Aplikasi Saham AS Robinhood Ekspansi ke RI, Target Operasi 2026
- Robinhood Markets resmi mengakuisisi Buana Capital Sekuritas dan Coinvest untuk ekspansi ke Indonesia. Aksi korporasi ini menargetkan penyelesaian pada paruh pertama 2026 setelah mendapat restu OJK.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Raksasa fintech asal Amerika Serikat, Robinhood Markets, Inc. (HOOD), resmi menandai langkah ekspansinya ke Indonesia. Aplikasi investasi yang terkenal mendisrupsi Wall Street dengan fitur "zero-commission" ini menyepakati akuisisi terhadap PT Buana Capital Sekuritas dan PT Pedagang Aset Kripto (Coinvest).
Aksi korporasi ini menjadi pintu masuk strategis Robinhood ke salah satu pasar ritel terbesar di Asia Tenggara. Langkah ini dinilai sebagai upaya agresif perusahaan untuk memperluas jangkauan globalnya setelah sukses masuk dalam indeks S&P 500 pada tahun 2025.
Head of Asia Robinhood, Patrick Chan, menegaskan bahwa Indonesia memiliki demografi investor muda yang melek teknologi. "Indonesia mewakili pasar yang tumbuh cepat untuk trading, membuatnya sebagai tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood," ujarnya dalam pernyataan resmi pada Senin, 8 Desember 2025.
1. Akuisisi Strategis Dua Entitas Berlisensi
Robinhood menandatangani perjanjian untuk membeli dua entitas sekaligus: Buana Capital (sekuritas) dan Coinvest (pedagang aset kripto). Kedua perusahaan ini diketahui dimiliki oleh Pieter Tanuri, sosok veteran di industri keuangan dan olahraga Indonesia.
Akuisisi ini dinilai sebagai jalan pintas strategis (shortcut). Dengan membeli entitas yang sudah berlisensi, Robinhood dapat mempercepat pemenuhan persyaratan regulasi lokal tanpa harus memulai proses perizinan pialang saham dan pedagang kripto dari nol.
Menariknya, Pieter Tanuri tidak akan lepas tangan begitu saja. Ia dipastikan akan tetap terlibat sebagai penasihat strategis bagi Robinhood setelah proses akuisisi selesai, memberikan wawasan lokal yang krusial bagi raksasa teknologi AS tersebut.
2. Potensi Pasar: 19 Juta Investor Saham dan Kripto
Keputusan ekspansi ini didasarkan pada data adopsi aset digital yang masif. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat lebih dari 19 juta investor pasar modal per Oktober 2025. Di sisi lain, data OJK per Agustus 2025 menunjukkan jumlah pengguna aset kripto mencapai 18 juta.
Pasar yang besar ini sejalan dengan DNA Robinhood yang menyasar investor ritel. Di AS, Robinhood lahir dari frustrasi terhadap biaya transaksi mahal, menawarkan solusi perdagangan saham tanpa komisi yang mudah diakses semudah mengirim pesan teks.
3. Rencana Layanan: Koneksi ke Saham AS
Pasca-akuisisi, Robinhood berencana melanjutkan layanan eksisting Buana Capital terhadap pelanggan lokal. Namun, target jangka panjangnya adalah menghadirkan pengalaman trading saham dan kripto khas Robinhood secara bertahap kepada investor Indonesia.
Dalam pengumumannya, Robinhood menyebut kemungkinan menghubungkan investor Indonesia ke produk global, seperti saham AS dan aset kripto. Fitur ini sangat dinantikan, mengingat Robinhood memiliki fitur canggih seperti 24 Hour Market yang memungkinkan perdagangan saham terpilih selama 24 jam sehari.
4. Target Rampung 2026 dan Restu OJK
Meski kesepakatan telah diteken, penyediaan layanan tersebut masih harus menunggu waktu. Robinhood menyatakan bahwa masing-masing akuisisi membutuhkan persetujuan regulator, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk memastikan kepatuhan penuh.
Proses integrasi dan perizinan ini ditargetkan rampung pada paruh pertama 2026. Periode transisi ini akan digunakan untuk menyelaraskan teknologi dan operasional Buana Capital dengan standar sistem Robinhood global sebelum diluncurkan secara luas ke publik.
5. Reputasi Disrupsi dan Tantangan Edukasi
Masuknya Robinhood diperkirakan akan mengubah peta persaingan sekuritas di Indonesia. Di AS, "Robinhood Effect" memaksa pialang konvensional menghapus biaya komisi. Namun, perusahaan ini juga membawa rekam jejak kontroversi terkait "gamifikasi" investasi yang memicu perilaku impulsif.
Tantangan di Indonesia bukan hanya soal teknologi, tetapi juga edukasi. Robinhood kini mencoba mengubah citranya dari "aplikasi kasino" menjadi platform manajemen kekayaan matang, menawarkan fitur pensiun hingga kartu kredit premium di pasar asalnya.

Alvin Bagaskara
Editor
