Tren Global

Prabowo Ingin Bertemu, akankah Eric Jadi Penerus Politik Dinasti Trump?

  • Eric merinci bahwa saudara kandungnya mana pun bisa kembali menjadi pusat perhatian politik dalam waktu singkat.
eric trump.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID- Eric Trump, putra sulung Presiden Amerika Donald Trump menjadi nama yang ramai diperbincangkan di Indonesia. Terutama setelah pembicaraan anara Presiden Prabowo Subianto dan Trump yang tanpa sadar tersiar ke publik.

Dalam pembicaraan tersebut Prabowo meminta Trump agar dipertemukan dengan Eric. Permintaan yang mengundang sejumlah pertanyaan ada maksud apa di baliknya.

Eric telah memutuskan menjauh dari politik setelah satu dekade penuh gejolak berkampanye untuk ayahnya.   Selama dua tahun terakhir, Eric memasuki era kepenulisannya dengan menulis Under Siege: My Family's Fight to Save Our Nation. Buku yang ia jelaskan sebagai proses 'katarsis'.

Memoar tersebut yang akan tersedia di pasaran  itu memuat detail baru tentang kematian matriark Trump yang asli, Ivana, dan lebih dari 100 foto yang belum pernah dilihat publik sebelumnya.

Eric kepada Daily Mail baru-baru ini bercerita  bagaimana sehari setelah pemilu 2024 dia memberi tahu ayahnya bahwa dia akan mundur dari politik. Dia akan fokus pada Trump Organization dan keluarganya.

Namun tampaknya itu bukan masa pensiun permanen , dan Eric merinci bahwa saudara kandungnya mana pun bisa kembali menjadi pusat perhatian politik dalam waktu singkat.

Tampaknya memoar itu akan membantu mengawali babak baru dalam kehidupan Eric. "Kami menuruni eskalator emas yang terkenal itu, dan saya berada di panggung itu setiap detik selama 10, 11, 12 tahun," kata putra tengah presiden dalam sebuah wawancara membahas buku pertamanya. 

"Saya menghadiri ribuan acara. Maksud saya, saya telah berdiri di setiap traktor di negara ini dengan klakson, di setiap gereja di negara ini, dan di setiap kota di setiap negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya."

Eric memberikan penilaiannya tentang apa yang akan membuat masing-masing saudaranya menjadi kandidat yang baik untuk jabatan tersebut. Gambar di atas adalah salah satu dari sekian banyak gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya dalam memoar Eric.

"Saya suka apa yang dia lakukan," kata Eric tentang misi politik ayahnya, tetapi menambahkan  pada suatu saat nanti saya ingin kembali bekerja, saya ingin kembali ke keluarga saya, saya ingin kembali ke kapitalisme. Saya ingin kembali ke Trump Organization."

Pria berusia 41 tahun itu memberikan wawasannya tentang siapa anak Trump yang bisa menjadi pewaris takhta politik presiden saat ini . Dia memiliki beberapa harapan tertinggi pada  anak Trump termuda dan Barron Trump. 'Saya pikir kita semua telah mengembangkan suara yang hebat,' katanya tentang anak kelima Trump.

"Saya katakan Ivanka mungkin lebih terukur dalam cara dia mendekati politik," kata Eric tentang kakak perempuannya. Sementraa kakak Ivanka Donald Trump Jryang memiliki podcast dan terlibat dalam komentar politik dan sosial, juga telah "menciptakan suaranya sendiri yang menakjubkan."

"Tiffany salah satu gadis tercantik dan termanis yang pernah kau temui," kata Eric tentang adik perempuannya yang merupakan anak tunggal Presiden Trump dengan istri keduanya, Marla Maples . Dan tentang anak tunggal Ibu Negara Melania Trump yang berusia 19 tahun, Eric berkata: "Barron masih muda, tetapi dia sudah punya banyak pengikut."

"Orang-orang menyukainya. Dia jelas salah satu bujangan paling bergengsi di negeri ini. Saya selalu bilang begitu padanya," canda Eric tentang anak bungsu Trump. "Saya pikir dia akan tumbuh menjadi pria hebat – dia sudah menjadi pemuda yang hebat."

"Jadi, siapa yang tahu? Saya rasa kalau kita sungguh-sungguh, saya rasa banyak anggota keluarga kita bisa melakukannya," kata Eric tentang masa depan saudara kandungnya dalam pencalonan jabatan.

Dan tentang dirinya sendiri, ia mengatakan "Saya tidak pernah meninggalkan ayah saya. Saya selalu ada di sisinya. Dan saya rasa suara saya selalu sangat lugas – suara yang sangat jujur, tanpa basa-basi."

"Dan dalam cara tertentu, saya pikir itu mencerminkan apa yang sering dilakukan ayah saya," tambahnya.

Tidak Punya Keinginan Besar

Eric mengatakan dia tidak punya 'keinginan besar' untuk berkampanye untuk siapa pun selain Donald Trump. Ini berarti dia tidak mungkin maju dalam pemilihan sela tahun 2026. Pada saat yang sama dia memperingatkan, 'hati saya turut merasakannya karena saya mencintai negara ini.'

Ia juga akan berbagi lebih banyak momen pribadi di balik layar dari kehidupannya. "Saya tidak pernah menyangka akan menjadi seorang penulis," aku Eric, seraya menambahkan: "Saya harus katakan itu adalah proses katarsis."

"Saya seorang pengembang," kata wakil presiden eksekutif Trump Organization. "Saya orang yang mencintai baja dan beton, namun itu sungguh melegakan."

Eric mengatakan bukunya akan membahas kematian ibunya, sesuatu yang tidak banyak dibicarakannya di depan umum sejak ibunya meninggal pada 14 Juli 2022. Dia meninggal  setelah mengalami cedera di tubuhnya saat ia jatuh dari tangga di rumahnya di Manhattan.

"Saya jadi agak sentimental soal kematian ibu saya. Mencarinya, membereskan kekacauan setelahnya, baik secara harfiah maupun kiasan. Saya belum pernah membagikan kisah-kisah itu ke publik dan sulit untuk dituliskan," kata Eric yang introspektif.