Tren Ekbis

Benarkah Ekonomi Indonesia akan Ngegas? Ini Jawaban Para Ahli

  • Bank Dunia dan ekonom lokal optimistis ekonomi Indonesia 2025 tumbuh 4,8–5,0%. Stimulus pemerintah, BI, dan naiknya konsumsi jadi motor, meski ekspor tetap jadi tantangan.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia - Panji 5.jpg
Nampak suasana pembangunan serta gedung-gedung pusat bisnis dan perkantoran di kawasan Jakarta Pusat, Senin 26 Juni 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID  – Ada kabar baik buat masa depan dompet kita semua! Lembaga sekelas Bank Dunia (World Bank) baru saja menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 menjadi 4,8%. Tidak cuma itu, para ekonom di dalam negeri bahkan lebih optimistis lagi.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, meramal ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih kencang di 5,0% pada 2025 dan 5,2% pada 2026. Sinyal-sinyal positif ini seolah menjadi angin segar di tengah banyaknya berita ekonomi global yang bikin pusing.

Lantas, apa sih pemicu yang bikin mereka begitu yakin ekonomi kita bakal ngegas, dan apa artinya ini buat kita anak muda? Yuk, kita bedah tuntas.

1. Hujan Duit dari Pemerintah dan BI

Pemicu pendorong utama di balik optimisme ini adalah hujan duit atau stimulus dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Para ekonom melihat, kombinasi kebijakan ini akan menjadi bahan bakar super bagi perekonomian nasional di sisa tahun ini.

Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, telah menggelontorkan dana Rp200 triliun ke dalam sistem perbankan. Di saat yang sama, Bank Indonesia juga telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak lima kali secara berturut-turut, menciptakan kondisi likuiditas yang melimpah.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menguat dalam beberapa kuartal ke depan, ditopang oleh efek gabungan dari kebijakan ekspansif pemerintah dan pelonggaran moneter,” ujar Andry Asmoro.

2. Belanja Masyarakat dan Investasi yang Bangkit

Hujan duit dari pemerintah dan BI ini diharapkan akan langsung terasa dampaknya. Pertama, belanja rumah tangga atau konsumsi masyarakat diprediksi akan naik kencang, terutama pada kuartart keempat tahun ini, seiring dengan meningkatnya daya beli.

Kedua, aktivitas investasi juga diperkirakan akan bangkit kembali. Bank Dunia secara spesifik menyoroti bahwa investasi akan tetap menjadi motor utama pertumbuhan, didorong oleh proyek-proyek pemerintah melalui Danantara dan peningkatan investasi asing (FDI).

"Kondisi ini akan memberikan dorongan pada belanja rumah tangga dan aktivitas investasi, terutama pada kuartal IV-2025,” jelas Andry Asmoro, menunjukkan optimisme terhadap prospek akhir tahun yang sangat cerah.

3. Sisi Lain Cerita: Tantangan dari Ekspor

Meskipun prospek di dalam negeri sangat cerah, Bank Dunia juga mengingatkan adanya tantangan dari sisi ekspor. Pelemahan ekonomi global, terutama di Tiongkok, dan turunnya harga komoditas andalan seperti batu bara masih menjadi pekerjaan rumah.

Tantangan ini menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai oleh para pemangku kebijakan. Pelemahan ekspor neto, jika tidak diimbangi oleh kekuatan domestik, dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di masa mendatang.

Namun, para ekonom cukup yakin bahwa kekuatan permintaan domestik atau belanja dari masyarakat di dalam negeri akan mampu menutupi dampak negatif dari pelemahan ekspor tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran konsumsi dalam menjaga stabilitas ekonomi.

4. Apa Artinya Ini Buat Kita?

Bagi kita, anak muda, kabar ini sangat penting. Ekonomi yang tumbuh kuat berarti lapangan pekerjaan akan lebih banyak terbuka, memberikan lebih banyak kesempatan bagi para lulusan baru maupun yang sedang mencari tantangan baru dalam kariernya.

Selain itu, peluang untuk memulai usaha atau side hustle juga semakin besar. Kondisi ekonomi yang bergairah akan meningkatkan daya beli masyarakat, yang menjadi pasar potensial bagi berbagai jenis produk dan jasa yang bisa kita tawarkan.

Sinyal positif ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi kamu yang baru mau mulai berinvestasi. Kondisi makroekonomi yang stabil dan bertumbuh adalah angin yang sangat baik bagi pasar saham dan instrumen investasi lainnya di Indonesia.