Ray Dalio Lepas Semua Saham Bridgewater
- Transaksi ini menandai berakhirnya proses transisi yang berlangsung selama bertahun-tahun di Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang mengelola aset sebesar US$92,1 miliar.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Investor Ray Dalio telah melepas seluruh sisa kepemilikan sahamnya di Bridgewater Associates, perusahaan hedge fund yang ia dirikan setengah abad lalu, berdasarkan isi surat yang dikirimkan kepada para investor.
Di saat yang sama, dana kekayaan negara Brunei dikabarkan telah membeli sebagian kecil saham perusahaan tersebut, menurut seorang sumber.
“Dengan ini kami informasikan bahwa Bridgewater baru saja membeli kembali seluruh saham terakhir yang dimiliki oleh entitas yang terafiliasi dengan Dalio,” tulis CEO Bridgewater, Nir Bar Dea, dan Co-Chair Mike McGavick, dilansir dari Reuters.
- Baca Juga: Dekat dengan Luhut, Inilah Sosok Ray Dalio
Transaksi ini menandai berakhirnya proses transisi yang berlangsung selama bertahun-tahun di Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang mengelola aset sebesar US$92,1 miliar.
Dalam sebuah unggahan di media sosial pada Kamis, 31 Juli 2025, Dalio menyatakan kebahagiaannya karena dapat meneruskan estafet kepemimpinan Bridgewater.
“Yang paling membuat saya bahagia adalah melihat Bridgewater tetap hidup dan berkembang tanpa saya, bahkan lebih baik dibandingkan saat saya masih di dalamnya,” tulisnya.
Menurut sumber tersebut, Co-Chief Investment Officer Bob Prince kini menjadi mitra individu terbesar di Bridgewater, sementara kendali atas perusahaan berada di tangan sekelompok karyawan.
Kabar mengenai penjualan saham Ray Dalio di Bridgewater serta investasi yang dilakukan dana kekayaan negara Brunei pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Kamis.
Dana utama milik Bridgewater Associates menutup paruh pertama tahun 2025 dengan kinerja positif, di mana produk andalan mereka, Pure Alpha dengan volatilitas 18%, mencatatkan imbal hasil sebesar 17% selama periode tersebut.
Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia, telah menyelesaikan proses transisi kepemimpinan yang bersejarah. Pendiri perusahaan, Ray Dalio, telah menjual seluruh sisa saham miliknya dan mundur dari posisi dewan direksi, menandai berakhirnya proses transisi yang berlangsung selama satu dekade.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam perubahan struktur kepemilikan dan kepemimpinan perusahaan, karena Dalio, yang dikenal sebagai tokoh berpengaruh di industri keuangan, resmi meninggalkan perusahaan yang ia dirikan.
Dilansir dari Ainvest, proses keluarnya Dalio dari Bridgewater berlangsung lama dan penuh dinamika. Ia pertama kali mengumumkan rencana suksesi lebih dari sepuluh tahun lalu, namun transisi tersebut baru benar-benar terealisasi pada tahun 2022.
Pada tahun itu, Dalio menyerahkan hak suaranya kepada dewan dan mundur dari jabatan co-chief investment officer yang sebelumnya ia emban bersama dua orang lainnya. Ia tetap duduk di dewan hingga akhirnya resmi mengundurkan diri baru-baru ini.
Lembaga Dana Kekayaan Negara Brunei, Brunei Investment Agency, telah mengakuisisi hampir 20% saham Bridgewater, yang sebelumnya dibeli kembali oleh perusahaan tersebut. Investasi ini menjadi langkah penting karena mencerminkan perubahan dalam struktur kepemilikan Bridgewater.
Awalnya, dana Brunei ditempatkan dalam salah satu fund khusus milik Bridgewater, namun kini telah dikonversi menjadi kepemilikan langsung atas perusahaan.
Kepergian Ray Dalio dari Bridgewater dipandang sebagai momen penting bagi industri keuangan. Pengaruhnya selama ini sangat besar, dan keputusannya untuk mundur diyakini akan membawa dinamika baru bagi perusahaan.
Masuknya Brunei Investment Agency sebagai pemegang saham bisa memperkuat dukungan finansial Bridgewater, meskipun juga berpotensi menghadirkan pengaruh eksternal dalam kepemilikan perusahaan.
Ray Dalio, yang kini berusia 75 tahun, mendirikan Bridgewater pada tahun 1975 dan dikenal luas dengan filosofi manajemennya yang mengedepankan “radikal transparansi.” Di bawah kepemimpinannya, Bridgewater tumbuh menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di kancah keuangan global.
CEO saat ini, Nir Bar Dea, tengah melakukan berbagai reformasi budaya perusahaan, termasuk menghapus sistem “kartu baseball,” yaitu metode penilaian antarpegawai mengenai kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Bridgewater juga melakukan penyesuaian pada produk unggulannya, Pure Alpha, dengan menetapkan batas ukuran dana guna meningkatkan kinerjanya. Sepanjang 2024, dana ini mencatatkan kenaikan sebesar 11,3%, dan tumbuh 17% pada paruh pertama tahun ini.
Dalam sebuah unggahan blog terbaru, Dalio mengungkapkan rasa antusiasnya menyerahkan tongkat estafet kepada generasi pemimpin berikutnya. “Saya sangat bersemangat menyerahkan Bridgewater kepada generasi pemimpin yang baru,” tulisnya.

Distika Safara Setianda
Editor
