Tren Ekbis

Maybank Serius Main di Digital: Fitur M2U Dipoles, Keamanan Ditambah

  • Maybank Indonesia memperkuat digital banking M2U dengan fokus peningkatan keamanan berlapis dan fitur unik seperti beli emas. Strategi ini menargetkan 4 segmen nasabah berbasis siklus hidup, dari Young Professional hingga Saga.
IMG-20251204-WA0012.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID - Maybank Indonesia memaparkan strategi penguatan layanan digital di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat. Melalui acara Shaping The Future of Digital Banking pada Kamis, 4 Desember 2025, Maybank memiliki fokus pada peningkatan keamanan aplikasi, penajaman segmen nasabah berbasis siklus hidup, serta pengembangan ekosistem digital melalui open banking.

Head Digital Banking Maybank Indonesia, Charles Budiman mengungkapkan “Nasabah pengennya melakukan banyak transaksi perbankan tanpa harus datang ke cabang. Kita ingin M2U memenuhi kebutuhan finansial nasabah. Mulai dari buka rekening, transfer data, dan lainnya. Kita punya produk reksa dana, dan fitur unik bisa beli emas lewat platform digital banking. Hal itu selaras dengan humanising, dan membantu nasabah secara end to end,” ungkapnya.

Menanggapi maraknya kejahatan siber dan keluhan nasabah yang mengalami transaksi tak wajar, Maybank menegaskan bahwa sistem keamanan aplikasi dirancang dengan pendekatan berlapis. Selain itu, Charles juga menjelaskan bahwa digital banking milik Maybank mampu mendeteksi dan memberikan proteksi terhadap serangan cyber secara cepat.

Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang dapat mengakses digital banking selama 24 jam, mudah, penuh fitur, dan aman. Maybank mengklaim digital banking M2U dirancang sesuai dengan sisi humanising dan membantu aktivitas transaksi tanpa gangguan.

Dalam segmentasinya, Maybank memiliki 4 kelompok nasabah berbasis life cycle yaitu:

  1. Young profesional (20–34 tahun)
  2. Young family (23-34)
  3. Mid-lifer (35–49 tahun)
  4. Saga (Silver Age Golden Age), yakni usia di atas 50 tahun

Pendekatan melaui pengelompokan nasabah ini digunakan untuk memastikan fitur dan layanan digital lebih relevan dengan kebutuhan tiap kelompok. Mayoritas nasabah yang menjadi fokus saat ini adalah profesional dan pelaku usaha di perkotaan, sehingga akses internet tidak menjadi kendala yang cukup besar

Bersaing di Tengah 106 Bank, Maybank Pasang Dua Arah Strategi

Charles mengatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 106 bank konvensional dan digital, yang  memiliki keunggulan berupa jaringan fisik dan basis nasabah berbeda. Hal ini yang menjadi salah satu alasan bagi Maybank untuk siap bersaing secara sehat, dan mengambil peluang keuntungan lebih besar.

Salah satu peluang keuntungan yang akan dilakukan adalah melakukan ekspansi nasabah secara besar. “Bank seperti kita, sudah punya cabang fisikal yang besar, kita punya team sales juga, yang dimana existing nasabah kita sendiri baseline nya relatifnya sudah ada. Dan itu tinggal kita educate menggunakan digital,” ungkap Charles.

Strategi melakukan ekspansi ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah pengguna dan volume transaksi, sebagai faktor yang krusial dalam bisnis digital retail. Selain itu Maybank juga menegaskan siap berkomitmen penuh dalam mengambil opportunity yang dapat dikembangkan dalam lima tahun ke depan.