Cukai Rokok Tahun 2026 Tidak Naik, Saatnya Mulai Koleksi Saham HMSP?
- Kabar baik bagi sektor rokok! Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa pastikan cukai tidak naik pada 2026. Saham HMSP jadi rekomendasi analis dengan potensi cuan 11%.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Angin segar tengah berhembus kencang di sektor saham rokok. Setelah bertahun-tahun dihantam oleh kenaikan cukai yang eksesif, Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, akhirnya memberikan kepastian yang sangat dinanti-nantikan: tarif cukai hasil tembakau (CHT) tidak akan dinaikkan pada tahun 2026.
Keputusan ini sontak menjadi pendorong yang sangat kuat bagi emiten-emiten di sektor ini. Para analis menilai, ini adalah momen titik balik yang dapat memulihkan kinerja dan sentimen investor, setelah sebelumnya industri ini babak belur akibat tekanan regulasi.
Di tengah sentimen super positif ini, para analis telah merilis rekomendasi saham yang dinilai paling diuntungkan. Lantas, seberapa besar dampak dari kebijakan ini dan bagaimana strategi trading yang paling tepat? Mari kita bedah tuntas.
1. Katalis Utama: Berakhirnya Era Kenaikan Cukai
Katalis paling kuat yang membakar semangat investor adalah pernyataan dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Kepastian bahwa tarif cukai rokok tidak akan naik pada 2026 adalah sebuah angin segar yang mengakhiri tren kenaikan yang terjadi selama bertahun-tahun di era sebelumnya.
Kebijakan ini sejalan dengan keinginan para pelaku industri dan petani, yang sebelumnya bahkan mengusulkan adanya moratorium atau penundaan kenaikan cukai. Dengan adanya kepastian ini, emiten rokok kini memiliki ruang bernafas untuk memperbaiki margin dan profitabilitasnya.
2. Rekomendasi Analis: Peluang di Saham HMSP
Analis dari Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, dalam risetnya pada Minggu, 28 September 2025, melihat sentimen ini sebagai peluang emas, terutama di saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Ia secara spesifik menyematkan rekomendasi buy on breakout untuk saham ini.
Strategi tradingnya pun sangat jelas. Investor disarankan untuk masuk jika harga berhasil menembus level Rp900, dengan target harga di Rp1.000, yang menyiratkan adanya potensi keuntungan 11,11%. Level stop loss atau batas risiko ditetapkan di bawah Rp856.
Menurut David, selain dari sentimen cukai, saham HMSP saat ini juga memberikan imbal hasil dividen (dividend yield) yang cukup menarik. Kombinasi antara potensi capital gain dan dividend yield inilah yang menjadi daya tarik utamanya.
3. Konteks Pasar yang Mendukung
Sentimen positif di sektor rokok ini juga terjadi di tengah kondisi pasar secara umum yang sedang bergairah. Pada pekan lalu, IHSG berhasil ditutup menguat 0,73% ke level 8.099, bahkan sempat mencetak rekor tertinggi baru di 8.168.
Beberapa sentimen pendorong lainnya adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan kesepakatan dagang Indonesia-Uni Eropa. Kondisi makro yang mendukung inilah yang memberikan fondasi yang kuat bagi saham-saham seperti HMSP untuk bisa melanjutkan tren naiknya.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, ini adalah momen yang sangat menarik. Sektor rokok yang selama ini dianggap tertidur dan dijauhi investor, kini berpotensi bangun kembali berkat perubahan arah kebijakan pemerintah.
Rekomendasi dari analis menunjukkan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mulai kembali melirik saham-saham di sektor ini, terutama bagi para trader jangka pendek yang ingin memanfaatkan momentum. Namun, tetap penting untuk menerapkan manajemen risiko yang disiplin.

Alvin Bagaskara
Editor
