UOB Luncurkan Business Circle untuk Tingkatkan Kualitas Para Penerus Bisnis Keluarga
- Setelah sukses hadir di Singapura (2019), Thailand (2023), dan Malaysia (2024), kini giliran Indonesia menjadi rumah baru bagi komunitas yang diperuntukkan bagi generasi muda pengusaha keluarga. Program ini menyasar para pemilik bisnis keluarga yang sedang memasuki fase transformasi dan regenerasi, sekaligus menghadapi tantangan zaman yang makin kompleks, seperti digitalisasi, keberlanjutan, dan ekspansi lintas negara.

Idham Nur Indrajaya
Author


JAKARTA — PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) resmi meluncurkan program Business Circle di Indonesia, sebuah inisiatif regional yang dirancang khusus untuk mendukung generasi penerus pemimpin bisnis keluarga agar bisa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, bahkan hingga menembus pasar ASEAN.
Setelah sukses hadir di Singapura (2019), Thailand (2023), dan Malaysia (2024), kini giliran Indonesia menjadi rumah baru bagi komunitas yang diperuntukkan bagi generasi muda pengusaha keluarga. Program ini menyasar para pemilik bisnis keluarga yang sedang memasuki fase transformasi dan regenerasi, sekaligus menghadapi tantangan zaman yang makin kompleks, seperti digitalisasi, keberlanjutan, dan ekspansi lintas negara.
Menurut hasil UOB Business Outlook Study 2025, sebanyak 76% pengambil keputusan bisnis di Indonesia saat ini merupakan bagian dari generasi penerus. Mereka datang dengan semangat baru: ingin membawa bisnis keluarga mereka naik kelas dengan mengadopsi teknologi seperti cloud computing (51%) dan blockchain (41%), serta menjadikan keberlanjutan, kesejahteraan karyawan, dan ketahanan rantai pasok sebagai fokus utama.
“Indonesia punya komunitas bisnis keluarga yang sangat dinamis. Sekitar 95% dari perusahaan yang tercatat di bursa merupakan bisnis keluarga, dan kontribusinya mencapai hampir 53% terhadap PDB nasional,” jelas Harapman Kasan, Wholesale Banking Director UOB Indonesia, dalam konferensi pers peluncuran UOB Business Circle di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
- Ambisi Tak Selaras Realita: Ketika Startup Lokal Bermimpi Terlalu Besar
- Mitos Generasi Boros: Milenial dan Gen-Z Ternyata Rajin Nabung
- White House: Indonesia Berikan Akses Data Pribadi ke Amerika
Business Circle: Jaringan Koneksi, Inspirasi, dan Transformasi Bisnis
Business Circle bukan cuma sekadar forum biasa. Program ini memberikan ruang bagi para pemimpin bisnis muda untuk saling berbagi pengalaman, belajar dari praktisi regional, dan membangun koneksi baru lewat forum diskusi, sesi pembelajaran eksekutif, kunjungan pasar, hingga workshop strategi bisnis.
Dalam pemaparannya, Hendra Gunawan, Direktur Utama UOB Indonesia, menyebutkan bahwa ASEAN saat ini adalah kawasan yang sangat dinamis dan terhubung erat oleh aktivitas usaha kecil dan menengah (UKM), termasuk bisnis keluarga lintas generasi.
“Sebanyak 97% aktivitas ekonomi ASEAN digerakkan oleh UKM, dan banyak di antaranya adalah bisnis keluarga. Maka dari itu, kami hadir sebagai One Bank for ASEAN yang siap menjembatani pelaku usaha untuk menjajaki peluang lintas negara, lintas industri, dan lintas rantai pasar,” ujar Hendra.
Tantangan Suksesi Bisnis Keluarga: Hanya 4% Bertahan ke Generasi Keempat
Masih dari Harapman Kasan, tantangan terbesar bisnis keluarga di Indonesia saat ini adalah soal suksesi kepemimpinan. Mengutip hasil riset Family Business Institute, hanya sekitar 30% bisnis keluarga yang mampu bertahan hingga generasi kedua, 15% yang bertahan ke generasi ketiga, dan hanya 4% yang sampai ke generasi keempat.
