Tren Leisure

Tata Surya Hanya Setitik! Inilah Peta Lengkap Alam Semesta Menurut Astronomi Modern

  • Alam semesta ternyata jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Ketahui hierarki kosmik mulai dari grup galaksi hingga teori Multiverse lewat artikel ini.
Teleskop luar angkasa milik NASA menangkap gambar terdalam dan paling tajam dari alam semesta untuk pertama kalinya.
Teleskop luar angkasa milik NASA menangkap gambar terdalam dan paling tajam dari alam semesta untuk pertama kalinya. (NASA)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Pernahkah kamu berpikir, seberapa besar sebenarnya alam semesta ini? Dari tempat kita berdiri di Bumi hingga ke ujung terjauh yang bisa dijangkau teleskop, alam semesta tersusun dalam lapisan-lapisan besar yang saling terhubung. 

Dikutip TrenAsia dari laman Ensiklopedia Britanica, Senin, 31 Oktober 2025, mari kita jelajahi urutan struktur kosmos, dari yang terkecil hingga yang terbesar, untuk memahami di mana posisi kita di jagat raya.

1. Tata Surya (Solar System)

Tata Surya adalah "rumah kosmik" kita. Di pusatnya ada Matahari, bintang tunggal yang menjadi sumber energi utama bagi delapan planet yang mengitarinya Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Selain planet, Tata Surya juga memiliki bulan, asteroid, komet, dan planet kerdil seperti Pluto. Semua benda ini terikat oleh gravitasi Matahari.

Analogi sederhana, jika Tata Surya adalah sebuah keluarga besar, maka Matahari adalah orang tua yang menjadi pusat perhatian semua anggota.

2. Galaksi (Galaxy)

Naik satu tingkat, kita menemukan Galaksi Bima Sakti (Milky Way), rumah bagi sekitar 100 hingga 400 miliar bintang, termasuk Matahari kita. Galaksi ini berbentuk spiral pipih dengan lengan-lengan bercahaya yang berputar mengelilingi pusat galaksi.

Bima Sakti sendiri memiliki diameter sekitar 100.000 tahun cahaya, dan di dalamnya terdapat jutaan sistem keplanetan seperti Tata Surya. 

Jika Tata Surya adalah sebuah rumah, maka galaksi adalah sebuah kota yang berisi miliaran rumah serupa.

Baca juga : Sinergi UMKM dan Komunitas Lokal Untuk Promosikan Produk di Platform Digital

3. Grup dan Gugus Galaksi (Galaxy Group & Cluster)

Galaksi tidak berdiri sendiri. Bima Sakti adalah bagian dari Grup Lokal (Local Group), yang berisi sekitar 50 galaksi, termasuk Andromeda dan Triangulum.

Beberapa grup galaksi bergabung membentuk Gugus Galaksi (Cluster) yang berisi ribuan galaksi, semua saling terikat oleh gravitasi.

Analogi, kalau galaksi adalah kota, maka Grup Galaksi adalah provinsi yang menaungi banyak kota.

 

4. Supergugus (Supercluster)

Lebih besar lagi, kita punya Supergugus Virgo (Virgo Supercluster), rumah bagi Grup Lokal tempat Bima Sakti berada. Supergugus ini mencakup ratusan grup dan gugus galaksi dengan diameter mencapai 110 juta tahun cahaya.

Bayangkan Supergugus sebagai benua kosmik, kumpulan besar dari banyak "negara galaksi".

5. Filamen dan Tembok Galaksi (Cosmic Filaments & Walls)

Inilah struktur terbesar di alam semesta yang pernah diamati manusia. Galaksi-galaksi dan supergugus tersusun dalam bentuk seperti jaring laba-laba raksasa yang disebut filamen kosmik.

Supergugus Virgo berada dalam struktur lebih besar bernama Filamen Laniakea, sebuah kompleks raksasa berdiameter sekitar 520 juta tahun cahaya yang berisi lebih dari 100.000 galaksi.

Analogi, filamen adalah rantai pegunungan raksasa, dan setiap puncaknya adalah supergugus galaksi.

Baca juga : Ben Cohen Lawan Balik Unilever Lewat Es Krim Semangka Bertema Palestina

6. Alam Semesta yang Dapat Diamati (Observable Universe)

Ini adalah seluruh bagian alam semesta yang bisa kita amati menggunakan teleskop atau instrumen ilmiah. Batasnya ditentukan oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta, sekitar 13,8 miliar tahun.

Diameternya diperkirakan mencapai 93 miliar tahun cahaya, dan di dalamnya terdapat ratusan miliar galaksi.

Ibaratnya, ini adalah "peta dunia" terbesar yang bisa kita lihat, meskipun kita belum tahu apa yang ada di luar peta itu.

7. Alam Semesta Keseluruhan dan Multiverse

Bagian ini masih menjadi misteri terbesar sains modern. Alam semesta yang kita lihat mungkin hanya sebagian kecil dari Alam Semesta Keseluruhan, yang bisa jadi tak terbatas.

Beberapa teori kosmologi bahkan mengusulkan konsep Multiverse, yaitu gagasan bahwa ada banyak alam semesta lain dengan hukum fisika yang berbeda, bagaikan gelembung-gelembung di dalam lautan kosmik.

Pertanyaan “apa yang ada di luar alam semesta?” hingga kini belum memiliki jawaban ilmiah, dan mungkin akan tetap menjadi misteri abadi.

Dari skala Tata Surya hingga Multiverse, kita hanyalah bagian kecil dari struktur kosmos yang luar biasa besar dan kompleks. Setiap tingkatnya mengingatkan kita akan kerendahan hati manusia di tengah kebesaran alam semesta.