Simak Peluang Hidroponik! Modal Rp3 Juta Hasilkan Tambahan Cuan
- Hidroponik adalah peluang bisnis hijau rumahan yang menjanjikan di perkotaan. Metode budidaya hemat air dan modal kecil (Rp3 juta–Rp7 juta) ini menawarkan siklus panen cepat (25-40 hari). Skala kecil pun berpotensi menghasilkan omzet bulanan Rp1 juta–Rp5 juta.

Maharani Dwi Puspita Sari
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Bisnis hijau berskala kecil rumah tangga ini, dapat dilakukan dengan menanam tanaman hidroponik yang minim modal dan mampu menghasilkan keuntungan menjanjikan.
Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang menggunakan larutan nutrisi sebagai pengganti tanah. Akar tanaman tersebut langsung menyerap unsur hara yang dibutuhkan, sehingga pertumbuhan dapat berlangsung lebih cepat dan terkontrol.
Sistem ini dinilai efisien karena kebutuhan air lebih hemat dibandingkan pertanianAll Posts konvensional, sekaligus minim risiko hama tanah.
Melansir dari Go Green Aquaponics pada Selasa, 16 Desember 2025, peluang hidroponik yang mirip dengan sistem aquaponics ini paling cocok bagi individu yang tinggal di kota, memiliki ruang terbatas seperti balkon atau halaman kecil, tetapi ingin menciptakan sumber pendapatan lokal tanpa lahan pertanian luas.
Sistem ini juga sangat hemat air, menggunakan hingga 90% air lebih sedikit daripada pertanian tradisional, sehingga cocok untuk area yang membatasi penggunaan air. Hal ini yang membuat tanaman ini menjadi bisnis rumah tangga dengan modal terjangkau.
Untuk sistem sederhana seperti rak hidroponik NFT atau wick system, kebutuhan modal awal berkisar antara Rp3 juta hingga Rp7 juta, tergantung dengan jumlah lubang tanam, jenis pompa, serta material instalasi yang digunakan. Modal tersebut sudah mencakup pipa, pompa air, nutrisi tanaman, dan perlengkapan tanam dasar.
Jenis tanaman yang umum dibudidayakan dalam sistem hidroponik antara lain adalah selada, pakcoy, sawi, kangkung, bayam, serta berbagai tanaman daun lainnya. Komoditas ini memiliki siklus panen singkat, umumnya berkisar 25 hingga 40 hari, sehingga memungkinkan panen berulang dalam waktu relatif cepat.
Dari satu instalasi hidroponik rumah tangga, pelaku usaha dapat menghasilkan puluhan hingga ratusan ikat sayuran setiap bulan. Dari sisi potensi pendapatan, bisnis hidroponik rumahan dapat menghasilkan omzet sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan untuk skala kecil.
Jika kapasitas produksi diperluas dan pemasaran dilakukan secara konsisten ke restoran, kafe, atau melalui sistem langganan, omzet bulanan berpeluang meningkat hingga Rp5 juta atau lebih, bergantung pada volume produksi dan harga jual di wilayah masing-masing.
Keunggulan lain dari bisnis hidroponik adalah konsistensi kualitas produk. Sayuran hidroponik umumnya lebih bersih, segar, dan memiliki ukuran seragam, sehingga lebih mudah diterima oleh pasar modern dan segmen konsumen yang peduli kesehatan. Hal ini mampu membuka peluang kerja sama dengan pelaku usaha kuliner maupun toko bahan pangan segar.
Meski demikian, bisnis hidroponik tetap memerlukan perawatan yang cukup ekstra. Pengaturan nutrisi, pH air, dan sirkulasi harus dijaga secara rutin agar tanaman tumbuh secara optimal. Gangguan pada sistem pompa atau kesalahan dosis nutrisi, dapat berpengaruh langsung terhadap hasil panen.
Secara keseluruhan, hidroponik dinilai sebagai peluang usaha rumah tangga yang relevan dengan kondisi perkotaan saat ini. Dengan kebutuhan lahan yang minimal, modal yang relatif terjangkau, serta permintaan pasar yang terus tumbuh, bisnis hidroponik berpotensi menjadi sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat urban.

Maharani Dwi Puspita Sari
Editor
