5 Rekomendasi Aplikasi Kripto Terbaik 2025
- Temukan bursa dan aplikasi kripto terbaik 2025 untuk investor Indonesia. Bandingkan biaya, keamanan, dan fitur dari Kraken, Coinbase, Gemini, Crypto.com, hingga BitMart.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Perdagangan aset kripto terus berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Memasuki tahun 2025, para investor dan trader memiliki semakin banyak pilihan platform untuk bertransaksi, namun tidak semua bursa menawarkan layanan, keamanan, maupun biaya yang sama.
Dilansir TrenAsia dari berbagai sumber, Senin, 29 September 2025, terdapat sejumlah bursa dan aplikasi kripto yang dinilai terbaik tahun ini. Masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan, sehingga penting bagi investor untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi.
Kraken
Salah satu nama besar yang menonjol adalah Kraken. Bursa asal Amerika Serikat ini dikenal sebagai platform dengan biaya rendah sekaligus pilihan koin yang sangat luas, mencapai lebih dari 400 aset digital.
Melalui fitur Kraken Pro, baik pemula maupun trader berpengalaman dapat menemukan antarmuka yang sesuai. Meski demikian, Kraken tidak tersedia bagi pengguna yang berdomisili di New York dan Washington.
Baca juga : Selain Dividen Rp2 Triliun, Harta Karun Apa Lagi yang Disiapkan UNTR?
Coinbase
Untuk investor pemula, Coinbase menjadi pilihan utama. Reputasinya sebagai bursa dengan regulasi kuat serta antarmuka yang sederhana menjadikannya ramah bagi pengguna baru. Platform ini juga menyediakan materi edukasi yang membantu pemahaman dasar kripto. Namun, biaya transaksi Coinbase relatif lebih tinggi dibanding pesaingnya.
Crypto.com
Jika Anda lebih banyak bertransaksi melalui ponsel, Crypto.com bisa menjadi alternatif. Dengan dukungan lebih dari 400 koin, aplikasi ini dikenal karena fiturnya yang lengkap, termasuk layanan earn serta kartu Visa dengan cashback. Sayangnya, akses ke platform ini masih terbatas di beberapa negara bagian AS.
Gemini
Sementara itu, bagi mereka yang menjadikan keamanan sebagai prioritas, Gemini hadir dengan standar proteksi tingkat institusi. Tersedia di seluruh 50 negara bagian AS, Gemini juga menyediakan platform AdvancedTrader bagi pengguna berpengalaman. Kekurangannya, jumlah koin yang ditawarkan masih tergolong terbatas.
BitMart
Bagi penggemar altcoin, BitMart patut dipertimbangkan. Bursa ini mendukung lebih dari 1.700 koin dan bahkan menawarkan fitur copy trading. Namun, beberapa kalangan menilai transparansi keamanannya masih perlu ditingkatkan.
Baca juga : Cukai Rokok Tahun 2026 Tidak Naik, Saatnya Mulai Koleksi Saham HMSP?
Pertimbangan Sebelum Memilih
Memilih bursa kripto tidak hanya soal jumlah koin atau biaya rendah. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, diantaranya sebagai berikut,
- Keamanan di atas segalanya. Investor disarankan memeriksa apakah platform menyediakan autentikasi dua faktor (2FA), menyimpan sebagian besar dana di cold wallet, hingga memiliki sistem asuransi dan audit proof-of-reserve. Coinbase dan Gemini kerap mendapat sorotan positif dalam hal ini.
- Struktur biaya yang jelas. Selain fee maker/taker, perhatikan pula biaya deposit, penarikan, dan spread. Biaya-biaya tersembunyi ini dapat memengaruhi hasil investasi jangka panjang.
- Ketersediaan wilayah. Tidak semua platform dapat diakses di setiap negara atau daerah. Kraken dan Crypto.com, misalnya, masih memiliki batasan geografis tertentu.
- Dukungan riset tambahan. Untuk melengkapi strategi, trader dapat menggunakan platform analisis seperti Token Metrics, yang menawarkan rating token berbasis AI serta sinyal beli/jual.
Dengan semakin banyaknya pilihan bursa, investor kripto di tahun 2025 dituntut lebih cermat dalam memilih. Setiap platform memiliki keunggulan masing-masing, mulai dari biaya rendah, keamanan, hingga variasi altcoin yang ditawarkan.
Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah yang paling sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi, dan kenyamanan Anda dalam bertransaksi. Dunia kripto penuh peluang, tetapi juga sarat risiko, dan memilih bursa yang tepat adalah langkah awal yang sangat menentukan.

Muhammad Imam Hatami
Editor
