan dari pergerakan harga saham jangka pendek. Karena itu, trader sering dianggap sebagai spekulan: siap ambil risiko besar demi potensi untung yang cepat.

Di sisi lain, investor biasanya punya pendekatan yang lebih kalem. Mereka membeli saham untuk disimpan dalam jangka panjang. Tujuannya? Mencapai target keuangan seperti dana pensiun, membeli rumah, atau membiayai pendidikan anak di masa depan. Prinsip mereka: buy and hold—beli sekarang, simpan, dan panen hasilnya nanti.

Jadi, sebelum mulai, penting buat kamu kenali dulu kebutuhan dan gaya kamu. Apakah kamu lebih nyaman dengan ritme cepat seperti trader, atau lebih suka pendekatan jangka panjang ala investor?

Dua Pendekatan Analisis: Fundamental vs Teknikal

Setelah tahu mau jadi trader atau investor, kamu juga perlu paham dua pendekatan utama dalam menganalisis saham: analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Analisis Fundamental: Menilai Nilai Perusahaan

Kalau kamu tipe investor jangka panjang, analisis fundamental adalah alat utama kamu. Di sini, kamu akan menilai kesehatan sebuah perusahaan dari berbagai aspek: keuangan, model bisnis, hingga kondisi ekonomi makro.

Ada dua cara pendekatan:

  1. Top-down: Mulai dari melihat kondisi ekonomi global dan nasional, lalu turun ke industri, dan terakhir ke perusahaan spesifik.
  2. Bottom-up: Sebaliknya, dimulai dari analisis perusahaan, lalu ke industri, baru ke ekonomi makro.

Beberapa indikator penting dalam analisis ini misalnya:

  1. Return on Investment (ROI)
  2. Return on Equity (ROE)
  3. Price to Earnings Ratio (PER)
  4. Debt to Equity Ratio (DER)
  5. Data inflasi, GDP, hingga suku bunga

Semua data ini bisa kamu temukan di laporan keuangan perusahaan, laporan tahunan, atau situs berita ekonomi.

2. Analisis Teknikal: Membaca Pola dari Grafik

Kalau kamu cenderung tertarik jadi trader, maka analisis teknikal adalah senjata utamamu. Di sini, fokusnya bukan pada isi laporan keuangan, tapi pola pergerakan harga saham di masa lalu untuk memprediksi arah harga ke depan.

Grafik seperti candlestick chart sering dipakai untuk menggambarkan hubungan antara penawaran dan permintaan. Para trader biasanya juga menggunakan alat bantu seperti:

  1. Moving Average
  2. Fibonacci Retracement
  3. Bollinger Band

Data-data teknikal ini biasanya sudah tersedia dalam aplikasi trading modern yang bisa diunduh di ponsel. Grafik real-time, pergerakan order, hingga analisis tren bisa langsung kamu akses hanya dalam beberapa klik.

Aplikasi Trading Kini Makin Lengkap

Banyak aplikasi trading dari perusahaan sekuritas kini sudah menyediakan fitur lengkap—dari laporan keuangan, berita ekonomi, hingga grafik teknikal. Tapi kalau aplikasi kamu belum mendukung fitur itu, kamu bisa mengakses informasi dari situs-situs seperti Yahoo Finance, Bloomberg, atau Marketwatch untuk tetap update.

Investasi bukan soal siapa yang paling cepat untung, tapi siapa yang paling paham arah tujuannya. Trader dan investor sama-sama bisa sukses, selama tahu apa yang dilakukan dan disiplin menjalankan strateginya. Jadi, kenali dulu karaktermu, pelajari kedua pendekatan analisis, lalu mulai dari kecil dan bertahap. Pasar modal bukan arena instan, tapi perjalanan panjang yang bisa sangat rewarding kalau kamu siap.