Tren Leisure

5 Rekomendasi Wisata Eco-Friendly, Cocok Buat Liburan Nataru

  • Sambut Nataru 2026 dengan mengunjungi lima destinasi wisata ramah lingkungan mulai dari Bali hingga Kalimantan. Nikmati keindahan alam sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan serta mendukung pertumbuhan ekonomi UMKM lokal.
images (49).jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID - Menjelang hari raya Natal dan tahun baru (Nataru) 2026, banyak masyarakat yang mencari destinasi wisata untuk berlibur bersama keluarga, teman, maupun pasangan. Untuk mengisi momen libur tersebut, Anda dapat berkunjung ke destinasi wisata yang sejuk dan ramah lingkungan.

Selain berlibur, kamu juga dapat turut serta mendukung kelestarian alam yang dilakukan dengan cara berkunjung dan mendukung usaha UMKM lokal di lokasi wisata tersebut. Upaya ini dilakukan sebagai masyarakat yang bijak dan mendorong perkembangan produk sekaligus ekonomi masyarakat setempat.

Melansir dari Kementerian Pariwisata pada Selasa, 16 Desember 2025 ada beberapa rekomendasi wisata ramah lingkungan yang dapat dijadikan sebagai opsi saat libur Nataru. Berikut 5 destinasi wisata ramah lingkungan di Indonesia:

1. Desa Wisata Les, Buleleng, Bali

Desa Wisata Les menawarkan pengalaman alam yang tenang jauh dari keramaian. Disini, para wisatawan dapat melihat Air Terjun Yeh Mampeh yang spektakuler, trekking di Bukit Yangudi, dan ikut aktivitas snorkeling bersama kelompok pemerhati terumbu karang yang aktif menjaga ekosistem laut.

Desa ini juga dikenal dengan produksi garam tradisional tanpa bahan kimia yang dipasarkan hingga luar negeri. Pada tahun 2024, desa ini dinobatkan sebagai Juara Umum dalam kategori Desa Wisata Maju pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Keberhasilan ini merupakan buah dari konsistensi masyarakat dalam menjalankan konsep pariwisata berbasis konservasi dan keberlanjutan. 

Melalui integrasi antara pelestarian terumbu karang, pengolahan garam tradisional yang ikonik, dan perlindungan sumber daya air terjun, desa ini menjadi bukti nyata bahwa pariwisata mampu menjadi mesin penggerak ekonomi tanpa harus merusak keasrian alam.

2. Desa Wisata Krebet, Bantul, Yogyakarta

Berasal dari komunitas kecil di perbukitan kapur, Desa Wisata Krebet kini menjadi contoh sukses wisata ramah lingkungan yang memadukan budaya lokal dan pelestarian alam. Di sini, pengunjung dapat belajar membatik kayu khas desa, serta menikmati aliran air terjun alami seperti Pulosari, Banyunibo, dan Kedung Pengilon.

Kreativitas masyarakat dalam mengolah sumber daya lokal jadi daya tarik utama destinasi ini yang tidak hanya menawarkan estetika, tetapi juga nilai edukasi berkelanjutan. Melalui tangan terampil perajin lokal, kayu yang semula dianggap bahan biasa diubah menjadi karya seni batik bernilai tinggi yang telah menembus pasar internasional.

Kesuksesan Desa Wisata Krebet membuktikan bahwa sinergi antara tradisi, kreativitas ekonomi, dan penjagaan ekosistem air terjun di sekitarnya mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi warga sekaligus menjaga warisan budaya tetap hidup di tengah modernisasi.

3. Ekowisata Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara

Terletak di tepi Taman Nasional Gunung Leuser, Ekowisata Tangkahan merupakan contoh ekowisata berkelanjutan yang dibangun oleh masyarakat setempat setelah mengalami kerusakan lingkungan akibat penebangan liar.

Kawasan ini juga dikenal sebagai salah satu pusat konservasi gajah Sumatra. Saat berkunjung, para wisatawan dapat melakukan trekking hutan tropis dan berinteraksi langsung dengan gajah dalam lingkungan yang bertujuan mendukung pelestarian alam. 

4. Tambling Wildlife Nature Conservation, Lampung Barat

Kawasan konservasi ini menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Sumatra, termasuk harimau Sumatra yang terancam punah. Dikelola dengan pendekatan konservasi sejak 1996, destinasi ini memiliki ribuan hektar hutan dan pesisir yang menjadi habitat ratusan spesies burung dan reptil. 

Para wisatawan dapat melakukan aktivitas seperti trekking, birdwatching, dan melihat rehabilitasi satwa liar menjadi pengalaman edukatif sekaligus natural bagi wisatawan. Tempat ini cocok bagi Anda yang ingin berlibur sekaligus belajar terkait pelestarian alam dan hewan secara terbuka.

5. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah

Taman Nasional Tanjung Puting.

Taman Nasional ini dikenal luas sebagai salah satu pusat konservasi orang utan terbesar di Indonesia. Kawasan yang memiliki ratusan ribu hektar ini menyajikan pengalaman menyusuri hutan hujan tropis dengan perahu klotok sambil mengamati orang utan, bekantan, rusa, beruang madu, dan berbagai spesies lainnya.

Konservasi yang berkelanjutan menjadikan destinasi ini tempat yang tepat untuk wisata alam bertanggung jawab sekaligus menjadi paru-paru dunia yang sangat penting bagi keseimbangan iklim global.

Melalui pengelolaan yang ketat, pengunjung tidak hanya sekadar melihat satwa liar, tetapi juga diajak untuk memahami pentingnya perlindungan habitat asli orang utan dari ancaman deforestasi.

Keterlibatan masyarakat lokal sebagai pemandu dan penyedia jasa perahu klotok, memastikan bahwa pariwisata memberikan dampak ekonomi langsung, sehingga tercipta harmoni antara kesejahteraan warga dengan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di pedalaman Kalimantan.