“Kami sadar bahwa bank akan tumbuh jika nasabah kami juga tumbuh. Makanya, kami hadir bukan cuma sebagai lembaga keuangan, tapi juga sebagai mitra strategis yang membantu perusahaan keluarga berkembang secara berkelanjutan,” tegas Harapman.
Baca Juga: AI dan ESG Jadi Prioritas Utama dalam Bisnis di Indonesia Selama 5 Tahun ke Depan
1.100 Anggota Regional, 330 Perusahaan Terkoneksi di 2024
Roseline Lee, Managing Director dan Head of Enterprise Banking Group Commercial Banking UOB, menyebut bahwa sejak pertama kali diluncurkan di Singapura, komunitas Business Circle telah berkembang secara organik dan kini mencakup lebih dari 1.100 anggota di kawasan ASEAN. Pada tahun 2024 saja, ada sekitar 330 perusahaan yang berhasil dijembatani oleh UOB untuk mengeksplorasi pasar Malaysia dan China.
“Fokus kami ada pada tiga pilar: konektivitas, digitalisasi, dan kesejahteraan. Kami percaya bahwa membangun bisnis bukan hanya untuk jangka pendek, tapi juga untuk menciptakan warisan bisnis keluarga yang kuat dan berdaya tahan dalam jangka panjang,” kata Roseline.
UOB: Siap Dukung Ekspansi Bisnis Keluarga Indonesia ke Kancah ASEAN
UOB percaya bahwa generasi muda adalah harapan masa depan bisnis keluarga. Maka dari itu, peluncuran Business Circle di Indonesia tidak hanya menjadi tonggak penting bagi UOB Indonesia, tetapi juga simbol komitmen kuat UOB untuk mendukung ekspansi dan pertumbuhan bisnis keluarga Indonesia ke tingkat regional.
Fenny Wiratama, Head of Commercial Banking UOB Indonesia, menambahkan bahwa peserta Business Circle harus merupakan bagian dari generasi penerus perusahaan, baik yang sudah memimpin maupun yang sedang mempersiapkan diri menjadi pemimpin selanjutnya.
“Kami akan terus memperluas jaringan Business Circle dan berharap semakin banyak generasi muda Indonesia yang siap bersaing secara internasional dan bisa membawa bisnis keluarga mereka naik level,” ujar Fenny.
Sementara itu, Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia, juga menekankan bahwa UOB sebagai bank yang berakar kuat di ASEAN, siap menjadi enabler bagi para pemimpin bisnis muda untuk membangun kolaborasi lintas negara melalui jaringan perdagangan UOB yang luas dan kapabilitas digital yang mumpuni.
- Ada Tetangga RI, Berikut 10 Negara yang Dulunya Miskin Tapi Sekarang Kaya Raya
- 7 Tips Memulai Karier sebagai Beauty Content Creator
- Deal Prabowo-Trump Malah Bikin Harga iPhone Potensi Terbang
Ruang Kolaborasi dan Inovasi Lintas Kota
Menariknya, peluncuran Business Circle di Indonesia tak hanya melibatkan pelaku bisnis dari Jakarta, tapi juga dari kota-kota besar lainnya seperti Medan, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Menurut Harapman, hal ini membuktikan bahwa antusiasme terhadap program ini sangat tinggi.
Dalam dua hari pelaksanaan acara, setidaknya ada 150 partisipan yang hadir untuk berdiskusi, saling bertukar pengalaman, hingga menjajaki peluang kolaborasi baru. Acara ini bukan hanya mempertemukan pelaku bisnis lintas kota, tetapi juga menciptakan wadah pembelajaran kolektif yang relevan dengan tantangan masa kini.
Menuju Bisnis Keluarga yang Tangguh dan Berkelanjutan
UOB melalui Business Circle tidak hanya ingin membantu bisnis keluarga bertahan, tetapi juga bertumbuh dengan cara yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
“Bisnis yang sukses adalah yang bisa mempersiapkan masa depan, bukan hanya menikmati keuntungan hari ini. Maka dari itu, Business Circle hadir sebagai tempat bertumbuh bersama. Tempat untuk belajar, berbagi, dan membuka jalan menuju bisnis keluarga yang lebih visioner,” tutup Hendra Gunawan.
