Hengkang dari BYD, Buffett Raup Untung Rp120 Triliun
- Investasi US$230 juta Buffett di BYD tumbuh lebih dari 20 kali lipat. Namun, pada 2025 Berkshire resmi menutup kepemilikan di produsen mobil listrik China.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Pada tahun 2008, ketika dunia tengah diguncang krisis finansial global, miliarder Warren Buffett melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway, mengambil langkah berani dengan berinvestasi di perusahaan mobil listrik asal China, BYD.
Saat itu, Berkshire membeli 225 juta saham BYD senilai US$230 juta (sekitar Rp3,82 triliun, kurs Rp16.600/US$). Nilai tersebut setara dengan 10% kepemilikan di perusahaan yang kala itu masih dipandang sebagai pemain kecil di industri otomotif global.
Seiring berkembangnya industri kendaraan listrik, harga saham BYD melesat tajam. Pada tahun 2022, sebelum Berkshire mulai menjual sebagian sahamnya, investasi senilai US$230 juta itu telah membengkak menjadi sekitar US$7,7 miliar (Rp127,8 triliun). Artinya, nilai investasinya meningkat lebih dari 20 kali lipat atau naik lebih dari 4.500% sejak pertama kali masuk alias untung sekitar Rp120 triliun.
Baca juga : Saham Tambang Jadi Andalan, Analis Soroti ANTM, TINS, dan MDKA
Proses Pelepasan Saham
Berkshire memulai penjualan saham BYD pada 2022, ketika valuasi perusahaan tengah berada di puncaknya. Penjualan berlangsung bertahap, hingga pada Juni 2024 kepemilikan Berkshire turun di bawah 5%.
Kondisi ini membuat perusahaan tak lagi wajib melaporkan transaksi di bursa Hong Kong. Akhirnya, pada Maret 2025, laporan keuangan Berkshire Hathaway mencatat nilai investasi BYD mereka menjadi nol, menandai keluarnya Warren Buffett sepenuhnya dari perusahaan tersebut setelah 17 tahun bersama.
Langkah keluar ini terjadi di tengah dinamika pasar otomotif global. BYD sendiri menghadapi tantangan baru, termasuk penurunan laba kuartalan pertama dalam tiga setengah tahun serta persaingan harga yang makin ketat di pasar mobil listrik China. Meski begitu, BYD tetap mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia dan pesaing utama Tesla.
Baca juga : Menelusuri Sikap Presiden RI Terhadap Israel: Dari Soekarno hingga Prabowo
Respons BYD
Menanggapi keputusan Berkshire Hathaway, Li Yunfei, General Manager Branding dan Public Relations BYD, menyampaikan apresiasi. Ia berterima kasih atas dukungan Buffett selama 17 tahun terakhir dan menegaskan bahwa penjualan saham adalah aktivitas normal dalam dunia investasi.
" terima kasih kepada Berkshire atas investasi, bantuan, dan persahabatannya selama 17 tahun terakhir." ujar Li di akun Weibo resminya, dikutip Reuters, 23 September 2025.
Bagi dunia investasi, kisah Buffett dan BYD menjadi contoh klasik bagaimana kesabaran, visi jangka panjang, dan keberanian mengambil risiko dapat menghasilkan keuntungan luar biasa.
Namun, kisah ini juga menjadi pengingat bahwa keputusan jual-beli saham oleh investor besar seperti Buffett tak selalu dapat dijadikan tolok ukur bagi investor ritel. Setiap strategi memiliki pertimbangan, risiko, dan tujuan yang berbeda.
Dengan langkah ini, Warren Buffett menutup salah satu investasi paling sukses dalam sejarah Berkshire Hathaway. Dari US$230 juta (Rp3,82 triliun) yang ditanamkan, ia berhasil mengantongi keuntungan puluhan miliar dolar. Kisah ini akan selalu dikenang sebagai bukti kekuatan strategi investasi jangka panjang yang disiplin.

Muhammad Imam Hatami
Editor
