Me Time Membantu Otak Lebih Jernih dan Fokus
- Me time adalah waktu yang dikhususkan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi kita, baik secara fisik, emosional, maupun mental.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Tuntutan kehidupan sangat melelahkan, menjalankan bisnis, bekerja, merawat keluarga, mengikuti berbagai kegiatan sosial. Apapun gaya hidupmu, penting untuk memastikan kamu tidak mengalami kelelahan.
Melakukan waktu untuk diri sendiri sangat penting. Kita sering mengutamakan kebutuhan orang lain sebelum kebutuhan sendiri karena tidak ingin terlihat egois atau merasa bersalah, tapi hal itu tidak sehat.
Me time adalah waktu yang dikhususkan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi kita, baik secara fisik, emosional, maupun mental. Dilansir dar DX Wellness, melakukan Me time memungkinkan kita untuk sejenak menjauh dari dunia luar dan sepenuhnya fokus pada kebutuhan diri sendiri.
Kita perlu mengisi ulang energi dan menyegarkan diri agar bisa melanjutkan aktivitas dengan lebih baik dan lebih kuat.
Dilansir dari Real Simple, me time atau meluangkan waktu sendiri secara sengaja bisa membantu otak beristirahat dan menyegarkan diri, sesuatu yang jarang dilakukan kebanyakan orang.
Kesendirian memberi ruang bernapas bagi otak untuk memproses hari atau minggu yang telah dilalui. Ini terjadi karena me time memberi otak waktu untuk tidak berada dalam mode bekerja secara aktif.
“Me time penting karena otak tidak bisa terus berada dalam mode reaktif tanpa batas. Pada titik tertentu, ia akan mulai kelelahan,” kata seorang neuropsikolog, Sanam Hafeez, PhD.
Jika seseorang tidak meluangkan waktu untuk me time, otak akan terus bekerja tanpa henti, sehingga risiko stres meningkat. Akibatnya, fungsi otak pun bisa menurun.
“Ketika kita terus-menerus menanggapi orang, tugas, atau notifikasi, sirkuit stres tetap aktif dan prefrontal cortex jadi cepat lelah. Akibatnya, fokus menurun, kesabaran berkurang, dan hal-hal kecil terasa lebih besar dari seharusnya,” katanya.

Sanam menambahkan bahwa periode singkat untuk tenang atau melepaskan diri dari interaksi dapat membantu otak menyegarkan diri.
Penelitian menunjukkan bahwa istirahat mental memulihkan default mode network, yang bertanggung jawab untuk refleksi dan pemecahan masalah. Default mode network adalah sirkuit istirahat internal otak, yang biasanya aktif saat pikiran menjauh dari tugas eksternal yang menuntut.
“Ketika pikiran mendapatkan jeda dari berbagai input, maka hormon stres menurun, regulasi emosi membaik, dan kejernihan berpikir meningkat. Ia menekankan tujuan sebenarnya dari me time adalah untuk pemulihan, bukan untuk menghindar,” jelasnya.
Me time juga bisa diisi dengan melakukan kegiatan yang memberi kebahagiaan dan kesenangan. Seperti membaca novel, menyeruput secangkir kopi sambil mendengarkan musik favorit, atau sekadar menikmati langit biru, kicauan burung, dan angin sepoi-sepoi.
Momen-momen ini memberi kesempatan untuk sejenak menjauh dari tekanan dan stres sehari-hari. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendorong pelepasan endorfin, hormon yang membuat perasaan lebih baik.
Selain itu, me time bisa meningkatkan kemampuan kita dalam mengelola stres melalui refleksi diri dan perawatan diri. Hidup yang serba cepat seringkali membuat kita jarang punya waktu untuk mengevaluasi perasaan sebenarnya dan menangani masalah yang mungkin memengaruhi kesehatan mental.
Melakukan me time memungkinkan kita untuk bersantai, mengisi ulang energi, dan membangun ketahanan agar lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul.

Distika Safara Setianda
Editor
