Kekayaan Elon Musk Capai Rp8.150 Triliun, Setara 2,25 Kali APBN Indonesia
- Elon Musk mencatat rekor kekayaan US$500 miliar atau Rp8.150 triliun, setara dua kali lipat APBN Indonesia 2025. Simak perbandingan dan faktanya di sini.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, kembali menorehkan sejarah baru dalam dunia bisnis global. Berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaires Tracker, pada Rabu waktu setempat, kekayaan bersih Musk mencapai sekitar US$500 miliar atau setara Rp8.150 triliun 9kurs Rp16.300).
Angka ini menjadikannya orang pertama di dunia yang berhasil menembus tonggak setengah triliun dolar dalam kekayaan pribadi.
“CEO Tesla tersebut mencapai tonggak sejarah yang bahkan belum pernah ia capai sebelumnya, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $500 miliar,” tulis Forbes dalam laporannya, dikutip Kamis, 9 Oktober 2025.
Kenaikan luar biasa ini didorong oleh lonjakan tajam harga saham Tesla Inc., perusahaan kendaraan listrik yang menjadi sumber utama pundi-pundi kekayaan Musk.
Nilai saham Tesla melonjak dua kali lipat sejak April 2025, setelah Musk mengumumkan bahwa ia akan kembali fokus memperkuat posisi Tesla di pasar otomotif dan teknologi energi bersih.
Namun, menjelang perdagangan Kamis pagi waktu AS (11:30 a.m. ET), saham Tesla sedikit melemah, sehingga kekayaan Musk tercatat turun tipis menjadi sekitar US$494 miliar atau Rp8.062 triliun. Meskipun demikian, posisi Musk tetap kokoh di puncak daftar orang terkaya dunia.
Baca juga : CBRE Bikin Heboh Bursa, Cuan Triliunan Mengalir ke Para Sultan
Dalam beberapa bulan terakhir, saham Tesla menunjukkan performa luar biasa setelah sempat anjlok pada awal tahun akibat ketidakpastian di sektor otomotif listrik.
Investor kembali menunjukkan kepercayaan tinggi setelah Musk mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran untuk produksi kendaraan listrik massal dan pengembangan teknologi baterai baru yang lebih efisien.
Peningkatan ini mendorong kapitalisasi pasar Tesla melesat tajam, memberikan kontribusi signifikan terhadap total kekayaan Musk. Sebagai pemegang saham terbesar, setiap kenaikan 1% harga saham Tesla secara langsung menambah miliaran dolar pada aset pribadinya.
Kekayaan Elon Musk VS APBN Indonesia
Sebagai gambaran, kekayaan Musk jauh mengungguli berbagai pos pengeluaran utama dalam APBN Indonesia. Dengan total belanja negara 2025 sebesar Rp3.621 triliun, kekayaan Musk senilai Rp8.150 triliun berarti setara dengan 2,25 kali lipat dari anggaran nasional.
Jika dibandingkan secara lebih rinci, kekayaan Musk mencapai 22 kali anggaran pendidikan (Rp357 triliun), 68 kali anggaran kesehatan (Rp120 triliun), 40 kali subsidi energi (Rp203 triliun), dan 57 kali anggaran infrastruktur (Rp142 triliun).
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, jumlah sebesar itu sulit dibayangkan. Sebagai ilustrasi, dengan harga beras sekitar Rp1,2 juta per ton, uang sebesar Rp8.150 triliun dapat membeli sekitar 6,8 miliar ton beras, cukup untuk memberi makan seluruh penduduk Indonesia, sekitar 270 juta jiwa, dengan konsumsi 150 kilogram per orang per tahun selama lebih dari 16 tahun.
Selain itu, jika digunakan untuk membangun rumah rakyat, dengan asumsi biaya pembangunan rumah sederhana Rp300 juta per unit, kekayaan Musk dapat membangun sekitar 27 juta unit rumah.
Jumlah ini hampir mencukupi untuk menyediakan hunian layak bagi seluruh keluarga miskin di Indonesia. Dalam sektor infrastruktur, kekayaan Musk juga sebanding dengan 116 proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, yang masing-masing menelan biaya sekitar Rp70 triliun.
Bahkan, jika kekayaan tersebut dibagikan secara merata ke seluruh penduduk Indonesia, setiap warga akan menerima sekitar Rp30 juta per orang, angka yang setara dengan gaji pekerja rata-rata selama beberapa bulan.
Meski demikian, penting dipahami bahwa kekayaan Elon Musk tidak sepenuhnya berupa uang tunai. Sebagian besar berasal dari nilai saham perusahaan-perusahaan miliknya, seperti Tesla dan SpaceX, yang sangat bergantung pada fluktuasi pasar saham.
Nilai tersebut dapat berubah signifikan seiring pergerakan harga saham. Sebagai perbandingan, pada Juli 2024, kekayaan Musk “hanya” sekitar US$257 miliar (Rp4.192 triliun), dan kini meningkat hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari dua tahun.
Perbandingan ini memperlihatkan betapa besar skala kekayaan Elon Musk dibandingkan dengan kapasitas fiskal sebuah negara seperti Indonesia.
Angka US$500 miliar bukan sekadar menunjukkan kesuksesan pribadi, tetapi juga menjadi simbol bagaimana kekuatan inovasi dan investasi di sektor teknologi dapat menciptakan nilai ekonomi yang luar biasa besar dalam era modern.

Muhammad Imam Hatami
Editor
